Sabtu, 23 Mac 2013

Republika Online

Republika Online


Presiden Cina Sindir AS Intervensi Suriah

Posted: 23 Mar 2013 11:03 PM PDT

Minggu, 24 Maret 2013, 13:03 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Cina Xi Jinping menyindir intervensi Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO yang menunda tiga rancangan resolusi buat negara Suriah.

"Kita harus menghormati hak setiap negara di dunia yang memilih jalannya untuk berkembang serta menolak campur tangan asing dalam urusan internal," ujar Xi di hadapan ratusan pelajar sekolah hubungan internasional seperti dikutip Reuters, Sabtu (23/3).

Kedatangan Xi bersama istrinya Peng Liyuan ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin. Media lokal Rusia melaporkan, kunjungan diplomatik perdana itu menyepakati berbagai kebijakan strategis aliansi kedua negara.

Bahkan menurut sumber, Xi di Istana Kremlin sempat menyatakan jika ia dan Putin seperti seorang teman. "Hubungan yang kuat antara China dan Rusia bukan hanya menjawab jika kita punya banyak kesamaan yang penting. Ini sebuah jaminan nyata bahwa kita mempunyai sebuah posisi strategis dalam politik dan perdamaian internasional," papar Xi.

Putin dan Xi memang acapkali mengkritisi konflik Suriah yang dipercaya disulut oleh negara Barat. Mereka juga berseberangan dengan pemboman NATO terhadap pemimpin Libya pada 2001 lalu dengan motif membantu para pemberontak.

Kedua negara ini juga kompak bersikap dalam sidang Dewan Keamanan PBB untuk mendukung program nuklir Iran dan Korea Utara.

Reporter : Indah Wulandari
Redaktur : A.Syalaby Ichsan

Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak berlama-lama) dan ta'ziah (melayat ke rumah duka) cukup sekali saja.((HR. Ad-Dailami))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Dipaksa Kerja 24 Jam, Buruh Tanjung Priok Demo

Posted: 23 Mar 2013 10:54 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PRIOK -- Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI) menggelar aksi unjuk rasa di Pelabuhan Tanjung Priok, Pos 9, Jakarta Utara. 

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat SBTPI, Ilham Syah menuntut agar pihak otoritas pelabuhan meningkatkan standar pelayanan dan kesejahteraan para buruh. 

''Sudah bukan saatnya lagi kami diam, kami akan perjuangkan hak-hak kami sebagai buruh'', ujarnya, Ahad (24/3). Para buruh menuntut agar pihak otoritas memberikan upah sektoral untuk seluruh buruh transportasi, pelabuhan dan pergudangan.

Mereka juga menuntut diberlakukannya standardisasi waktu kerja delapan jam bagi para pekerja pelabuhan dan pergudangan dengan sistem tiga shift. ''Selama ini masih ada buruh yang bekerja 24 jam lamanya'', ujarnya. 

Selain itu, para buruh menuntut pemerintah beserta pemegang otoritas agar menghapus sistem kerja kontrak dan outsourcing. Berbagai macam pungutan liar (pungli) yang dihadapi sopir di jalan raya dan di pelabuhan pun didesak segera dituntaskan.

Mereka juga meminta agar disediakan tempat peristirahatan yang layak dan manusiawi bagi pengguna jasa pelabuhan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan