Ahad, 28 Ogos 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


35 Orang Diterjunkan untuk Menentukan 1 Syawal

Posted: 28 Aug 2011 01:47 PM PDT

NGAMPRAH, KOMPAS.com - Sebanyak 35 orang akan diterjunkan dalam penentuan hari lebaran 2011 atau 1 syawal 1432 Hijirah dengan mengamati hilal pada 16 titik yang telah ditentukan.

Jumlah sebanyak itu merupakan gabungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Observatorium Bosscha, Rukyatul Hilal Indonesia, Lapan, serta sejumlah Perguruan Tinggi.

"Sedangkan untuk pengamatan hilal akan dilakukan pada 29 dan 30 Agustus 2011 mulai pukul 16.00 WIB," kata peneliti observatorium Bosscha Bandung, Deva Octavian saat dihubungi wartawan, Minggu (28/8/2011).

"Secara prinsip kerja dalam penentuan hari awal puasa dengan Lebaran atau 1 syawal tidak ada bedanya karena sama-sama mengamati hilal," ujarnya.

Jumlah personel di titik pengamatan hilal untuk penentuan 1 syawal 1432 Hijriah lebih banyak dari pada pengamatan hilal untuk menentukan awal Ramadhan yang hanya melibatkan 30 orang untuk 14 titik saja.

Disampaikannya, Kemenkominfo memang sengaja memperbanyak jumlah titik pengamatan hilal, hal itu karena lebih mempermudah pengamatan dan menjamin ketepatannya. Karena bisa jadi, pengamatan yang dilakukan di suatu daerah terhalang, tapi di daerah lainnya bisa dilakukan.

Hanya saja pada tahun ini, instrumen alat yang digunakannya lebih sederhana yakni menggunakan teleskop yang terintegrasi dengan webcam.

Meski sederhana, akan tetapi kualitas yang didapatkannya tidak menurun sama sekali. Dengan begitu, masyarakat bisa merelay video streaming hilal Ramadhan dan Syawal dari website Kemenkominfo yang diterima dari beberapa titik lokasi pengamatan yang telah ditentukan.

"Adapun titik titik pengamatan tersebut mulai dari kawasan Biak Papua, Kupang, Makasar, Mataram NTB, Bangkalan, Potianak, Yogyakarta, Lampung, UPI Bandung, Pameunpeuk Sumedang, Pekanbaru Riau, Lhokngah Aceh, Denpasar, Medan, dan Pelabuhaan Ratu Sukabumi," ujarnya.

Dijelaskannya, hilal merupakan penampakan bulan sabit muda yang terlihat dari permukaan Bumi setelah konjungsi atau ijtimak. Banyak kegiatan penting keislaman mengambil dasar posisi Bulan di langit, seperti tahun baru Hijriah, awal puasa Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

"Dengan demikian dipandang penting untuk menyebarluaskan informasi awal bulan baru yang ditandai oleh tampakan hilal," kata Deva.

Denny: Rutan Mako Brimob Sangat Memadai

Posted: 28 Aug 2011 09:03 AM PDT

Pengamanan Tahanan

Denny: Rutan Mako Brimob Sangat Memadai

Tomy Trinugroho A. | Nasru Alam Aziz | Minggu, 28 Agustus 2011 | 16:03 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum melihat sistem pengamanan Rumah Tahanan Mako Brimob adalah yang terbaik. Maka, Satgas menegaskan dukungan mereka kepada Komisi Pemberantasan Korupsi di tengah situasi ketika sedang dimunculkan opini bahwa sistem pengamanan di rutan tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.

"Kami mendukung kerja Kepala Rutan Mako Brimob, KPK, dan kepolisian, terutama sekarang yang sedang muncul upaya membangun opini bahwa ini tidak berjalan tidak semestinya. Mudah-mudahan ini dipahami pers dan publik sehingga tidak mudah terpengaruh," tutur Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana, Minggu (28/8/2011) di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

Denny menegaskan penemuan Blackberry di sel tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games, M Nazaruddin, oleh petugas keamanan di Mako Brimob. "Alat komunikasi itu ditemukan oleh petugas, CCTV berjalan, dan KPK punya akses untuk memantau (Nazaruddin) 24 jam. Saya lihat ini sistem keamanan terbaik. Satgas melihat ini sangat memadai," kata Denny.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan