Jumaat, 12 April 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Polda Jabar tangkap lima tersangka penyalahgunaan BBM

Posted: 12 Apr 2013 07:02 AM PDT

Bandung (ANTARA News) - Polda Jabar menangkap lima tersangka kasus penimbun dan penyalahgunaan BBM jenis solar dari lima daerah terpisah dalam operasi yang dilakukan tim Direktorat Kriminal Khusus.

"Kelima tersangka ditangkap karena melakukan penimbunan dan penyalahgunaan BBM bersubsidi yang dijual ke industri dengan harga yang lebih mahal. Kelima tersangka bukan sindikat namun kasusnya sama," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul di Bandung, Jumat.

Kelima tersangka yang kini diproses di Direskrim khusus Polda Jabat itu adalah A, AS, D, I dan R. Kelimanya masing-masing ditangkap di Bogor, Cirebon, Purwakarta, Karawang dan Kuningan.

Dari kelima tersangka, polisi menyita sebanyak 19 ton solar senilai Rp85 juta. Barang bukti yang disita antara lain tiga unit mobil tanki, jerigen serta beberapa barang bukti lainnya.

Modus operasi yang digunakan pelaku, kata Kabid Humas dengan cara membeli BBM bersubsidi senilai Rp4.500 per liter dari sejumlah SPBU yang kemudian ditampung ke dalam tanki.

Kemudian solar tersebut di jual ke industri dengan harga BBM non sumbidi yakni berkisar Rp8.000 hingga Rp9.500 per liter.

"BBM tersebut dijual oleh tersangka ke industri dengan harga non subsidi. Modusnya mencari keuntungan dari selisih BBM bersubidi dan non subsidi," katanya.

Para tersangka dijerat dengan pasal 55 UU No.22 tahun 2013 tentang minyak dan gas bumi. Para tersangka terancam hukuman lima tahun penjara.

Kabid Humas Polda Jabar menyebutkan, aksi penimbunan dan penyalahgunaan BBM bersubsidi merupakan salah satu fokus operasi Polda Jabar untuk menekan angka penyalahgunaan BBM bersubsidi.

"Operasi rutin dilakukan oleh tim dari Polda Jabar, dan merupakan salah satu fokus operasi yang kami gelar," kata Kabid Humas Polda Jabar itu menambahkan.

ITS terima prodi sosial lewat SBMPTN

Posted: 12 Apr 2013 06:59 AM PDT

Surabaya (ANTARA News) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan menerima pendaftar program studi sosial lewat jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).

"Saat penerimaan pendaftar lewat jalur SNMPTN (seleksi nasional masuk PTN, red.) pada tanggal 17 Desember 2012 hingga 11 Februari 2013, ITS tidak menerima pendaftar dari program studi sosial," kata Humas SBMPTN Lokal Surabaya Dr Dra Ismaini Zain MSi di Surabaya, Jumat.

Didampingi anggota Tim Humas SBMPTN 2013 Panlok Surabaya Bekti Cahyo Hidayanto, dia menjelaskan bahwa program studi (prodi) sosial yang diterima ITS lewat SBMPTN adalah perencanaan wilayah kota (PWK), sistem informasi, dan manajemen bisnis.

"Ada satu lagi prodi sosial di ITS yakni desain produk (despro), tetapi pendaftar prodi Dispro tidak diterima lewat SBMPTN dan SNMPTN, namun lewat ujian masuk (UM) Dispro, karena prodi Dispro lebih bersifat seni, sedangkan SBMPTN lebih bersifat kognitif," katanya.

Ismaini Zain yang juga Kepala Akademik ITS itu menegaskan bahwa pendaftaran SBMPTN akan dibuka mulai 17 April di Sekretariat SBMPTN di Rektorat ITS Surabaya.

"Kalau panitia lokal pada tiga tahun lalu (2010--2012) dipegang Unair, panitia tahun 2013--2015 berganti ITS," katanya.

Di Sekretariat SBMPTN Panlok Surabaya di Rekrorat ITS itu akan berlangsung hingga 19 Mei. Namun, sejak 21 Mei hingga penutupan pada tanggal 7 Juni akan berpindah ke Gedung Robotika ITS, lalu ujian tulis akan dilaksanakan pada tanggal 18--19 Juni.

"Di Sekretariat, pendaftar bisa bertanya apa saja untuk membetulkan kesalahan pendaftaran melalui daring (dalam jaringan atau online) pada alamat http://ujian.sbmptn.or.id, apalagi panitia memberi kesempatan latihan pendaftaran secara online pada tanggal 22--26 April," katanya.

Ia menyarankan agar pendaftar SBMPTN untuk memperhatikan wilayah pendaftaran, daya tampung, jumlah peminat, dan persyaratan khusus dengan mengunggah laman SBMPTN 2013.

"Kalau wilayah pendaftaran keliru, karena semua prodi atau PTN yang dipilih ada di luar lokasi ujian, tentu akan sia-sia," katanya.

Saat ini, kata dia, prodi pilihannya adalah Saintek dan Soshum, bukan IPA dan IPS seperti dahulu.

"Kalau memilih satu program studi, bisa memilih PTN mana saja. Akan tetapi, kalau campuran (Saintek dan Soshum) atau 2--3 program studi, salah satu program studi harus pada PTN di lokasi ujian," katanya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan