Selasa, 21 Mei 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Kapolri diminta bentuk tim kasus gula ilegal di Kalbar

Posted: 21 May 2013 07:19 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Sugar Watch (ISW)  mengirim surat kepada Presiden SBY dan Menko Polhukam untuk meminta Kapolri membentuk tim khusus pemberantasan penyeludupan gula ilegal di Kalimantan Barat .

Hal ini terkait tertangkapnya gula selundupan Malaysia  di Kalimantan Barat oleh tim gabungan operasi Badan Intelejen Strategis serta TNI.

Gula ilegal dari Malaysia yang merugikan negara itu, kata Koordinator Indonesia Sugar Watch (ISW) Edi Widodo dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, sengaja diloloskan dari Balai Karangan.

Diceritakan, pada Kamis (16/5) sore anggota Kodim 1207 ABW bersama Badan Intelijen Strategis Mabes TNI, menggerebek sebuah gudang penimbunan di Pontianak Barat. Disitu tertimbun ratusan karung gula yang diperhitungkan berjumlah 448 karung atau 22,4 ton yang dipasok dari Sarawak, Malaysia.

Gula yang membanjiri Kalbar itu diangkut menggunakan truk dan selalu lolos dari pos penjagaan di sepanjang jalan Balai Karangan hingga Kota Pontianak.

Indonesia Sugar Watch mendesak Kapolri  untuk segera menurunkan tim untuk menangkap dan menyelidiki maraknya penyeludupan gula tersebut.

Indonesia Sugar Watch kemudian juga meminta Kapolri menindak tegas jika ada anggotanya yang melakukan penyeludupan gula ilegal dari Malaysia.

Sementara itu sebelumnya Kapolresta Pontianak Ajun Komisaris Besar (Pol) Harianta menyampaikan apresiasinya kepada pihak TNI yang telah menangkap gula pasir ilegal tersebut. "Kami mendukung dan mengapresiasi kepada TNI yang telah berhasil mengungkap gula pasir ilegal yang disimpan dalam sebuah gudang," kata Harianta.

Harianta menjelaskan, gula pasir ilegal itu merupakan barang bukti yang diamankan oleh pihak kepolisian, pada dua lokasi berbeda.

Pada dua tangkapan berbeda itu, terdiri 98 karung gula pasir tangkapan Ditpolair Polda Kalbar, dan 90 karung lagi tangkapan Polresta Pontianak beberapa waktu lalu yang dititipkan di gudang tersangka sambil menunggu proses hukum selanjutnya.

Sementara itu, Direktur Reskrimsus Polda Kalbar, Kombes (Pol) Wildan Dhani, minta kepada seluruh instansi terkait yang ada di Kalbar untuk berkoordinasi kepada pihaknya, jika melakukan penangkapan-penangkapan yang bersifat melanggar undang-undang, serta pidana agar tidak terjadi salah paham.(*)

5.000 personel diterjunkan dalam latihan TNI AL-US Pacom

Posted: 21 May 2013 07:01 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Latihan bersama TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat bertajuk Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2013 pada 21-28 Mei 2013 melibatkan 5.000 personel.

"Kami mengerahkan empat kapal perang, helikopter. Sementara Amerika Serikat mengerahkan tiga kapal perangnya, sehingga diharapkan ada teknik-teknik baru dalam mengatasi teror di laut," kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, di Jakarta, Selasa.

CARAT 2013 dibuka secara resmi dalam satu upacara di Markas Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI AL. Segenap pimpinan TNI AL hadir, sementara Amerika Serikat diwakili Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kristen F Bauer. 

Angkatan Laut Amerika Serikat mengerahkan tiga kapal perangnya, USS Charles Momsen (DDG-932/perusak berpeluru kendali), USS Tortuga (LSD-46/kapal pendarat pasukan), USNS Safeguard, dan satu pesawat intai PC-3 Orion.

Sementara TNI AL mengerahkan KRI Oswald Siahaan-354, KRI Sultan Iskandar Muda-367, pesawat intai maritim CN-235 MPA, pesawat terbang Pusat Penerbangan TNI AL, dan dua kompi personel Korps Marinir TNI AL.

Menurut Marsetio, latihan itu penerjemahan lebih lanjut kemitraan komprehensif Indonesia dan Amerika Serikat. Kualitas dan materi latihan CARAT terus berkembang dari tahun ke tahun yang telah dilaksanakan selama 19 tahun terakhir. 


"Latihan ini diselenggarakan bukan karena memanasnya situasi Laut China Selatan, namun latihan ini memang diselenggarakan setiap tahun," ucapnya.

Latihan bersama ini terdiri dari tahap pangkalan dan tahap laut. Tahap pangkalan lebih bersifat interaksi antara angkatan laut dengan masyarakat, seperti simposium, pelatihan, olahraga, dan kunjungan ke sekolah dasar di Jakarta Utara.

Sedangkan tahap laut meliputi kegiatan latihan tempur di perairan Laut Jawa dan latihan Marinir di Korps Marinir, Antralina, Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi latihan antara lain di Mako Armabar, perairan Tanjung Priok hingga Kepulauan Seribu, serta Tanjung Pasir, Tangerang, Banten.

Selain CARAT, kedua negara sebelumnya melaksanakan latihan bersandi Flash Iron, Passex, Rimpac, US Aid, Silent Iron 12-1, Minex 2012, Marex 2012, Salvex 2012, dan Lantern Iron 2012.

(S037/C004)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan