Selasa, 21 Mei 2013

Republika Online

Republika Online


Rajin Konsumsi Buah dan Sayuran Bikin Anak Tumbuh Optimal

Posted: 21 May 2013 08:12 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurangnya asupan buah-buahan dan sayuran masyarakat Indonesia, bukan hanya disebabkan tidak suka. Tapi, lantaran porsinya yang sedikit.

Ahli gizi dari Universitas Indonesia, dr Elvina Karyadi mengungkap, porsi ideal untuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran adalah 5-7 porsi sepekan. "Yang aneh kan, kita ini kaya akan sayuran dan buah-buahan ketimbang negara lain. Harganya juga murah kok," katanya di Jakarta, Selasa (21/5).

Menurut Elvina, banyaknya sayuran dan buah-buahan di tanah air, mendongkrak angka konsumsi masyarakat. Faktanya, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap buah-buahan dan sayuran malah rendah. Di Jakarta saja, 96,3 persen masyarakatnya kurang mengkonsumsi buah dan sayuran.

Elvina menjelaskan, mengkonsumi sayuran dan buah-buahan sangat penting, karena kedua komponen ini menjadi permasalahan utama dalam persoalan asupan gizi pada anak. Kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayuran akan berdampak pada asupan vitamin, zat besi, yodium dan zat penting lainnya. "Dampaknya bisa dilihat, anak kurus, atau  pendek," ungkap Elvina.

Karenanya, edukasi bagaimana pentingnya konsumsi buah-buahan dan sayuran harus dilakukan. Waktu paling efektif dalam edukasi ini adalah ketika anak berusia dua hingga enam tahun. "Disini orang tua dituntut kreatif, dan perlu diingat jangan memaksakan anak," tuturnya mengakhiri.

Tiga Jaket Utama untuk Amunisi Busana Pria

Posted: 21 May 2013 02:38 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu item yang tak bisa luput dari pakaian pria adalah jaket. Tentu saja jaket di negara empat musim dengan negara tropis berbeda. Itu bukan berarti para pria di negara tropis tak perlu jaket.

Bukan soal fungsi menghangatkan dan melindungi diri dari angin saja, jaket juga bisa menyelamatkan penampilan bila Anda harus menghadiri acara semi-formal dengan mendadak.

Dengan berbaga perbincangan akhir-akhir ini mengenai pakaian berwarna neon dan corak bunga, paling mudah untuk mempertimbangkan jaket dengan warna-warna netral dengan potongan bersih yang relatif bertahan lama.

Mari kita simak tips dari FashionBeans mengenai tiga jaket utama bagi kaum Adam. Selain gaya, sisi lain yang ditekankan adalah investasi jangka panjang sehingga selalu cocok untuk perubahan pakaian ke depan. Bergaya tapi tidak boros.

1. Jaket Gaya Harrington.

Jaket yang mengombinasikan budaya 1960-an dan modern ini disukai oleh bintang ternama, salah satunya Daniel Craig. Kerah tajam jaket Harrington dan potongan lengan yang pas cocok untuk menghangatkan tubuh saat malam di negara tropis.

Kualitas tak termakan waktu ini bukan hanya disodorkan oleh potongan yang stylish tapi juga fungsi yang praktis, ketahanan dan sifatnya yang bisa digunakan di nyaris banyak kesempatan.

Jaket ini bisa dipadukan dengan pakaian kasual dan semi formal. Saat ini jaket Harrington hadir dalam beragam warna dan ukuran, tapi bila Anda penyuka versi vintage, pilihan warna beige, coklat tua atau biru tua tetap bisa sesuai dengan aura modern.

Bila Anda belum memiliki satu jaket Harrington dalam amunisi busana di lemara, kini mungkin waktunya anda melakukan investasi cerdas.

2. Jaket Suede Bomber.
Jangan terjebak dengan kata suede, karena gaya jaket ini kini hadir dalam berbagai tipe kain, bentuk dan ukuran. Desain bomber secara alami dibuat pas badan dengan gaya atletik untuk para penggemar olah raga.

Saat ini sejumlah produsen mengeluarkan jaket dengan warna lengan berbeda dari warna bagian tubuh. Tipe suede bomber ini bakal memilki nilai tambah dalam penampilan ketika ia kian menua dan punya tanda-tanda sering dipakai karena memberi karakter dan individualitas.

Meski diasosiasikan dengan gaya ikonik 1970-an, suede bomber sudah dipermak dan dimutakhirkan untuk era modern. Kerah pendek berkerut dan bagian manset tangan saat ini memiliki versi lebih matang dalam bentuk beragam. Warna pun tak lagi terbatas.

3. Jaket Windcheater.
Solusi pakaian pelindung luar yang lebih praktis bisa menjadi dilema dalam bentuk jaket ini. Alasannya bila dibanding dua jaket di atas, windcheater memang yang paling kurang formal, mengingat bahan utama adalah konstruksi serat sintetis.

Hanya saja, jaket ini bersahabat saat hujan dan ringan. Banyak fitur yang disertakan, mulai tudung kepala yang bisa disetel dengan tarikan benang, kerah yang bisa direkatkan dan manset elastis.

Cari pilihan warna yang pas agar orang lain tak terkecoh menganggap Anda mengenakan anorak yang berat dan berbulu  tebal di dalam.

Saat ini desain jaket tipe ini muncul beragam gaya, mulai dari jaket gaya nelayan hingga ultramodern, spesifikasi tinggi dengan potongan bersih dan rancangan seminimal mungkin.

Jangan takut dengan pilihan warna Anda, lagipula windcheater didesain untuk terlihat. Saat hujan dan pandangan mata berkurang, keberaadaan jaket dengan warna mencolok sangat dibutuhka, itulah fungsi warna terang jaket ini.

Langkahkan kaki keluar dengan beberapa layer (lapisan tipis pakaian) atau tetap bersih rapi dengan kaos polo favorit Anda.

Ketiga tipe jaket di atas, terbukti sejauh ini selalu bertahan dari masa ke masa, selain karena fungsinya yang kuat, potongan yang sederhana namun modern membuat ia bisa dipadukan dengan nyaris semua tipe busana.

Manakah tipe jaket pilihan Anda? Apakah Anda memiliki pemikiran lain, ayo berbagi bersama kami.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan