Jumaat, 14 Jun 2013

Republika Online

Republika Online


Hassan Rohani Teratas di Hasil Sementara Piplres Iran

Posted: 14 Jun 2013 10:08 PM PDT

Sabtu, 15 Juni 2013, 12:08 WIB

AP/ Vahid Salemi

Perempuan Iran berada dalam TPS untuk memilih presiden Iran dan Dewan Kota di Teheran, Iran, Jumat (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI--Hasil awal perhitungan suara pemilihan presiden Iran menunjukkan ulama moderat, Hassan Rohani berada di urutan teratas dalam memimpin perolehan suara. Pengumuman disampaikan  Menteri Dalam Negeri Iran Mohammad Najjar pada televisi pemerintah Sabtu (15/6) pagi.

Dari 826.649 suara sah yang diberikan pada 1.631 TPS di seluruh negeri, 401.949 memberi dukungan ke Rohani, dengan pesaing terdekatnya Wali Kota Teheran Mohammad Baqer Qalibaf meraih 126.896 suara, kata Mohammad Najjar.

Pemilihan presiden Iran untuk menggantikan Presiden Ahmadinejad dimulai pada Jumat dan sempat diundur beberapa jam. Pemilu itu diikuti oleh sekitar 50,1 juta pemilih.

Berbicara kepada para wartawan setelah memberikan suaranya untuk pemilihan presiden ke-11 dan dewan kota keempat, Larijani mengatakan "pemilu dan kehadiran rakyat" dalam pemilihan ini penting bagi dua pilar kekuatan negara.

Dia meminta presiden berikutnya untuk membantu memperbaiki situasi ekonomi saat ini di negara itu. Presiden berikutnya juga harus mendukung gerakan Kebangkitan Islam, kata Larijani.

Mengacu pada beberapa tekanan internasional pada negara, ia mengatakan negara-negara asing memiliki mata dalam hal kehadiran bangsa Iran dalam pemilu yang sedang berlangsung.

Partisipasi aktif dalam pemilu dapat membantu menciptakan suasana yang menguntungkan negara di arena internasional, kata Larijani.

Redaktur : Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber : Antara

Barang siapa yang memerhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Dan barangsiapa yang menutupi kejelekan orang lain maka Allah akan menutupi kejelekannya di hari kiamat. ((HR Bukhari-Muslim))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Imbas Pemotongan Kuota, 883 Calhaj Lampung Terancam Dicoret

Posted: 14 Jun 2013 10:04 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG- Sebanyak 883 calon jemaah haji asal Lampung dipastikan batal berangkat ke Tanah Suci pada pelaksanaan ibadah musim haji 2013. Situasi itu menyusul pengurangan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi untuk 42.000 CJH se-Indonesia.

"Dari 883 calon haji batal berangkat tersebut diantaranya 197 CJH yang telah berusia 83-99 tahun dan yang sudah haji dan nomor porsi termuda atau belakangan dalam porsi haji," kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung Abdurrahman, di Bandarlampung Sabtu (15/6).

Ia mengatakan sebanyak 883 calhaj yang batal tersebut, dihutung berdasar dari kuota haji Lampung sebesar 6.282 orang dikurangi pemotongan porsi sebesar 20 persen atau 1.248 orang.

"Karena 365 jemaah tidak melunasi BPIH, secara otomatis, jumlah tersebut diperhitungan, sehingga sebanyak 883 calhaj Lampung yang telah lunas BPIH harus terkena pemotongan kuota," jelasnyanya.

Menurut dia untuk kepastian nama-nama calhaj yang gagal berangkat, ditargetkan akan dilakukan pengumuman pada akhir bulan Juni ini.

Kepastian itu paling tidak berlaku ntuk 197 CJH yang telah berusia tua, dikarenakan rehabilitasi Masjidil Haram di lantai II dan III, tempat tawaf CJH penyandang cacat dan orang tua.

Otomatis, seluruh calhaj yang berusia 83-99 tahun yang terdata di data base haji Lampung terpaksa tidak didapat diberangkatkan.

Ia menambahkan, bagi 883 calhaj yang telah lunas BPIH tersebut, dapat dipastikan masuk dalam waiting list keberangkatan haji 2014. Sebagai, kompensiasinya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, akan menanggung biaya tambahan jika terjadi kenaikan Biaya Perjananan Ibadah Haji (BPIH).

"Sebaliknya juga apabila BPIH turun, kelebihan uang akan dikembalikan," terangnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan