Ahad, 14 April 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Anak Hilang Ditemukan 1.200 Km dari Rumahnya

Posted: 15 Apr 2013 03:54 AM PDT

MEKSIKO

Anak Hilang Ditemukan 1.200 Km dari Rumahnya

Senin, 15 April 2013 | 10:54 WIB

hispanicallyspeakingnews

Valeria Hernandez de Jesus

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Seorang gadis cilik usia empat tahun yang menghilang dari rumahnya di dekat Mexico City pada 1 April ditemukan masih hidup dan dalan kondisi sehat di El Salvador, kata pihak berwenang Meksiko seperti dilaporkan kantor berita AP, Sabtu (13/4).

Departemen Hubungan Luar Negeri Meksiko mengatakan, Valeria Hernandez de Jesus, nama bocah itu, ditemukan sedang berkeliaran di jalanan kota Sonsonate, sekitar 90 kilometer dari San Salvador, ibu kota El Salvador. Sementara Sonsonate berjarak sekitar sekitar 1.200 kilometer dari Texcoco di pinggiran Mexico City, di mana orang tua gadis itu melaporkan kehilangannya.

Pernyataan yang dikeluarkan Departemen Hubungan Luar Negeri itu, Sabtu, tidak menyebutkan bagaimana gadis itu bisa berada di Sonsonate, di mana ia ditemukan dengan bantuan polisi Salvador. Dia hanya dilaporkan berada dalam "kondisi kesehatan yang sempurna" dan Meksiko berharap untuk dapat memulangkannya ke keluarganya secepat mungkin.

Namun situs web hispanicallyspeakingnews.com, Minggu, melaporkan, bocah itu dipancing seorang pria dari Plaza Bicentenario di Texcoco. Ibu anak itu merupakan salah vendor di plaza tersebut. Masih menurut situs itu, para pejabat Meksiko menerima informasi tentang keberadaanya pada Jumat. "Instruksi diberikan kepada Kedutaan Besar Meksiko, yang mulai mengambil tindakan untuk menemukan anak kecil itu, yang diketahui keberadaanya dengan bantuan Polisi Sipil Nasional (PNC)," kata sekretariat Departemen Hubungan Luar Negeri Meksiko.

Menurut polisi setempat, terkait peristiwa itu seorang warga El Salvador bernama Nelson Vladimir Valencia Masin (43 tahun) dilaporkan telah ditangkap pada hari Sabtu. Ia dituduh melakukan penculikan.

Editor :

Egidius Patnistik

Korea Utara Bikin Dunia Penasaran

Posted: 15 Apr 2013 02:57 AM PDT

PYONGYANG, KOMPAS.com -  Semua mata hari ini, Senin (15/4), tertuju ke Korea Utara (Korut) untuk melihat apakah negara itu menandai ulang tahun mendiang pendirinya, Kim Il-sung, dengan peluncuran rudal. Korut punya kebiasaan menghubungkan uji coba perangkat militer tingkat tinggi dengan tanggal-tanggal penting dalam kalender tahunan. Peringatan 100 tahun kelahiran Kim tahun lalu didahului uji coba roket jarak jauh yang berakhir dengan kegagalan.

Pihak intelijen Korea Selatan (Korsel) mengatakan, dalam seminggu terakhir Korut telah menyiagakan dua rudal jarak menengah dan siap menembakkannya. Para pengamat menyebut, peringatan ulah tahun Kim Il-sung yang jatuh pada hari ini kemungkinan sebagai tanggal peluncuran rudal-rudal itu.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, yang saat ini berada di Jepang dalam rangkaian turnya ke Asia Timur Laut, memperingatkan Korut ketika ia berada di Seoul hari Jumat bahwa peluncuran dalam iklim seperti saat ini akan menjadi sebuah "kesalahan besar".

Semenanjung Korea telah berada dalam ketegangan militer yang meningkat sejak Korut melakukan uji coba nuklir ketiga pada Februari lalu. Marah dengan sanksi baru PBB dan latihan bersama militer Korsel-AS, Pyongyang pun menghabiskan beberapa minggu terakhir dengan melontarkan ancaman serangan rudal dan perang nuklir.

Selama kunjungannya di Seoul, Beijing dan Tokyo, Kerry berbicara keras tentang retorika Korut yang "tidak dapat diterima" itu. Namun ia juga berusaha untuk menurunkan suhu dengan mendukung dialog dengan Pyongyang dan mengatakan ia akan siap untuk mendekati Korut. Kerry juga mendesak pemimpin Korut, Kim Jong-un, untuk memimpin negaranya kembali ke perundingan. "Kami siap untuk mendekati (Korut), tetapi kami perlu saat yang tepat, kondisi yang tepat," kata Kerry, Minggu.

Di Seoul, Kerry menyampaikan dukungan Washington terhadap proposal perdamaian yang dibuat presiden baru Korsel, Park Geun-hye, yang dalam beberapa hari terakhir telah mengisyaratkan perlunya membuka dialog dan "mendengarkan apa yang Korea Utara pikirkan". Namun Korut langsung menanggapi proposal itu dengan negatif. Seorang juru bicara Komite Korea Utara untuk Reunifikasi Damai Korea menyatakan, tawaran dialog itu adalah taktik "licik".

Perayaan hari Senin ini di Pyongyang akan sarat dengan aroma bela diri, dengan parade militer besar yang digunakan Korut untuk menampilkan persenjataan kepada dunia. Rudal-rudal yang dimobilisasikan Korut dilaporkan merupakan rudal jenis Musudan yang belum diuji coba dan punya jangkauan mencapai 4.000 kilometer. Dengan daya jangkau seperti itu, rudal tersebut bisa mencapai sasaran di Korsel, Jepang, dan bahkan mungkin pangkalan militer AS di Guam, sebuah pulau yang merupakan teretori AS di Pasifik.

Editor :

Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan