Khamis, 11 Ogos 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Sekjen PBB Peringatkan Korban Sipil Meningkat di Libya

Posted: 11 Aug 2011 05:22 PM PDT

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. (FOTO ANTARA/Maha Eka Swasta)

Sekjen sangat prihatin dengan laporan-laporan mengenai jumlah besar korban sipil yang tak dapat diterima sebagai akibat dari konflik di Libya.

Berita Terkait

Video

PBB (ANTARA News/AFP/Reuters) - Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon pada Kamis menyampaikan peringatan perihal jumlah korban sipil yang meningkat dalam konflik di Libya, termasuk korban sipil yang diakibatkan oleh serangan udara NATO.

Tanpa menyebut pihak manapun, Ban minta pada "semua pihak" untuk berhati-hati sekali dalam pertempuran, kata sebuah pernyataan PBB.

"Sekjen sangat prihatin dengan laporan-laporan mengenai jumlah besar korban sipil yang tak dapat diterima sebagai akibat dari konflik di Libya," katanya.

"Sekretaris jendral minta pada semua pihak untuk berhati-hati sekali dalam tindakan mereka, dalam upaya untuk meminimalkan kematian lagi warga sipil," pernyataan itu menambahkan.

Ban selama telah menjadi pembela setia tindakan NATO terhadap pemimpin Libya Muamar Gaddafi, yang dimulai pada Maret lalu.

Tapi serangan udara NATO itu telah memancing kecaman keras dari sejumlah anggota Dewan Keamaan PBB, yang dipimpin oleh Rusia, China, Brazil, India dan Afrika Selatan, yang mengatakan tindakan aliansi itu telah melampaui resolusi PBB terhadap Libya.

Awal pekan ini, Rusia, India, Brazil dan delegasi Dewan Keamanan PBB lainnya telah menyampaikan keprihatinan atas serangan NATO terhadap televisi negara Libya pada bulan lalu dan serangan lainnya yang diduga menewaskan sejumlah warga sipil.

Dirjen Organisasi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan (UNESCO) Irina Bokova pekan ini juga menyatakan serangan NATO terhadap markas besar lembaga siaran negara Libya dimana tiga orang tewas sebagai tidak dapat diterima.

"Saya menyesalkan serangan NATO terhadap Al-Jamahiriya dan instalasinya," kata Bokova dalam sebuah pernyataan. "Oulet media seharusnya tidak ditargetkan dalam aksi militer."

NATO mengatakan bulan lalu bahwa mereka telah membom tiga bagian transmisi satelit yang berpangkalan di darat di Tripoli untuk membungkam "siaran teror" di televisi negara oleh pemimpin Libya Muamar Gaddafi pada saat pemberontakan terhadap pemeritahannya.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bersikeras bahwa serangannya di bawah resolusi PBB yang disahkan tahun ini, yang membolehkan tindakan (serangan udara) untuk melindungi warga sipil di Libya.

Pemerintah Libya, bagaimanapun, menuduh serangan udara NATO telah menyebabkan puluhan warga sipil tewas, hal yang bertentangan dengan tujuan yang mereka katakan semula, untuk melindungi warga sipil dari aksi brutal rezim Gaddafi.

Sebelumnya, Rabu, kata PBB, Ban telah berbicara dengan PM Libya Baghdadi al-Mahmudi, menyampaikan keprihatinannya atas korban sipil dan "tiadanya kemajuan mutlak dalam upaya untuk menemukan solusi yang dirundingkan secara politik terhadap krisis di Libya".

Dalam pernyataan terakhirnya, Ban mengatakan "tidak akan bisa ada penyelesaian militer atas krisis di Libya".

Ia minta pada kedua belah pihak untuk menanggapi gagasan-gagasan bagi penyelesaian yang diajukan pada mereka oleh utusannya untuk Libya, Abdel Elah al-Khatib.

(S008)(H-AK)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Lima Prajurit AS Tewas Dalam Serangan Bom di Afghanistan

Posted: 11 Aug 2011 09:27 AM PDT

Pasukan AS dan Kanada dari dari Batalyon 1, Resimen Royal 22 yang sedang berpatroli di distrik Panjwai, provinsi Kandahar, selatan Afghanistan, Minggu (26/6). Kanada mengakhiri operasi pertempuran di Afghanistan dan akan menarik semua pasukannya pada akhir Juli, setelah hampir 10 tahun bertempur di Afghanistan. Presiden AS Barack Obama Rabu (22/6) berjanji akan menarik 10.000 pasukan dari Afghanistan sebelum akhir tahun, lalu 23.000 pasukan berikutnya sebelum akhir musim panas tahun depan, dan penarikan pasukan sisa secara tetap setelah itu. (FOTO ANTARA/REUTERS/Baz Ratner/ox/11.)

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Kelima prajurit NATO yang tewas dalam serangan bom di Afghanistan selatan pada Kamis seluruhnya warga AS, kata seorang perwira militer AS kepada AFP.

Prajurit-prajurit itu tewas sepekan setelah serangan Taliban terhadap helikopter AS menewaskan 30 prajurit AS dalam satu insiden terburuk bagi pasukan Amerika selama perang di Afghanistan, lapor AFP. (M014/K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan