Isnin, 18 Februari 2013

Republika Online

Republika Online


Elektabilitas Merosot, Demokrat Tak Percaya Survei

Posted: 18 Feb 2013 11:18 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat memilih untuk mengabaikan hasil survei yang menunjukkan semakin menurunnya elektabilitas partai tersebut. Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Selasa (19/2) baru saja merilis bahwa tingkat keterpilihan Demokrat melorot hingga 6,3 persen.

"Biarin aja, tapi kami percaya tidak semua survei mengatakan begitu. Setiap hari ada survei, nggak perlu ditanggapi lah," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, Selasa (19/2).

Sikap itu, kata dia, terlebih lagi setelah melihat responden LSJ hanya sedikit. Hal itu, menurutnya, tidak mencerminkan pendapat semua masyarakat Indonesia. "Besok juga bakal ada yang ngomong 3 koma, 2 koma. Biarin aja," ujarnya.

Mubarok optimistis realisasi dari kesepakatan kader Demokrat pada rapat pimpinan nasional kemarin akan memberikan efek positif bagi elektabilitas Demokrat. Meski dibutuhkan waktu yang tidak singkat untuk merealisasikannya. "Rapimnas kan targetnya ntar enam bulan. Kalau sudah enam bulan nanti kita baru bisa lihat," jelas Mubarok.

Jajak pendapat LSJ dilakukan pada 9 Februari hingga 15 Februari 2013 di 33 provinsi dengan mengambil sampel sebanyak 1.225 responden. Margin of error-nya 2,8 persen dan level of confidence 95 persen. Populasi dari jajak pendapat adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode teknik wawancara dengan responden berpedoman pada kuesioner. Secara keseluruhan, LSJ menunjukkan elektabilitas tertinggi diraih Partai Golkar dengan angka 18,5 persen. Peringkat kedua, PDIP 16,5 persen. Diikuti Partai Gerindra dengan perolehan 10,3 persen.

Untuk Partai Demokrat terjun bebas ke angka 6,3 persen. Kemudian peringkat ke lima Partai Hanura 5,8 persen, diikuti Partai Nasdem 4,5 persen. Sedangkan PKS harus rela dengan elektabilitas 2,6 persen. Kemudian
PAN 2,5 persen, PPP 2,4 persen, dan PKB 1,8 persen.

Bergaya Ala Model di Depan Kamera, Begini Kiatnya

Posted: 18 Feb 2013 11:16 PM PST

Selasa, 19 Februari 2013, 14:16 WIB

Antara/Agus Bebeng

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orang bisa tampil menarik setiap kali berfoto. Mereka hanya perlu menemukan senyum dan pose terbaiknya. Hal yang sama dilakukan oleh para model dari Project Runway. Mereka juga melakukan persiapan matang sebelum menjadi bidikan fotografer. Berikut trik andalan model-model tersebut seperti dikutip dari laman marieclaire.com.

* Bercermin

Berada di depan kamera kerap membuat orang grogi. Padahal, Anda hanya bisa terlihat menarik jika percaya diri. Cobalah latihan dengan berpose di depan cermin di rumah. "Kalau Anda pikir itu akan terlihat bagus, kemungkinan sebagus itulah hasil jepretannya nanti," kata Alexis Broker dari Amerika Serikat.

* Rasa nyaman

Banggalah dengan bintik di wajah, gigi yang tak rata, atau telinga besar Anda. Semuanya adalah keunikan Anda. Rasa nyaman terhadap diri sendiri niscaya akan terpancar. "Kalau tips ini gagal, tenang saja. Masih ada Photoshop!" komentar Cerri McQuillan dari Irlandia.

* Alis

Kasey Ashcraft dari Amerika Serikat mengingatkan pentingnya berdandan. Ia menaruh perhatian besar pada alisnya. Ia berpendapat alislah yang membingkai wajah. 

* Berpose

Letakkan satu tangan di pinggang. Kedua tangan juga boleh. Trik ini menghasilkan ilusi seolah kaki Anda menjadi lebih jenjang. Tapi, perhatikan jemari Anda. "Susun rapat, jangan biarkan merenggang," saran Valeria Leonova dari Rusia. 

Mimpi baik adalah dari Allah, sedangkan mimpi buruk adalah dari setan. Maka seandainya kalian mimpi buruk, meludahlah ke arah kiri dan berlindunglah kepada Allah, karena dengan demikian (mimpi buruk) itu tidak akan memerangkapnya(HR Bukhari)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan