Jumaat, 24 Disember 2010

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Eropa Beku, Ratusan Ribu Orang Telantar

Posted: 25 Dec 2010 02:55 AM PST

PARIS, KOMPAS.com - Ribuan pelancong terjebak di bandar utama Paris, Jumat (24/12/2010), setelah ratusan penerbangan pada Natal dibatalkan cuaca buruk. Hal ini mengakibatkan kekacauan lalu lintas di seluruh Eropa.

Sebanyak 400 penerbangan ke dan dari Roissy-Charles de Gaule dibatalkan, turun dari perkiraan sebelumnya, yaitu sebanyak 670 penerbangan. Penerbangan di Belgia serta Jerman juga terpengaruh akibat cuaca buruk.

Sementara itu, pengemudi tak bisa melintas di jalan saat Eropa Barat berjuang menghadapi udara dingin yang paling akhir. Sebanyak 2.000 orang harus diungsikan dari Terminal 2E Bandar Udara Charles de Gaulle akibat penumpukan salju di atapnya. Satu bagian atap sudah ambruk pada Mei 2004, tak lama setelah terminal tersebut dibuka, dan empat orang tewas.

"Saya sangat lelah sehingga saya tak memiliki kekuatan lagi untuk marah," kata seorang perempuan Perancis yang bernama Zoe Stephanou (45). "Pesawat saya ke Milan telah dibatalkan dua kali. Yang pertama ketika tak ada salju," katanya.

Menteri Muda Transportasi Perancis Thierry Mariani mengatakan, semua bandara sedang berjuang mengatasi penumpukan-salju ketiga selama Desember. Masalah transportasi di sana diperparah aksi pemogokan pekerja instalasi anti-pembekuan utama di Prancis, Fos-sur-Mer.

Namun keadaan di bandar udara membaik setelah satu pesawat yang berisi glycol tiba dari Amerika Serikat dan satu truk mengangkut beberapa ton zat anti-pembekuan dari Jerman.

Pierre Graft, pemimpin Aerosports de Paris Authority, mengatakan, hujan salju tersebut tak pernah terjadi sebelumnya. Sebanyak 40 penumpang bermalam di satu rangkaian kereta yang terjebak oleh salju di dekat wilayah Somme, dan Palang Merah membawakan mereka selimut serta minuman hangat.

Tumpukan salju menghalangi banyak jalan kecil di bagian utara dan timur negeri itu, dan salju juga mengakibatkan pasokan listrik terputus buat sebanyak 10.000 rumah tangga di Perancis, kata dinas listrik nasional ERDF.

Salju setebal 10 sentimeter turun pada malam hari di Belgia sehingga menimbulkan kekacauan di jalan. Banyak bus dan taksi di Brussels yang tak bisa beroperasi karena ruas jalan tertutup salju.

"Sejumlah penerbangan juga ditunda. Layanan kereta Belgia menghadapi beberapa penundaan sementara banyak pegawai kereta yang tak bisa datang ke tempat kerja mereka," kata operator Infrabel.

Jerman memperkirakan negara itu akan menghadapi lebih banyak salju, setelah beberapa kereta tak bisa beroperasi pada malam hari dan layanan terputus antara Hanover dan Berlin, kata operator kereta Deutsche Bahn.

Bandara di negara itu juga ditutup Jumat (24/12/2010) pagi. Di Inggris, salju tebal juga mengakibatkan kekacauan transportasi. Layanan kereta terganggu sehingga turis dan warga yang hendak pulang untuk merayakan Natal tertahan.

Di Irlandia, bandara di Dublin dibuka lagi Jumat, setelah ditutup hampir sepanjang hari Kamis. Akibat penutupan sementara, 40.000 penumpang telantar. 

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Bom Meledak pada Misa Natal di Filipina

Posted: 25 Dec 2010 02:19 AM PST

Natal 2010

Bom Meledak pada Misa Natal di Filipina

Sabtu, 25 Desember 2010 | 10:19 WIB

www.xinhuanet.com

Ilustrasi

TERKAIT:

JAKARTA, KOMPAS.com — Kabar buruk datang dari Filipina. Sebuah bom meledak di Pulau Jolo, Zamboanga, Filipina, Sabtu (25/12/2010), ketika Misa Natal berlangsung. Bom meledak pukul 07.15 dari atas atap gereja.

Juru Bicara Militer Letnan Kolonel Randolph Cabangbang mengatakan, akibat ledakan tersebut, enam orang cedera. Saat ini, keenam orang tersebut telah dilarikan ke rumah sakit. Saat ini, penyelidik polisi sedang memeriksa lokasi untuk menemukan petunjuk mengenai siapa yang mungkin bertanggung jawab.

Zamboanga sendiri diketahui sebagai wilayah gerilyawan pimpinan Abu Sayyaf. Gerakan ini didirikan pada 1990-an dengan uang dari jaringan Osama bin Laden. Kelompok ini telah lama menggunakan pulau yang mayoritas warganya beragama Islam, Jolo, sebagai pangkalan, serta melancarkan penculikan dan pengeboman.

Kelompok tersebut diduga telah melancarkan serangan teror paling buruk dalam sejarah Filipina, termasuk pengeboman satu feri penumpang di Teluk Manila, yang menewaskan lebih dari 100 orang pada 2004. Abu Sayyaf juga telah menculik banyak orang asing dan orang Filipina. Mereka kemudian menyembunyikan orang-orang tersebut di hutan Pulau Jolo dan pulau lain di Filipina selatan.

Pasukan AS telah dikerahkan di Filipina selatan sejak 2002 untuk melatih tentara setempat dalam memburu anggota Abu Sayyaf. Satu bom pinggir jalan yang diduga dipasang oleh anggota Abu Sayyaf menewaskan dua prajurit AS di Jolo pada September tahun lalu.

Abu Sayyaf adalah salah satu kelompok separatis terkecil dan mungkin paling berbahaya di Mindanao. Beberapa anggotanya pernah belajar atau bekerja di Arab Saudi dan mengembangkan hubungan dengan mujahidin ketika bertempur dan berlatih di Afganistan dan Pakistan. (AP)

antara

Sumber :

Penulis: Hindra Liu   |   Editor: Hertanto Soebijoto Loading...

Kirim Komentar Anda

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan