Sabtu, 15 Disember 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


KJRI Hongkong dampingi 465 TKI bermasalah

Posted: 15 Dec 2012 06:42 PM PST

Ilustrasi--TKI yang dideportasi dri Malaysia saat berada di Tanjungpinang. (FOTO ANTARA/Henky Mohari)

Berita Terkait

Hongkong (ANTARA News) - Konsulat Jenderal RI di Hongkong mencatat hingga November 2012 sebanyak 465 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah dengan masalah keimigrasian.

Konsul Jenderal RI Hongkong Teguh Wardoyo mengatakan pihaknya terus berupaya untuk memberikan bantuan hukum, pendampingan bagi para TKI yang bermasalah tersebut.

"Ya dengan jumlah TKI yang cukup besar, sekitar 150 ribu orang bukan hal mudah untuk mengurusi mereka. Tetapi kami telah melakukan beberapa terobosan dalam penanganan TKI, termasuk perlindungan dan bantuan hukum," katanya menegaskan.

Staf Konsul Imigrasi KJRI Hongkong Baskoro mengatakan pihaknya melayani pemberian dan perpanjangan paspor rata-rata 150 hingga 200 orang pada hari biasa.

"Pada hari Minggu bisa mencapai dua kali lipat, karena hari tersebut adalah hari para TKI libur. Demikian juga dengan lapor diri," ungkapnya.

Namun, lanjut dia, masih banyak pula TKI yang bermasalah dengan masalah keimigrasian seperti tidak memiliki dokumen resmi, melampaui ijin tinggal dan lainnya.

Sementara itu Konsul Ketenagakerjaan KJRI Hongkong Sendra Utami mengatakan hingga November 2012 terdapat 73 TKI bermasalah yang ditampung di penampungan KJRI.

"Selain ketiadaan dokumen resmi dan melampaui ijin tinggal sebagian dari TKI bermasalah karena diperkerjakan tidak sesuai kontrak, melarikan diri dari majikan, menunggu proses tuntutan pelecehan seksual, hamil, dugaan tindak pidana pembunuhan bayi, mencampur makanan dan minuman majikan dengan zat yang dianggap berbahaya, menunggu proses tuntutan ke Departemen Tenaga Kerja setempat terkait gaji dibawah standar serta pemotongan gaji berlebiha dan lainnya," ujarnya.

Untuk membantu para TKI bermasalah itu KJRI memberikan pendampingan pengacara/bantuan hukum, pemberian keperluan sehari-hari, transportasi lokal di Hongkong dan transportasi kepulangan mereka ke Indonesia, dan pengawasan terhadap pemberian hak-hak TKI, tutur Sendra.

TKI di sektor domestik mulai bekerja di Hongkong sejak 1993 dengan jumlah saat itu mencapai 6.100 orang. Setiap TKI yang bekerja di Hongkong harus melalui PPTKIS dan agen penempatan di Hongkong yang terakreditasi di KJRI Hongkong.

Saat ini hingga Oktober 2012 jumlah TKI di Hongkong tercatat 150.375 orang terdiri atas Wanita (99,9 persen ) dan laki-laki (0,01 persen). Sebagian bekerja sebagai penata laksana rumah tangga.

Selain TKI di Hongkong, KJRI Hongkong juga "mengurusi" TKI di Macau yang kini tercatat mencapai 4.187 orang. Dari jumlah itu 80 persen bekerja di sektor domestik dan sisanya non domestik.
(R018/A011)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pusri bangun pabrik senilai Rp7,4 triliun

Posted: 15 Dec 2012 06:39 PM PST

Jakarta (ANTARA News) - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation sepakat menandatangani kontrak pembangunan proyek pabrik Pusri II-B dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.

"Pembangunan pabrik Pusri II-B untuk mengganti Pabrik Pusri II yang sudah tidak efisien. Pembangunan ini bagian dari revitalisasi pabrik pupuk untuk meningkatkan efisiensi, daya saing dan kesinambungan usaha," kata Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Musthofa, dalam siaran persnya.

Penandatanganan kontrak dilakukan antara Dirut Pupuk Sriwidjaja Palembang, Musthofa, Dirut Rekayasa Industri M. Ali Suharsono, dan Representative Director & Division Director International Sales Toyo Engineering Corp, Hideki Shiinoki, yang disaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Arifin Tasrif.

Menurut Musthofa, pabrik Pusri II-B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.

Ada pun kapasitas pabrik amonia mencapai 2.000 ton/hari atau 660.000 ton per tahun) dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.

Dalam rangka mengoptimalkan pemakaian gas untuk bahan baku pabrik maka untuk bahan bakar pembangkit steam dan listrik diganti dengan batubara.

"Dengan digantinya Pabrik Pusri II, yang saat ini memiliki kapasitas 450.000 ton per tahun, dengan Pabrik Pusri II-B akan menambah produksi sebesar 457.500 ton per tahun sehingga total produksi urea Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun." ujar Musthofa.

Masa pembangunan pabrik Pusri II-B selama 34 bulan dan mulai berproduksi pada Desember 2015, setelah melalui rangkaian prakualifikasi sejak 31 Januari 2012, dan pengumuman pemenang lelang pada 12 November 2012.

Pabrik Pusri II-B yang berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan ini dibiayai tujuh bank lokal dan asing yaitu BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Jawa Barat, Bank Sumsel Babel, dan Bank UOB Indonesia dengan menggunakan skema "club deal".

"Skema pembiayaan seperti ini mungkin merupakan yang pertama di lingkungan BUMN," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan.


(I010*R017/A011) 

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan