Sabtu, 2 Februari 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


PT Bio Farma targetkan produksi 10 juta dosis vaksin flubio

Posted: 02 Feb 2013 07:38 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Produktivitas vaksin flubio dari PT Bio Farma Persero ditargetkan hingga 10 juta dosis dalam beberapa tahun ke depan. Hingga saat ini baru diproduksi 200.000 dosis yang semuanya diserap di dalam negeri dan perlahan-lahan ditingkatkan pada jangka menengah hingga 4 juta dosis vaksin.

"Sebetulnya, ada hal lebih strategis yang bisa kita wujudkan yaitu kemandirian di bidang kesehatan. Tentu kita tidak berharap, namun jika pandemi influenza terjadi, Indonesia sudah siap secara mandiri memproduksi vaksin antinya karena kami telah kuasai teknologinya," kata Direktur Produksi PT Bio Farma, Mahendra, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu.

Vaksin flubio, katanya, sangat direkomendasikan untuk menangkal virus influenza tipe A/Kalifornia (H1N1), tipe B/Viktoria (H3N2), dan tipe C/Brisbane. Bio Farma menyatakan, vaksin flubio terbukti aman bagi penderita pernafasan kronis, personel kesehatan yang tiap saat bersinggungan dengan unsur patogen, kalangan manula, dan manusia yang tinggal di iklim bermusim empat.

Kalangan yang terakhir itu terbukti sangat rentan atas serangan influenza. Sebagai bukti, saban terjadi penyebaran influenza di kawasan tropis, industri dan otoritas penerbangan negara-negara berposisi lintang tinggi pasti mengeluarkan peringatan bepergian (travel warning).

Dia tidak mengungkap besaran investasi yang diperlukan untuk memproduksi vaksi flubio itu, kecuali anggarannya dicantumkan dalam pengeluaran modal perusahaan pada beberapa tahun terakhir dan ke depan ini. 

"Yang jelas, kami mampu memproduksi vaksin influenza H5N1 yang menghebohkan dunia itu, karena teknologinya telah kami kuasai. Cuma segelintir negara di dunia ini yang mampu memproduksi vaksin influenza dan Bio Farma termasuk ke dalam yang sedikit itu," katanya.

Dia mengilustrasikan penerapan vaksin flubio ini kepada jemaah haji Indonesia yang menjadi tamu Allah SWT di Tanah Suci. 

"Bayangkan, ada berjuta-juta manusia dari seluruh dunia yang tidak kita tahu sejarah penyakitnya berkumpul di satu lokal dengan sarana sanitasi dan sebagainya yang terbatas. Sangat rentan bagi jemaah haji kita di sana dan inilah juga yang kami coba dekati untuk diterapkan kepada Kementerian Agama," katanya.

Agam perpanjang tanggap darurat pencarian korban longsor

Posted: 02 Feb 2013 07:30 AM PST

Lubukbasung, Sumbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memperpanjang tanggap darurat selama dua hari untuk mencari korban longsor di Jorong Data Kampung Dadok, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya.

Bupati Agam Indra Catri di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan perpanjangan ini dilakukan setelah masa tanggap darurat yang ditetapkan sepekan mulai Minggu (27/1) hingga Sabtu (2/2) sudah habis.

"Ini berdasarkan peraturan tetap pencarian korban bencana longsor," kata Indra Catri.

Menurut dia, perpanjangan masa tanggap darurat ini berdasarkan permintaan dari pihak keluarga korban longsor, karena sampai berakhir tanggap darurat masih ada satu korban yang diduga tertimbun belum ditemukan tim gabungan, atas nama Padri (9).

Sementara itu, Komandan Kodim 0304 Agam Letkol Trias Wijarnako didampingi Kapolres Agam AKBP Asep Ruswanda menambahkan, perpanjangan masa tanggap darurat ini berdasarkan hasil musyawarah pihak keluarga dengan Wali Jorong Data Kampung Dadok, Wali Nagari Sungai Batang, Camat Tanjung Raya, Kodim 0304 Agam dan Polres Agam.

"Dari hasil musyawarah tersebut, keluarga Padri meminta tim gabungan untuk memperpanjang masa tanggap darurat," katanya.

Saat ini, tim gabungan berhasil menemukan 19 dari 20 korban yang tertimbun longsor pada Minggu (27/1). Ke-19 korban yang ditemukan tersebut yakni, yakni Bayar (70), Rosmi (75), Juliardi (25), Nurhaida (23), Dilla (2), Rosda (55), Asril (58), Indah (6), Aldi (9), Julianti (26), Tarjudin (65), Martini (60), Kursinah (70), Kamal, (1,5), Erni Astuti (38), Mursinah (50), Rani (8), Padri Simaro (40), dan Nursidah (65).

Ia mengatakan, untuk mengatasi penyakit kulit dan diare yang berjangkit di lokasi tempat dimandikan korban, tim akan membersihkan lokasi tersebut.

Bupati menambahkan, setelah tanggap darurat dilakukan nantinya, daerah longsor akan ditutup dan di daerah itu tidak boleh mendirikan bangunan.

"Sedangkan warga yang masih tinggal di Jorong Data Kampung Dadok dengan jumlah 20 kepala keluarga akan dievakuasi ke daerah lebih aman. Ini bertujuan agar longsor susulan tidak mengancam jiwa mereka," katanya.
(KR-MLN/E005)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan