Rabu, 7 November 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Google rayakan ulang tahun Bram Stoker "Dracula"

Posted: 07 Nov 2012 06:46 PM PST

Sampul edisi pertama novel "Dracula" karya Bram Stoker. (www.wikipedia.org)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Hari ini laman mesin pencari Google merayakan ulang tahun ke-165 Abraham (Bram) Stoker, novelis dan penulis cerita pendek asal Irlandia yang terkenal dengan novel gothic "Dracula."

Laman mesin pencari itu menampilkan ilustrasi hitam putih tentang gambaran tentang drakula pada halaman mukanya.

Stoker lahir pada 8 November 1847 di Dublin. Ayahnya seorang pegawai negeri sipil dan ibunya seorang pekerja amal dan penulis, demikian menurut laman www.bramstoker.org.

Semasa kecil dia sering sakit dan harus menghabiskan waktu di tempat tidur dan sang ibu menceritakan kisah horor yang kemudian mempengaruhi karya-karya Stoker.

Tahun 1864 Stoker belajar di Trinity College Dublin dan mulai bekerja sebagai pegawai pemerintah. Pada masa itu dia juga bekerja paruh waktu sebagai jurnalis dan kritikus drama.

Buku pertamanya "The Duties of Clerks of Petty Sessions in Ireland" yang dia tulis di Dublin terbit tahun 1879.

Stoker yang kemudian pindah ke Inggris bersama istrinya menulis beberapa novel dan cerita pendek. Sebelum meninggal dunia pada 1912 dia menulis 18 buku, namun hanya "Dracula" yang sangat terkenal.

"Dracula" merupakan buku kelima Stoker yang pertama kali diterbitkan di Inggris pada 1897 oleh Archibald Constable and Company of Westminster dan kemudian juga diterbitkan oleh Hutchinson & Co. of London.

(*)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Presiden harap BDF tingkatkan kualitas demokrasi

Posted: 07 Nov 2012 06:46 PM PST

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA)

Penerapan nilai-nilai demokrasi yang baik akan mendorong perkembangan ekonomi, politik dan sektor-sektor lainnya

Berita Terkait

Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF) yang memasuki tahun kelima akan memberikan kontribusi peningkatan kualitas demokrasi baik di tingkat kawasan maupun di tingkat global.

"Setiap tahun BDF hasilkan `concrete outcomes`, bukan hanya dokumen tapi juga hal lainnya. Setiap tahun kita reafirmasi pemahaman tentang demokrasi kita," kata Presiden saat membuka BDF V di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Kamis pagi.

Dalam forum yang dihadiri oleh sembilan kepala negara dan kepala pemerintahan serta dua deputi perdana menteri itu, Presiden mengatakan semua pihak dapat menyampaikan pandangan dan bertukar pengalaman mengenai penerapan demokrasi.

"Penerapan nilai-nilai demokrasi yang baik akan mendorong perkembangan ekonomi, politik dan sektor-sektor lainnya. Inilah mengapa forum ini menjadi semakin relevan di masa mendatang," kata Presiden.

Dalam kesempatan itu Kepala Negara mengatakan semua pihak harus mendukung penerapan dan penghormatan nilai-nilai demokrasi namun di sisi yang lainnya harus tetap menghormati kedaulatan negara lainnya.

Presiden mencontohkan kasus di Suriah dan mengharapkan ada formulasi yang tepat dalam upaya penyelesaian masalah di Suriah.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam laporannya mengatakan penyelenggaraan BDF dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kawasan terkini.

"Dalam penyelenggaraan BDF I tahun 2008 agenda utamanya adalah konsolidasi nilai-nilai demokrasi yang ada di kawasa. Kemudian pelaksanaan BDF yang II dan III mendorong konsolidasi sehingga nilai-nilai demokrasi bisa menciptakan kondisi keamanan dan stabilitas," kata Marty.

Ia menjelaskan pada penyelenggaraan BDF IV hal yang dibahas ada mengenai perkembangan nilai demokrasi yang semakin solid baik di level nasional maupun regional.

Penyelenggaraan BDF 2012 yang bertema "Advancing Democratic Principles at The Global Setting", Marty mengharapkan seraya melakukan evaluasi capaian dari BDF sebelumnya juga terus mendorong pengaruh forum ini di level global dalam peningkatan nilai-nilai demokrasi.

Sejumlah kepala negara atau pemerintahan yang direncanakan hadir antara lain Perdana Menteri Thailand, Perdana Menteri Timor Leste, Presiden Iran, Sultan Brunei, Presiden Korea Selatan, Perdana Menteri Australia, Presiden Afghanistan, Perdana Menteri Turki, Perdana Menteri Papua Nugini, Deputi Perdana Menteri Nepal dan Deputi Perdana Menteri Singapura.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan