Jumaat, 2 November 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Malaysia pertahankan bahasa Melayu

Posted: 02 Nov 2012 07:47 AM PDT

Di sekolah kebangsaan, bahasa Melayu diamalkan di sekolah. Banyak bahasa yang ada di Malaysia, tapi bahasa Melayu yang paling dominan,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Bahasa Melayu akan tetap dipertahankan di tingkat pendidikan di Malaysia mulai dari taman kanak-kanak hingga pendidikan menengah untuk mendorong peningkatan keaksaraan berdasarkan bahasa ibu, kata utusan Kementerian Pembelajaran Pendidikan Malaysia Chin Fong Phin.

"Di sekolah kebangsaan, bahasa Melayu diamalkan di sekolah. Banyak bahasa yang ada di Malaysia, tapi bahasa Melayu yang paling dominan," kata Chin Fong Phin dalam Seminar Internasional Keaksaraan Berbasis Bahasa Ibu dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, penggunaan bahasa Melayu akan terus dilestarikan. "Kami akan terus mengajarkan bahasa Melayu. Sebagian besar, bahasa Melayu menjadi bahasa pengantar studi," katanya.

Senada dengan Chin, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi mengatakan pentingnya pengembangan keaksaraan berbasis bahasa ibu.

Hal ini karena masyarakat yang masih tuna aksara itu bahasa ibunya sangat kuat, sehingga diharapkan keaksaraan berbasis bahasa ibu dapat mempercepat seseorang untuk beraksara.

Sementara itu pemerintah Timor Leste menargetkan seluruh penduduknya pada 2015 mendatang bebas dari buta huruf, kata Direktur National Directorate of Recurrent Education (NDRE) Filomeno Lourdes Dos Reis Belo.

"Targetnya pada 2015, Timor Leste bebas buta huruf," kata Filomeno di sela-sela seminar.

Pada 2007 pemerintah Timor Leste memulai kerjasama dengan Kuba terkait pemberantasan buta huruf di Timor Leste.

"Kami bekerjasama dengan Kuba karena mereka memiliki metode audio visual yang bagus untuk pemberantasan buta huruf," katanya.

Menurut dia, dengan metode ini membuat para siswa yang mayoritas kalangan dewasa bersemangat untuk belajar.

"Melalui metode audio visual, para orang tua bisa belajar sambil menonton gerakan-gerakan di televisi, itu membuat mereka senang dan semangat belajar.
(A064/A025)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Indonesia dorong instrumen internasional cegah penyebaran kebencian

Posted: 02 Nov 2012 07:31 AM PDT

London (ANTARA News) - Indonesia terus mendorong disepakatinya instrumen internasional pencegah upaya-upaya penyebaran kebencian dalam berbagai bentuk dan juga tindakan-tindakan yang mencederai nilai-nilai toleransi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato tahunan tentang kebijakan Indonesia di kawasan dan global dalam forum Wilton Park di Kementerian Luar Negeri Inggris, London, Jumat pagi waktu setempat, mengatakan, dalam berbagai kesempatan termasuk dalam sesi sidang umum PBB di New York baru-baru ini, Indonesia menyampaikan pentingnya ada instrumen tersebut sehingga konflik antarkelompok maupun antarnegara bisa dicegah.

"Indonesia juga memandang pentingnya seperangkat aturan dan norma yang dapat mencegah kekerasan atau konflik yang diakibatkan oleh adanya penyebaran kebencian atau tindakan yang tidak toleran," katanya.

Pandangan Indonesia itu, kata Presiden, telah disampaikan dalam sesi sidang umum PBB bulan lalu.

"Saya mengajak ada promosi untuk adanya budaya internasional yang saling menghormati dan toleran. Kita sangat terganggu dengan penistaan agama. Kita melihatnya salah satunya dalam film "Innocence of Muslims" yang membuat timbulnya reaksi keras secara global," papar Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengatakan pentingnya mendorong terciptanya konsensus dalam berbagai kesempatan untuk menyelesaikan masalah.

"Sebagai contoh upaya untuk mendorong konsensus saat berlangsungnya Konferensi Perubahan Iklim di Bali 2007. Saat itu, terjadi kebuntuan antara negara maju dan negara berkembang. Secara pribadi saya meminta pada masing-masing pihak untuk bisa sepakat dengan apa yang kemudian disebut Bali Roadmap," kata Presiden.

Ia mengatakan, konsensus untuk menyepakati Bali Roadmap akhirnya tercapai.

Ditambahkannya sebagai salah satu negara yang berkepentingan atas pencegahan terjadinya pemanasan global maka Indonesia mendorong inisiatif untuk mengurangi emisi hingga 26 persen pada 2020.

Langkah itu, kata Presiden, merupakan salah satu bentuk keinginan baik Indonesia berperan dalam penyelesaian masalah global dan mendorong adanya konsensus antar negara-negara yang berkepentingan.

Terkait kerja sama lingkungan, Presiden juga mengapresiasi pemerintah Inggris yang memiliki kesepahaman dengan pemerintah Indonesia memasukkan kerja sama lingkungan sebagai salah satu sektor penting hubungan kerja sama kedua negara.
(M041*P008/A013)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan