Sabtu, 1 Jun 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Warga Israel demo minta pemerintah hentikan pendudukan atas Palestina

Posted: 01 Jun 2013 08:53 PM PDT

Jerusalem (ANTARA News) - Sebanyak 300 orang Israel mengadakan pertemuan terbuka di Tel Aviv pada Sabtu malam (1/6) untuk menyeru pemerintah agar mundur dari tanah Palestina yang telah didudukinya selama beberapa dasawarsa.

Pengunjuk-rasa berpawai dari Kementerian Pertahanan ke Jabotinski House, markas Partai Likud --yang berkuasa. Mereka membawa spanduk yang bertuliskan "dua negara --Palestina bersama Israel" dan "orang Yahudi dan Arab menolak jadi musuh".

Beberapa pendukung sayap-kanan berdemonstrasi di hadapan mereka, dalam "demonstrasi tandingan spontan", dan menyerukan dipertahankannya "Negara Israel buat orang Israel".

Dov Khanin, anggota Partai Hadash, yang beraliran sosialis dan menyelenggarakan pertemuan terbuka itu, mengatakan pendudukan Israel atas tanah orang Palestina "berbahaya, jahat dan mahal".

"Sangat banyak uang yang ditanam dalam pembangunan dan pengamanan permukiman serta pembangunan tembok apartheid, berarti berkurangnya uang buat kesejahteraan dan pendidikan," kata Khanin sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.

Sementara itu, Pemerintah AS saat melancarkan banyak upaya, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri John Kerry, untuk membantu dilanjutkannya pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina.

Diplomat senior AS tersebut mengunjungi Timur Tengah untuk keempat kali pada Mei sejak ia memangku jabatan pada Februari.

Meskipun para pejabat Israel belum lama ini telah menyampaikan keinginan mereka untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian dan dukungan mereka bagi penyelesaian dua-negara, banyak pengunjuk-rasa mengatakan mereka tak percaya pada pernyataan pemerintah.

"Selama bertahun-tahun, Israel melakukan segalanya untuk membuktikan pemerintah tidak tertarik pada perdamaian," kata Ma`ayan Dak, pemimpin Koalisi Perempuan bagi Perdamaian dan seorang penyelenggara pertemuan terbuka itu.

Dak mengatakan kendali Israel saat ini atas Tepi Barat Sungai Jordan melibatkan banyak kepentingan perusahaan keuangan yang terlibat dalam pembangunan permukiman, pembangunan tembok pemisah, pengoperasian pos pemeriksaan, jadi Israel tak mempunyai perangsang guna menghentikan pendudukan.

Israel menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam Perang 1967. Negara Yahudi itu menarik personel militernya dari Jalur Gaza berdasarkan Rencana Pemisahan Diri 2005 tapi masih mempertahakan blokade ketat atas jalur pantai tersebut.

(C003)

Editor: Unggul Tri Ratomo

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pemrotes lempari kantor PM Turki di Istanbul dengan batu

Posted: 01 Jun 2013 07:19 PM PDT

Istanbul (ANTARA News) - Sebanyak 5.000 pemrotes menyerang kantor Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul dengan menggunakan batu pada Sabtu malam (1/6), sehingga tujuh polisi cedera.

Seorang saksi mata mengatakan kepada Xinhua pemrotes yang marah menyerang kantor Erdogan di Besiktas di wilayah Eropa Selat Bosphorus --yang juga dikenal sebagai Selat Istanbul-- dan sebagian jendelanya pecah.

Pasukan polisi khusus bergegas ke lokasi dan menggunakan gas air mata serta semprotan air bertekanan tinggi untuk membubarkan pemrotes. Sebanyak tujuh polisi cedera, termasuk satu orang yang luka parah, selama bentrokan tersebut.

Pemrotes juga membakar beberapa kendaraan polisi dan kantor polisi, dan pada saat yang sama menyerang kendaraan stasiun televisi Turki sebab sebagian saluran TV nasional tidak meliputi protes di Istanbul.

Sebanyak 30.000 demonstran masih berkumpul di Bundaran Taksim dan Taman Gaze, demikian laporan Xinhua.

Pada Sabtu pagi, lebih dari 50.000 pengunjuk-rasa berkumpul di Bundara Taksim, saat protes lima-hari guna menentang penghancuran satu taman berkorban jadi gerakan anti-Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.

Demonstrasi di seluruh Turki tersebut meletus setelah polisi membubarkan aksi-duduk damai pada Jumat (31/5) guna menentang penghancuran bundaran itu. Sebanyak 12 pemrotes cedera dan sedikitnya 63 orang ditahan selama penyerbuan oleh petugas keamanan, kata Kantor Gubernur Istanbul.

Pemrotes yang marah pada Sabtu, selama protes mereka di Istanbul dan kota besar lain di Turki, menuntut Erdogan mundur, dan menyebut pemerintahnya sebagai "pemerintah fasis". Polisi akhirnya mundur dari Bundaran Taksim di Istanbul Tengah pada Sabtu petang.

Sebelumnya, Erdogan --yang menghadapi tantangan terbesar selama 10 tahun masa pemerintahannya, menyeru demonstran agar mengakhiri protes mereka. Ia mengatakan pemerintah akan melanjutkan rencana pembangunan kembali Taman Gezi.

Protes tersebut berawal lima hari sebelumnya, dengan tujuan menyelamatkan taman di pusat kota Istanbul dari pengembang pusat pertokoan yang telah didukung oleh pemerintah. (C003) 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan