Isnin, 18 Februari 2013

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Polri Minta Waktu Ringkus Pelempar Bom Molotov di Makassar

Posted: 18 Feb 2013 12:48 AM PST

JAKARTA - Hingga saat ini, Polri belum kunjung menangkap pelempar bom misterius di lima gereja yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri, Kombes Pol. Agus Rianto, menuturkan hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikkan terhadap pristiwa tersebut.

"Sampai dengan kemarin memang sudah lebih dari 12 saksi yang kita mintai keterangan. Namun, memang sampai saat ini belum ada informasi yang signifikan yang mengarah kepada dugaan pelaku," jelas Agus, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/2/2013).

Kendati demikian, Agus mengaku, pihaknya mendapat informasi dari proses pengembangan kasus tersebut, seperti jenis kendaraan dan ciri-ciri pelaku pada saat peristiwa terjadi.

"Tentunya perlu waktu, kita perlu dukungan pada seluruh masyarakat untuk memberikan informasi bila ada hal-hal yang diketahui berkaitan dengan perkara yang sedang kita tangani," pungkasnya.

Sebelumnya, pelemparan bom molotov oleh orang yang tidak dikenal terjadi pada 10 Februari lalu. Akibatnya Gereja Tiatira Malengkeri di Jalan Muhajirin Raya Lorong dan Gereja Jemaat Jordan Toraja Mamasa rusak.

Kemudian pada 14 Februari kemarin, juga terjadi lagi aksi serupa di tiga gereja, antara lain Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Samiun,  Gereja Toraja di Jalan AP Pettarani II dan Gereja di Jalan Gatot Subroto.
(ydh)

Dokter Berhasil Angkat Peluru di Kepala Bayi Berusia 1 Tahun

Posted: 18 Feb 2013 12:42 AM PST

MAKASSAR - Tim dokter RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil mengeluarkan peluru di kepala bayi berusia satu tahun, Fathir. Peluru tersebut bersarang selama dua pekan lebih di kepala Fathir.

Direktur RS Wahidin Sudirohusodo, Abdul Kadir, Senin (18/2/2013), menjelaskan, tim dokter membutuhkan waktu dua jam untuk mengeluarkan proyektil peluru sepanjang jari kelingking di bagian belakang bocah anak pasangan Fikar dan Nurhikmah itu. Hingga sore ini, Fathir masih berada di ruang pemulihan.

Dokter sempat menunda operasi sebanyak tiga kali karena rendahnya kadar trombosit Fathir.

Operasi tersebut, lanjut Abdul Kadir, sangat sulit dan berisiko karena peluru bersarang di otak kecil sang bocah.

Sementara itu, Ibu Fathir, Nurhikmah, mencemaskan kondisi anaknya. Dia berharap kondisi anaknya segera pulih kembali dan pihak kepolisian segera mengungkap kasus peluru nyasar tersebut.

(Ahmad Muhyiddin/Sindo TV/ton)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan