Selasa, 21 Mei 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Amerika Serikat dapat akhiri sanksi atas Myanmar

Posted: 21 May 2013 08:59 PM PDT

Washington (ANTARA News) - Seorang senator Amerika Serikat, Selasa, mendukung pengakhiran sanksi-sanksi atas Myanmar setelah lawatan Presiden Thein Sein, ke Washington. 
Menyusul audiensi empat mata Sein dengan Presiden Barak Obama, di Ruang Oval, Gedung Putih, hal itu menyiratkan normalisasi baru dalam hubungan kedua negara kendati masih ada kendala terkait HAM.

Sein, pensiunan jenderal Angkatan Darat Myanmar, yang ingin mengakhiri isolasi Myanmar dari Barat, bertemu para anggota Senat di Capitol, Washington, satu hari setelah dia bedialog langsung dengan Obama. Dia menjadi pemimpin pertama Myanmar yang menginjakkan kaki ke Gedung Putih setelah 50 tahun.

Senator Mitch McConnell, yang telah mempelopori sanksi-sanksi atas Myanmar selama dekade terakhir karena soal HAM, mengatakan, setelah pertemuan dengan Sein, dia tidak akan mendukung pembaruan larangan atas impor dari negara itu yang sebelumnya bernama Burma.

"Saya yakin pembaruan sanksi-sanksi akan merupakan tamparan di muka bagi kubu reformis Burma dan membesarkan hati mereka yang berada di Burma yang ingin memperlambat atau membalik reformasi," kata McConnell, yang menikmati kekuasaan sebagai pemimpin Partai Republik di Senat.

(M016) 

Gaji menteri Malaysia sangat rendah

Posted: 21 May 2013 08:33 PM PDT

Kuala Lumpur (ANTARA News) - "Gaji yang diterima perdana menteri, wakil perdana menteri, anggota kabinet dan parlemen Malaysia tergolong rendah di Asia," kata Presiden Majelis Bekas Wakil Rakyat Malaysia (Mubarak), Tan Sri Abdul Aziz Rahman.

Gaji mereka tidak banyak berubah sementara produktivitas dan tahap pelayanan yang diberikan para politisi itu sudah jauh berbeda sejak satu dekade yang lalu, katanya, seperti dikutip harian Kosmo, Rabu.

"Gaji pemimpin-pemimpin negara tidak setimpal dengan pelayanan yang diberikan dan perlu dikaji semula karena sudah jauh tertinggal dari nilai yang sepatutnya mereka dapat," katanya.

Ia mencontohkan perdana menteri Malaysia hanya mendapat 22.826,65 ringgit (Rp68 juta) sebulan sedangkan dia harus melayani 28 juta rakyat Malaysia. Perdana menteri Singapura yang menjaga 5,31 juta rakyat bergaji Rp1,2 miliar sebulan.

Pada tahun 2005, Dewan Rakyat menyetujui Akta Anggota Parlemen yang menyepakati perdana menteri menerima gaji bulanan sebanyak 22.826,65 ringgit.

Sementara wakil perdana menteri mendapat 18.168,15 ringgit (Rp54,5 juta) sebulan, menteri 14.907,20 (44,7 juta), anggota parlemen dan anggota Dewan Undangan Negeri (DUN) mendapat 4.112,79 (Rp12 juta) per bulan.

Abdul Aziz mengatakan peran dan tanggung jawab anggota parlemen sekarang ini semakin besar karena rakyat mau mereka bekerja penuh dan memberikan pelayanan terbaik.

"Saya sendiri ketika dulu merasa gaji saya sudah cukup, tetapi untuk zaman sekarang sudah tentu pendapatan 3 ribu hingga 4 ribu tidak mencukupi untuk hidup sehari-hari," kata Abdul Aziz, yang merupakan mantan anggota DUN Mentakab.

(N004)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan