Rabu, 29 Ogos 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Si Kembar Anorexia Akhirnya Tewas dalam Kebakaran

Posted: 29 Aug 2012 05:01 AM PDT

MELBOURNE - Memiliki bentuk tubuh yang ideal adalah impian besar setiap wanita. Langsing dan proposional menjadi salah satu tujuan mereka. Untuk mencapai itu semua, banyak dari wanita yang terobsesi untuk menjadi kurus hingga menyebabkan mereka mengidap anoreksia.

Gambaran seorang wanita yang diharuskan memiliki bentuk badan kurus dan langsing menjadi patokan sendiri bagi banyak wanita di dunia ini. Karena itulah, mereka berlomba-lomba untuk melakukan diet ketat demi mendapatkan predikat cantik dengan bentuk tubuh ideal.

Hal ini juga terjadi pada kembar identik yang terkenal karena anoreksia, Clare dan Rachel Wallmeyer. Baru-baru ini mereka ditemui tewas akibat kebakaran di rumahnya. Sepasang kembar identik ini menjadi terkenal melalui pertempuran mereka melawan anoreksia yang diidapnya.

Clare dan Rachel Wallmeyer yang sama-sama berusia 42 tahun tewas pada kebakaran yang terjadi di rumah mereka di Geelong, dekat Melbourne, salah satu dari mereka mengalami luka bakar yang parah dalam perjalanan ke rumah sakit, seperti yang dilansir dari Daily Mail, Rabu (29/8/2012).

Itulah akhir tragis untuk dua kehidupan yang bergolak demi meraih sosok cantik dengan bentuk tubuh impian semua wanita. Meski selama hidupnya mereka berjuang melawan itu tapi kepergian mereka yang tragis menyentuh hati semua orang di seluruh dunia.

TV Australia beberapa kali berbicara mengenai anoreksia yang telah berubah menjadi suatu habitat bagi remaja sekarang ini dan ini menjadi masalah serius bagi orangtua mereka.

Dalam cerita pedih kehidupan Clare dan Rachel selama hidupnya, mereka mengatakan dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah jatuh cinta, tidak pernah punya pekerjaan dan mereka percaya hanya soal menunggu waktu sebelum mereka meninggal bersama-sama. Kematian mereka dalam kebakaran tersebut diyakini tidak disengaja, menurut Detektif dari Unit Investigasi Kejahatan Geelong.

Dalam wawancaranya dengan salah satu stasiun televisi Australia yang berjudul Australia's 60 Minutes belum lama ini, mereka mengungkap awal mereka mengidap anoreksia. "Di masa pertumbuhan kami mulai merasakan cerminan wanita cantik itu langsing dan kurus, sehingga, entah bagaimana, kami mulai tidak makan apapun, mungkin hanya melon saja," ungkap Claire. "Dan kami hanya meminum Diet Coke dan kopi," imbuh Rachel yang juga mengaku meminum 20 obat pencahar setiap harinya.

Rachel bahkan mengungkapkan, satu-satunya orang yang berada di sisinya selama ini hanyalah saudara kembarnya. "Setidaknya kami akan meninggal bersama. Berada di sebelah Rachel membuat semuanya mudah untuk meninggal," jelas Claire.(faj)

Rusia Desak AS Ratifikasi CTBT

Posted: 29 Aug 2012 05:01 AM PDT

MOSKOW - Ratifikasi Traktat Larangan Uji Coba Nuklir (CTBT) oleh Amerika Serikat (AS) dinilai akan mempercepat berlakunya perjanjian internasional ini. Hal ini disampaikan oleh Juru bicara majelis tinggi parlemen Rusia Valentina Matviyenko.

"Tentu saja kami khawatir karena atas tidak adanya kemajuan dalam ratifikasi CTBT. Kami yakin ratifikasi CTBT oleh AS secara signifikan akan mempercepat diberlakukannya perjanjian tersebut," ujar Matviyenko, dalam konferensi nuklir yang berlangsung di Kazakhstan, seperti dikutip RIA Novosti, Rabu (29/8/2012).

Selain itu menurut Matviyenko, sejumlah Negara Barat juga menolak usulan Rusia terkait dengan larangan penyebaran senjata di luar angkasa.

Hingga saat ini CTBT yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada 1996 lalu belum berlaku kendati perjanjian ini telah ditandatangani oleh 183 negara dan diratifikasi oleh 157 negara. Hal ini disebabkan sejumlah negara kekuatan dunia seperti India menolak untuk menandatangani sementara AS dan China dikabarkan gagal melakukan ratifikasi.

Kegagalan ratifikasi oleh AS ini dipicu oleh penolakan Senat pada 1999 lalu.

Pada 2006 lalu Majelis Umum PBB meratifikasi sebuah resolusi yang mendukung berlakunya CTBT kendati di bawah pasal XIV, traktat dinyatakan belum dapat berlaku bila tidak ditandatangani dan diratifikasi oleh 44 negara pemilik reaktor nuklir yang tercantum dalam Annex 2.

Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk pengawasan senjata dan keamanan internasional Ellen Tauscher pada pertengahan Februari lalu mengatakan, ratifikasi perjanjian ini tetap menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri AS.(rhs)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan