Ahad, 14 April 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Selisih Kemenangan Pilkada Palembang Terkecil dalam Sejarah

Posted: 14 Apr 2013 07:58 AM PDT

Selisih Kemenangan Pilkada Palembang Terkecil dalam Sejarah

Penulis : Irene Sarwindaningrum | Minggu, 14 April 2013 | 14:58 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kemenangan pasangan Sarimuda - Nelly dalam Pilkada Palembang merupakan kemenangan paling tipis dalam sejarah Pilkada. Pasangan itu ditetapkan sebagai walikota dan wakil walikota dengan kemenangan hanya selisih delapan surat suara dari pesaingnya Romo Herton - Harnojoyo.

Dari rekapitulasi yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum KPU Palembang, Minggu 14/4/2013, pasangan Sarimuda-Nelly memperoleh suara 316.923, adapun pasangan Romi Herton-Harnojoyo 316.915.

Kemenangan ini hanya berbeda sekitar 0,0011 persen dari total lebih kurang 715.000 suara yang masuk. Dari rekapitulasi yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang, Minggu (14/4/2013), pasangan Sarimuda-Nelly memperoleh suara 316.923, adapun pasangan Romi Herton-Harnojoyo 316.915. Pasangan lainnya Mularis - Husni jauh lebih kecil dari keduanya.

Ketua KPU Palembang Efriyani mengatakan, penetapan Sarimuda - Nelly telah sesuai dengan undang-undang, yaitu 30 persen plus satu. "Dengan ketentuan itu, pasangan yg unggul dengan perolehan suara lebih dari 30 persen harus ditetapkan berapapun selisihnya. Tak ada pilihan lain," katanya.

Menurut Efriyani, pihak-pihak yang tak puas dipersilakan menggugat melalui Mahmakah Konstitusi. Para calon mendapat waktu tiga haru untuk mengajukan gugatan.

Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya Febrian mengatakan, Pilkada Palembang dengan kemenangan sangat tipis itu merupakan fenomena baru. "Sepanjang sejarah pemilihan di seluruh dunia, saya belum pernah menemukan kemenangan setipis ini," katanya.

Sarimuda yang didukung Partai Golkar dan Hanura ini langsung merayakan kemenangan ini dengan menggundul delapan orang dari tim suksesnya di rumahnya. Kemenangan ini merupakan yang pertama setelah tiga kali berturut-turut ia menyalonkan diri dalam Pilkada Kota Palembang. 

Sampai Kapan Warga Syiah Sampang Mengungsi

Posted: 14 Apr 2013 07:56 AM PDT

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejak insiden Sampang, Madura, Jawa Timur, yang menewaskan dua warga dari kelompok Islam Syiah pada 26 Agustus 2012, warga Syiah masih mengungsi di Gelanggang Olahraga (GOR) Sampang hingga hari ini. Belum ada solusi untuk mengembalikan mereka ke tempat asal.

"Sekitar 500 orang yang masih ada di GOR itu. Anggota kita ada 200 yang masih mengamankan di sana," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Hilman Thayib, Sabtu (13/4/2013) di Surabaya.

Bukan tanpa alasan warga Syiah masih bertahan di GOR selama 8 bulan. Hilman mengatakan, mereka sebenarnya ingin kembali ke tempat tinggalnya di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang. Namun, ada penolakan dari kelompok Sunni. Jika kembali, dikhawatirkan akan ada bentrok lagi.

"Paham Sunni ini tidak mau terima. Mereka (Syiah) boleh pulang kalau kembali ke paham Sunni. Ya, mereka juga enggak mau," katanya.

Tawaran pemerintah setempat untuk merelokasi dari Sampang juga ditolak kelompok Syiah. Tempat tinggal warga Syiah di Sampang saat ini kosong sebab saat insiden itu rumah mereka dirusak dan dibakar.

Wakil Kepala Polda Jawa Timur Brigadir Jenderal (Pol) Moechgiyarto mengatakan, sebagai solusi terakhir, polisi ingin mengembalikan warga Syiah ke tempat asalnya. Jaminan keamanan juga akan diberikan pihak kepolisian. "Sedang kita cari penyelesaian yang baik bagaimana. Salah satunya merelokasi, tapi mereka tidak mau. Ide terakhir, kita siapkan Brimob untuk jaga," katanya.

Namun, mengembalikan kelompok Syiah ke desanya dinilai berisiko jika masih ada perbedaan pandangan antara Syiah dan Sunni. Kepolisian berharap ada keputusan tegas dari pemerintah terhadap kasus ini. Pihak terkait hendaknya kembali turun untuk melakukan pendekatan dialogis terhadap kelompok Syiah dan Sunni.

Sampai kapan kelompok Syiah tinggal di GOR? Kepolisian tak punya jawaban pasti. "Sampai sekarang belum ada keputusan tegas dari pemda," ujar Hilman.

Berita terkait lainnya:

Warga Syiah Sampang Terancam Kelaparan
Nasib Pengungsi Syiah Sampang, ke Mana Pemerintah?
Pengikut Syiah Ditekan Tinggalkan Keyakinannya
Warga Syiah Rayakan Idul Adha di Penampungan

Tiada ulasan:

Catat Ulasan