Ahad, 14 Oktober 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Truk Hajar Angkot, Dua Orang Terluka

Posted: 14 Oct 2012 07:59 AM PDT

Truk Hajar Angkot, Dua Orang Terluka

Penulis : Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere | Minggu, 14 Oktober 2012 | 14:59 WIB

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Eltari kilometer 4 Jurusan Kupang, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Sabtu (13/10/2012). Sebuah truk tangki berisi air yang dikemudikan Simon Petrus Nuban menabrak angkutan kota (angkot).

Kecelakaan itu menyebabkan dua orang terluka, yakni Januarius Tabati (17) pelajar SMA Pelita Karya kelas III. Dia terluka di sekujur tubuh, dan kaki kirinya patah. Korban lainnya Marianus Yorman Ato (17), kondektur angkot. Dia terluka di dahi.

Januarius yang ditemui Kompas.com di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kefamenanu, Sabtu (13/10/2012) kemarin mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Kecelakaan berawal saat angkot yang ditumpanginya melaju ke Kupang. Tepat di Jalan Eltari Km 4, dari arah kiri gudang batako, muncul sebuah truk dan langsung menabrak bagian kiri mobil angkot. "Truk mengenai saya dan kondektur," jelasnya.

Menurutnya, saat itu angkot penuh penumpang sehingga dia terpksa menggelantung di pintu angkot bersama kondektur.

"Waktu keluar sekolah, saya naik angkot untuk pulang ke rumah, namun karena dalam angkot banyak penumpang sehingga saya pun hanya gantung saja," jelasnya.

Lanjut Januarius, setelah ditabrak, dia meminta salah seorang temannya untuk mengantarnya ke rumah sakit karena sekujur tubuhnya terluka dan kaki kanannya patah.

Ditemui secara terpisah di Mapolres TTU, sopir truk Simon Petrus Nuban mengatakan, saat kejadian tadi dirinya hendak mengantar air minum dari tempat batako ke rumah bosnya di Jabalmart Swalayan.

"Ketika saya keluar dari tempat batako, posisi jalan untuk keluar dari jalan protokol posisinya menanjak dan kebetulan dari arah kanan muncul angkot, sehingga saya pun terpaksa gas terus. Sebab, kalau tidak gas, tentunya mobil yang saya akan mundur dan bisa terguling," kata Simon Petrus.

Pantauan Kompas.com, akibat kecelakaan itu, kondisi mobil angkot rusak di sebelah kiri dan velg depan patah. Sedangkan truk hanya rusak di bagian depan.

Aparat polisi lalu lintas dari Polres TTU sementara ini masih mengidentifikasi kendaraan dan korban serta menghimpun keterangan dari sejumlah saksi, termasuk korban dan sopir angkot serta truk.

Mayat Petani Membusuk di Padang Ilalang

Posted: 14 Oct 2012 07:41 AM PDT

Mayat Petani Membusuk di Padang Ilalang

Penulis : Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere | Minggu, 14 Oktober 2012 | 14:41 WIB

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Warga Desa Tainsala, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur digegerkan dengan penemuan sesosok mayat di padang ilalang tak jauh dari pemukiman, Sabtu (13/10/2012) kemarin. Belakangan diketahui mayat itu bernama Imanuel Haki (50) seorang petani warga desa setempat.

Wakil Kepala Polres TTU Komisaris Yulian Perdana, SIK kepada Kompas.com, Sabtu (13/10/2012) mengatakan saat ini mayat Imanuel masih diotopsi di Rumah Sakit Bayangkhara Kupang untuk diselidiki penyebab kematiannya.

"Mayat Imanuel diperkirakan sudah meninggal sudah lebih dari satu hari karena sudah ada belatung yang menggerubuti tubuh mayat tersebut, dan untuk memastikan sudah berapa lama meninggalnya mayat itu, kita masih tunggu hasil otopsinya di Kupang," kata Yulian.

Menurut Yulian, pada saat ditemukan, warga langsung melaporkan ke Polsek Insana Utara dan kemudian tim dari polres yang dipimpin langsung Wakapolres dan Kasatreskrim turun untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Lanjut dia, saat ini pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan apakah mayat tersebut meninggal karena terkait dengan tindak pidana atau meninggal secara wajar.

Informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com menyebutkan Imanuel meninggal kemungkinan besar karena dibunuh. Hal itu diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi yang melihat korban bersama seseorang warga setempat sebelum ditemukan meninggal.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan