Jumaat, 14 Jun 2013

detikcom

detikcom


Anggota BPK: Anggaran Bansos Meningkat Jelang Pemilu

Posted: 14 Jun 2013 12:36 PM PDT

Jakarta - BPK RI baru saja menyampaikan LHP LKPP Pusat kepada DPR dan Presiden dengan memberikan Opini Wajar Dengan Pengecualian. Salah satu yang dikecualikan dan siginifikan mempengaruhinya adalah masalah bantuan sosial.

Hasil temuan BPK menyebutkan belanja bantuan sosial sebesar Rp 1,91 triliun masih mengendap di rekening penampungan kementerian negara/lembaga dan tidak disetor ke kas negara. Selain itu penggunaan Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp 269,98 miliar tidak sesuai dengan sasaran.

"Besarnya nilai temuan tersebut menunjukan adanya keteledoran penggunaan anggaran oleh pemerintah pusat atau daerah yang cenderung di gunakan tidak sesuai dengan kepentingan rakyat kecil," ujar anggota BPK, Ali Masykur Musa dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (14/06/2013).

Selain kecerobohan dalam menggunakan belanja bansos, Ali Masykur juga menengarai jumlah anggaran bansos setiap tahunnya meningkat, apalagi menjelang pilkada dan pemilu. "Ini tidak bisa dipungkiri bahwa bansos berkaitan dengan ritme politik," ujar Cak Ali, panggilan akrabnya.

Saran lain yang disampaikan Cak Ali adalah agar bansos dipergunakan betul-betul hanya untuk menanggulangi risiko sosial misalnya rakyat miskin di sektor petani/nelayan dan buruh sektor informal. Karena itu, Cak Ali menyarankan agar belanja bansos dipangkas dan selanjutnya menjadi belanja modal masing-masing Kementerian atau Pemda.

"Penggunaan anggaran bansos menempat pemerintah seakan-akan menjadi dewa penolong terhadap rakyatnya, padahal itu uang rakyat," kata tokoh muda Nahdlatul Ulama ini.

Seperti yang dilaporkan BPK, bansos meningkat tajam dari Rp 57 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 75,6 triliun pada tahun 2012.

Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM di Jakarta Berujung Bentrok. Selengkapnya di "Reportase Pagi", pukul 04.30 - 05.22 WIB, hanya di TRANS TV

(zal/mpr)

Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Polisi Amankan Truk Tangki 'Siluman' di Sejumlah SPBU di Pontianak

Posted: 14 Jun 2013 12:05 PM PDT

Pontianak, - Usman, sopir truk yang memuat 300 liter solar terlihat sibuk menelpon kesana-kemari saat berada di halaman Mapolresta Pontianak, Jumat (14/6/2013). Usman diamankan petugas Sabhara Polresta Pontianak.

Polresta Pontianak melakukan operasi untuk menghadapi kenaikan harga Bahan bakar Minyak bersubsidi. Usman ditangkap saat sedang antre di SPBU Jalan Merdeka Pontianak, sekitar pukul 17.00 wib.

"Saya cuma cari makan, ini ikut antrean saja di SPBU, tangki yang saya pakai memang ganda, toh selama ini tidak pernah ditangkap," keluh Usman saat ditemui detikcom di Polresta Pontianak.

Selain Usman, puluhan sopir truk terlihat berada mondar-mandir di kantor Polresta Pontianak. Tidak ada satupun petugas kepolisian yang melakukan pemeriksaan terhadap para sopir truk tangki 'siluman' ini. Sementara truk-truk hasil tangkapan terlihat terparkir di depan halaman Polresta Pontianak.

Truk-truk dengan tangki ganda ini bernomor polisi KB 8881 SL, KB 9036 QL, KB 9300 A,dan dua diantaranya bernomor polisi luar Kalbar seperti B 9414 CDA, dan D 9244 VA.

Truk-truk ini diamankan petugas saat digelar razia untuk mencegah aksi penyelewengan bahan bakar bersubsidi dan aksi penimbunan menjelang pengumuman pemerintah soal kenaikan harga bahan bakar minyak dalam waktu dekat ini.

Saat razia berlangsung, petugas sempat kesulitan mengiring truk-truk ini ke Polresta Pontianak karena dihalangi-halangi sekelompok pria yang biasa berada di sekitar SPBU. Namun setelah terus dilakukan negoisasi, akhirnya truk-truk bertangki ganda ini berhasil dibawa ke Polresta Pontianak. Diperkirakan jumlah minyak solar yang berhasil disita 1,5 ton.

Kapolresta Pontianak, AKBP Hariyanta yang dihubungi detikcom membenarkan adanya operasi penertiban antrean bahan bakar minyak jenis solar yang menggunakan tangki siluman atau tangki ganda.

"Masih kita data sekarang," kata Hariyanta singkat.

Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM di Jakarta Berujung Bentrok. Selengkapnya di "Reportase Pagi", pukul 04.30 - 05.22 WIB, hanya di TRANS TV

(mpr/mpr)

Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan