Sabtu, 27 April 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Datangi Polres, Warga Ingin Lihat Wajah Pelaku Perkosaan

Posted: 27 Apr 2013 08:11 AM PDT

Datangi Polres, Warga Ingin Lihat Wajah Pelaku Perkosaan

Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Sabtu, 27 April 2013 | 15:11 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga dari Medelan, Umbulmartani, Ngemplak meminta polisi memperlihatkan tersangka pembunuhan, perkosaan sekaligus pembakaran Priya Puspita Lestanti (16) warga Medelan, Umbulmartani yang saat ini diamankan di tahanan Mapolres Sleman.

Usai melakukan orasi di depan Mapolres, Sabtu (27/4/2013), perwakilan warga melakukan dialog dengan Kapolres Sleman dan Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin di ruang pertemuan lantai II Mapolres Sleman. Dalam dialog tersebut Kepala Desa Umbulmartani Anto Triyudianto meminta ijin kepada Kapolres Sleman agar bisa melihat para pelaku.

"Warga ingin melihat pelaku, kami meminta ijin agar diperbolehkan melihat. Kami berjanji tidak akan anarkis," ucapnya, Sabtu (27/04).

Setelah mendapat ijin dari Kapolres, beberapa warga yang penasaran lantas berbondong-bondong melihat para pelaku di ruang tahanan Mapolres Sleman. Satu persatu warga melihat lewat celah kecil di pintu tahanan. Beberapa polisi yang berjaga pun tampak kesusahan mengatur warga yang berdesak-desakan.

"Niat kami salah satunya adalah melihat para tersangka, seperti apa muka mereka yang telah tega melakukan perbuatan sadis itu," ujar Anto Triyudianto.

Sementara itu Yuliani salah satu anggota persatuan orang tua peduli pendidikan (Sapulidi) yang ditemui usai melihat ketujuh tersangka mengungkapkan, bahwa setelah peristiwa keji itu keluar di media, warga mengalami trauma. Bahkan anak perempuan takut jika keluar malam.

"Jangankan anak-anak, orang tua juga khawatir jika anaknya keluar malam," ungkapnya. Ia menambahkan, trauma itu muncul setelah Yogyakarta diguncang peristiwa premanisme dan perkosaan dan pembunuhan anak dibawah umur dengan cara dibakar. "Ini permasalahan serius di kota yang terkenal aman dan nyaman ini. Para Kepala dinas di DIY harus segera bertindak agar kejadian serupa tidak terulang kembali, " katanya.

Satu Truk Gula Ilegal Disita Polisi

Posted: 27 Apr 2013 08:07 AM PDT

Perdagangan

Satu Truk Gula Ilegal Disita Polisi

Penulis : Agustinus Handoko | Sabtu, 27 April 2013 | 15:07 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com- Kepolisian Sektor Pontianak Kota, Pontianak, Kalimantan Barat, menangkap sebuah truk bermuatan 160 karung gula ilegal asal Malaysia. Gula hendak didistribusikan ke pengecer dan pemasok sejumlah swalayan.

Kepala Kepolisian Sektor Pontianak Kota Komisaris Temmangnganro, Sabtu (27/4/2013), menuturkan, gula itu milik Sumarni Manalu (28). "Gula itu diamankan di ruko milik Adianto Tio di Jalan M Yamin. Namun, status gula masih milik Sumarni karena belum terjadi transaksi," kata Temmangnganro.

Truk dengan nomor polisi KB 9433 DA beserta muatan gula diamankan di Polsek Pontianak Kota. Rencananya, Polsek Pontianak Kota akan menggelar perkara di Polresta Pontianak untuk mendapat masukan.

Sabtu siang, Sumarni dan Adianto datang ke Polsek Pontianak Kota untuk menandatangani penyerahan barang bukti.

Editor :

Marcus Suprihadi

Tiada ulasan:

Catat Ulasan