Ahad, 23 Jun 2013

Republika Online

Republika Online


Da'i Berpotensi Gerakkan Ekonomi Islam

Posted: 23 Jun 2013 11:02 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Da'i menjadi corong terdepan dalam menyebarluaskan keutamaan ekonomi Islam di Indonesia. Sayangnya, hingga kini peran da'i dalam menggerakkan industri ekonomi Islam, khususnya perbankan syariah masih minim.

Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Veitzal Rifai mengatakan da'i jarang memberi ceramah mengenai ekonomi Islam. "Khatib Shalat Jumat jarang mengutip ayat-ayat Alquran tentang ekonomi Islam," kata Veitzal di seminar 'Potensi Da'i dalam Menggerakkan Industri Perbankan Syariah di Indonesia' di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Senin (24/6).

Kondisi berbeda terjadi di Malaysia. Di sana, kata Veitzal, pemerintah setempat memformat sedemikian rupa sehingga para da'i aktif menyebarluaskan keutamaan ekonomi Islam. Di Singapura pun para da'i gencar mensosialisan sektor ini, padahal di sana penduduk Muslimnya hanya sekitar 15 persen dengan jumlah masjid sekitar 70 bangunan. Veitzal pun mengimbau Indonesia jangan hanya berlabel sebagai negara Muslim terbesar, tetapi juga harus mengubah kehidupan perekonomiannya dari konvensional ke syariah.

Ketua Umum Dapur Da'i Nusantara, Masrur Anhar mengatakan masyarakat Indonesia sudah cukup lama tidak menggunakan ekonomi berbasis syariah. Barulah pada 1992, perbankan syariah mulai diperkenalkan di Indonesia yang dipelopori Bank Muamalat dengan diikuti bank-bank syariah lainnya. Sayangnya, hingga ini masih banyak masyarakat yang belum mengerti arti penting ekonomi Islam sehingg perlu partisipasi da'i untuk menyokongnya.

"Kalau saja da'i dibekali pemahaman ekonomi syariah, paling tidak dari segi fiqih, maka dapat memacu da'i mensosialisakan ekonomi syariah di tempat-tempat yang menjadi konsen mereka seperti masjid dan mushalla," kata Masrur.

Lembaga majelis juga dapat dirangkul dan diajak membangun dakwah eknomi Islam. "Potensi ini luar biasa karena majelis mempunyai banyak jamaah," ucapnya. Selain dari da'i, perbankan syariah jangan hanya tinggal diam dan harus jemput bola dalam menggarap potensi ekonomi Islam.

Masrur berujar tema ekonomi Islam kurang menarik bagi para da'i untuk berceramah. Hal lain yang dapat dilakukan adalah melatih para kepala cabang kantor bank syariah dengan dibekali metodologi khotbah sehingga dapat membantu da'i menggerakkan industri perbankan syariah di Indonesia.

Dua Pencuri Mobil Tewas Ditembak Polisi

Posted: 23 Jun 2013 11:01 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Polda Metro Jaya menembak mati dua di antara empat tersangka pencurian mobil, berinisial ZN alias J dan DD alias ML di daerah Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (236/).

"Seorang pelaku yang ditindak tegas, berperan sebagai 'kapten' dari kelompok tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Slamet Riyanto di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan dua tersangka lainnya yang berhasil ditangkap petugas, yakni CS alias LN dan PM berperan sebagai pengawas lokasi dan pembawa hasil kejahatan untuk diperjualbelikan.

Kepala Subdirektorat Kendaraan Bermotor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Arie Ardian mengatakan kelompok berasal dari Indramayu, Jawa Barat tersebut, membawa senjata api saat mencuri mobil.

Ia menjelaskan kelompok pencuri mobil pimpinan ZN alias J menyasar mobil yang parkir di pinggir jalan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Pengakuan tersangka sudah beraksi sekitar tujuh kali di wilayah Jakarta," kata Arie.
Berdasarkan pengakuan pelaku, katanya, mereka butuh waktu lima menit untuk membawa kabur mobil.

Selain menangkap pelaku, polisi menyita barang bukti berupa dua mobil, satu kunci "T", satu gunting, satu set alat bor, sejumlah plat nomor palsu, satu pucuk senjata api jenis Revolver dan lima butir peluru kaliber 22.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan