Jumaat, 28 Disember 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


China: Kunjungilah Orangtuamu, dan Ini Perintah!

Posted: 29 Dec 2012 03:13 AM PST

China: Kunjungilah Orangtuamu, dan Ini Perintah!

Penulis : Hindra Liauw | Sabtu, 29 Desember 2012 | 11:13 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Kunjungilah orangtuamu. Ini perintah!

Begitulah kira-kira perintah sebuah undang-undang di China yang diamandemen, Jumat (28/12/2012). Undang-undang ini mewajibkan warganya untuk "sering" mengunjungi orangtua mereka. Jika tidak, siap-siaplah mereka diseret ke meja hijau.

Namun, amandemen ini tak merinci seberapa sering seseorang harus mengunjungi orangtuanya.

Media Pemerintah China mengatakan, ketentuan ini memungkinkan para orangtua yang merasa ditinggalkan oleh anak-anaknya mengajukan tuntutan ke pengadilan. Amandemen ini dilakukan menyusul meningkatnya laporan soal anak-anak yang menyia-nyiakan orangtua mereka.

Pertumbuhan pesat di China menimbulkan masalah baru, yakni minimnya perhatian para warganya terhadap orangtua. Reformasi pasar selama tiga dekade ini mempercepat putusnya ikatan keluarga besar tradisional di China. Terkait hal ini, hanya ada beberapa alternatif, seperti panti jompo atau rumah pensiun bagi para orangtua yang tak dapat hidup sendiri.

Awal bulan ini, media lokal melaporkan soal seorang nenek berusia 90 tahun yang terpaksa tinggal di kandang babi karena ditinggalkan anak laki-lakinya. Nenek ini tinggal di Jiangsu, provinsi makmur yang terletak di Timur China.

Media-media memang kerap melaporkan berbagai kisah soal orangtua yang disia-siakan oleh anaknya. Ada pula kisah soal anak-anak yang berupaya mengambil kepemilikan aset orangtua secara ilegal.

Populasi orangtua di China dilaporkan meningkat terkait meningginya harapan hidup, dari 41 tahun menjadi 73 tahun, selama lima dekade. Hal ini juga didukung kebijakan nasional yang membatasi orangtua memiliki lebih dari satu anak.

 

Korban Pemerkosaan Itu Berpulang di RS Mt Elizabeth...

Posted: 29 Dec 2012 02:41 AM PST

Korban Pemerkosaan Itu Berpulang di RS Mt Elizabeth...

Penulis : Hindra Liauw | Sabtu, 29 Desember 2012 | 10:41 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com — Mahasiswi berusia 23 tahun yang menjadi korban pemerkosaan di New Delhi, India, pada 16 Desember 2012, akhirnya mengembuskan napas terakhirnya di RS Mount Elizabeth, Singapura, Sabtu (29/12/2012) pukul 04.45 waktu setempat. Direktur RS Mount Elizabeth Dr Kelvin Loh mengatakan, mahasiswi yang dirawat sejak Kamis (27/12/2012) itu meninggal dengan tenang didampingi keluarga dan pejabat Komisi Tinggi India.

"Dia menderita gagal organ yang parah setelah menderita luka serius di bagian badan dan otak," kata Loh, Sabtu, di Singapura. Menurutnya, mahasiswi yang tak disebut namanya tersebut telah berupaya berjuang hidup cukup lama, tetapi luka-lukanya terlalu parah.

Mahasiswi naas ini dilaporkan menjadi korban pemerkosaan oleh enam pria di New Delhi. Kejadian berlangsung pada Minggu (16/12/2012) saat dirinya dan seorang teman pria dalam perjalanan pulang menonton.

Tak hanya memerkosa, keenam pria ini juga menganiaya mahasiswi dan teman prianya. Seusai melakukan perbuatan bejat, para pelaku yang telah dibekuk ini melempar mahasiswi dan temannya ke luar bus.

Kejadian ini selanjutnya memicu protes massal di New Delhi. Mereka menuntut keadilan. Protes bahkan berakhir bentrok antara massa dan polisi. Aksi ini mereda setelah seorang polisi, Subhash Chand Tomar, meninggal, pada Senin (17/12/2012), setelah menderita luka-luka akibat bentrok.

Sementara itu, mahasiswi yang kritis ini sempat menjalani tiga operasi di bagian perut dan dikatakan mengalami gagal ginjal. Kondisi tak membaik, akhirnya mahasiswi ini diterbangkan ke Singapura untuk pengobatan pada hari Kamis. Di Singapura, sebuah tim yang terdiri dari delapan dokter spesialis langsung memberikan pertolongan medis.

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan