Jumaat, 28 Disember 2012

Republika Online

Republika Online


Obama : Jurang Fiskal Akan Merugikan Kelas Menengah

Posted: 28 Dec 2012 10:55 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam pertemuan Jumat (28/12) yang membahas gap anggaran AS dengan potensi jurang fiskal, Presiden Amerika Barrack Obama dan senat tidak berhasil mencapai kesepakatan.

Dikutip dari PressTv, Sabtu (29/12), Obama mengakui adanya kenaikan pajak dan pemotongan jumlah anggaran belanja akan memberatkan kelas ekonomi menengah apabila pihaknya gagal mencapai kesepakatan dengan senat Amerika. 

"Empat hari lagi jumlah pajak orang Amerika akan naik secara legal. Pendapatan masyarakat sudah pasti akan mengalami penurunan," ujar Obama. hal ini, kata dia, sudah pasti akan membawa dampak buruk pula pada bisnis, lapangan pekerjaan, dan ekonomi pada umumnya.

Dalam pertemuan di Gedung Putih kemarin, Obama bertemu dengan pimpinan Kongres AS.  Dalam kesempatan itu hadir pula, pemimpin mayoritas Senat Harry Reid dan pemimpin minoritas Senat Mitch McConnell.

Meski demikian, Obama tetap optimistis dirinya akan segera mendapatkan jalan kelar untuk mengatasi permasalahan keuangan yang sudah hampir mencapai tenggat waktu ini. 

Jika pertemuan dengan Kongres tidak dapat mencapai kesepakatan, Obama mengatakan Kongres harus memungkinkan pemungutan suara paket dasar yang akan melestarikan pemotongan pajak untuk warga kelas menengah. Selain itu, harus juga ada kesepakatan memperluas tunjangan jangka panjang bagi pengangguran.

Partai Islam Diprediksi Babak Belur di 2014, PKS Bersuara

Posted: 28 Dec 2012 10:52 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendapat pengamat politik soal kecilnya peluang partai Islam di pemilu 2014 mendapat tanggapan dingin PKS. Menurut PKS, pandangan itu bertolak belakang dengan perkembangan politik yang terjadi pascareformasi.

"Itu hanya upaya memutarbalikkan opini publik dan media. Isu itu disiarkan santer menjelang Pemilu 2014, tapi nyatanya tidak begitu," kata Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq kepada Republika, Sabtu (29/12).

Menurut Luthfi, dari segi elektabilitas maupun popularitas, partai Islam terus mengalami peningkatan selepas reformasi. Tidak hanya dialami PKS, tetapi juga beberapa partai berlandaskan Islam lainnnya.

Pada waktu yang sama, partai-partai nasionalis, disebutnya malah mengalami kemunduran. "Survei internal partai, maupun data statistik pemilu dua periode yang lalu kan bisa menunjukkan bagaimana posisi partai Islam. Kalau dibilang stagnan, itu opini yang salah," jelas Luthfi.

Namun, apapun yang disampaikan pengamat, menurutnya bisa dijadikan masukan. Dengan pelemahan terhadap partai Islam, secara tidak langsung bisa dijadikan sebagai peringatan awal.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan