Jumaat, 12 April 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Kim Jong-Un Doktrin Loyal Ribuan Bocah Korut

Posted: 12 Apr 2013 01:16 PM PDT

PYONGYANG - Anak-anak di Korea Utara (Korut) umurnya baru mendekati tujuh tahun, namun tampaknya mereka sudah dirancang untuk menjadi sebuah "tentara" dari rezim tirani untuk mengobarkan perang nuklir di dunia.

Berdiri berbaris lurus, wajah mereka hampir tidak menunjukkan kebahagiaan akibat dipaksa untuk berjanji setia kepada diktator Korea Utara Kim Jong Un dan harus memanggilnya 'ayah'. Demikian dilansir Daily Mail, Sabtu (13/4/2013).

Bocah-bocah tersebut dilantik dan dibentuk menjadi sebuah organisasi yang setara dengan Pemuda Hitler. Mereka nantinya akan muncul sebagai seorang pemimpin yang renacananya akan ditekan untuk meluncurkan rudal balistik, serta berpotensi dengan kemampuan nuklir.

Pelantikan tersebut diambil dua hari setelah militer Korut mengancam untuk menembak ke perusahaan media di Korea Selatan (Korsel) kecuali perusahaan tersebut meminta maaf atas kritik dari pelantikan itu. Termasuk laporan mengenai perbandingan Korut dengan demonstrasi yang dilakukan Pemuda Hitler.

Anak-anak ini diajarkan untuk menjadi setia kepada dinasti Kim, dengan ajaran mengenai prestasi dari pendiri republik komunis Kim Il Sung dan pemimpin yang sudah meninggal Kim Jong Il. Pada usia 13, mereka melihat "jaringan" Pemuda Sosialis Kim Il Sung.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(ade)

Negara OKI Harus Lindungi Agama Minoritas

Posted: 12 Apr 2013 01:03 PM PDT

JAKARTA - Negara Islam diharapkan tidak hanya menuntut kelompok minoritas Islam di negara non-Islam diperlakukan dengan baik. Sebaliknya mereka juga harus melindungi kelompok agama minoritas di negaranya sendiri.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi HAM OKI Siti Ruhaini Dzuhayatin dalam Lokakarya Peran Indonesia pada Komisi HAM OKI di jakarta, Jumat (12/4/2013). Siti menyebutnya sebagai asas resiprositas.

"Masa kita menuntut perlakuan baik terhadap muslim minoritas tanpa ada timbal balik," tegas Siti.

Siti menjelaskan, lembaganya kini sedang berusaha membela hak-hak kelompok muslim minoritas di negara-negara non-Islam. Diantaranya yakni masalah Rohingya di Myanmar dan Islamophobia.

Sebaliknya Siti juga meminta negara Islam mulai memperbaiki perlakuannya terhadap kelompok agama minoritas maupun kelompok ajaran Islam minoritas seperti Syiah dan Ahmadiyah.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan