Rabu, 26 September 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Tinggi abu vulkanik Gunung Marapi 1.500 meter

Posted: 26 Sep 2012 07:34 AM PDT

Bukittinggi (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Pemantau Gunung Api mencatat tinggi abu vulkanik yang disemburkan Gunung Marapi mencapai 1.500 meter di atas puncak gunung.

"Letusan yang terjadi pada gunung sekitar pukul 16.39 WIB tergolong sangat kuat, sehingga mengeluarkan abu vulkanik cukup tebal dengan ketinggian mencapai 1.500 meter dari puncak gunung," kata petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bukittinggi Hartanto, Rabu.

Dia menyebutkan, semburan abu vulkanik dari gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut mengarah ke timur karena ditiup angin.

"Sampai saat ini PVMBG belum mendapat laporan dari warga daerah mana yang dihujani abu vulkanik tersebut. Diharapkan, warga dapat melaporkan jika daerah mereka dihujani abu vulkanik," kata dia.

Menurut dia, letusan terjadi pada gunung sekitar pukul 16.39 WIB itu merupakan letusan terkuat yang terjadi sejak aktivitas gunung meningkat pada 3 Agustus 2012.

"Abu vulkanik disemburkan gunung berwarna abu-abu tebal. Dalam satu hari ini, baru satu kali gunung meletusan disertai abu vulkanik," kata sambil menyebutkan amplitodu akibat letusan 45 meli meter.

Selama September 2012, kata dia, Gunung Marapi telah mengalami letusan sebanyak enam kali, gempa tektonik dalam sebanyak 12 kali dan gempa tektonik dangkal 21 kali.

Dia berharap masyarakat di sekitar gunung serta para pendaki untuk tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi 3 Agustus 2011 dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Salah satu gunung aktif di Sumbar itu terakhir kali meletus pada 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumbar.

Setiap pergantian tahun baru, gunung selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanahdatar. Kawasan Gunung Marapi merupakan area konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi.

Dalam catatan ANTARA, terhitung sejak akhir abad 18 hingga 2008 tercatat sudah 454 kali meletus, 50 di antaranya dalam skala besar. Saat dalam status siaga, Kota Bukittinggi merupakan salah satu daerah evakuasi.(KR-HMR/M008)

Tokoh Golkar jamin tak akan jegal Prabowo

Posted: 26 Sep 2012 07:32 AM PDT

Prabowo Subianto (ANTARA)

Itu menutup calon alternatif"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan Prabowo Subianto tak akan terjegal oleh dinaikkannya persyaratan calon presiden dalam revisi UU 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden.

"UU Pilpres sekarang sudah baik. Kalaupun direvisi dan syaratnya dinaikkan diatas 20 persen (kursi parlemen) agar kita punya calon-calon yang memang betul-betul berkoalisi dengan calon lain. Jadi tidak ada hubungannya dengan majunya Prabowo Subianto," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Ketua DPP Partai Golkar yang juga Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan hal senada namun dia menegaskan partainya tetap membuka pintu lebar-lebar bagi semua fraksi untuk menyampaikan pandangannya tentang UU Pilpres.

"Temen PDIP ingin menaikkan dan fraksi lain ingin menurunkan sehingga calon-calon potensial lain terhambat. Kalau kami masih dalam posisi lentur," jelas Priyo.

Golkar menegaskan tidak berusaha menjegal orang-orang yang berpotensi menjadi kandidat capres 2014, termasuk Prabowo Subiyanto.

"Kalau menjegal berarti nggak barokah," tegasnya.

Mengenai pencalonan Aburizal Bakrie dari Partai Golkar, Priyo berkata, "Rapimnas Partai Golkar sudah mendukung dan menetapkan Ical sebagai capres, tolong hormati semuanya."

Partai Gerindra mulai mengkhawatirkan UU Pemilihan Presiden 2009 yang jika tidak direvisi membuat peluang memunculkan calon alternatif tertutup.

"Kalau mempertahankan itu (UU Pilpres yang lama) hanya tiga calon. Itu menutup calon alternatif," kata anggota Badan Legislasi dari Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat.

Padahal, pada Pilpres 2014 asyarakat berharap muncul calon-calon presiden baru berkarakter kuat, katanya lagi. Karena itu, UU Pilpres harus direvisi agar jangan mempersempit kemungkinan calon terbaik, dari parpol atau non parpol.

"Kalau mempertahankan UU sekarang akan mempersempit calon alternatif," ujar dia.

Gerindra ingin angka Presidential Threshold (PT) 20 persen dalam UU Pilpres diturunkan karena masyarakat menginginkan calon alternatif.

"Revisi kami minta PT turun. Besaran nanti diskusikan," kata dia.

(zul) Setya Novanto, Revisi UU Pilpres

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan