Ahad, 26 Ogos 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Sepuluh besar MasterChef mulai terkikis

Posted: 26 Aug 2012 06:51 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Sepuluh besar peserta kompetisi masak MasterChef Indonesia 2 menghadapi tantangan-tantangan baru yang membuat satu diantaranya harus pulang dan memupus mimpi menjadi MasterChef berikutnya.

Setelah berhasil memenangi tantangan membuat puff pastry napoleon durian dan menghadapi tantangan berkelompok membuat masakan tradisional, Taufik atau Opik (30), memilih tak menggunakan pilihan bantuan dengan Right Hand Pin miliknya dan ikut pressure test yang akhirnya membuat dia pulang.

Dengan berat hati para juri melepas agen properti asal Surabaya yang selama kompetisi beberapa kali memenangkan tantangan memasak itu meninggalkan Galeri MasterChef setelah gagal menduplikasi masakan pan seared flat fish with butter toss with boiled potato with fennel cream sauce dalam pressure test.

"Kamu salah satu yang berpotensi, sayang sekali harus pulang," kata chef Rinrin Marinka, salah satu juri, pada acara yang ditayangkan stasiun televisi penyelenggara Minggu malam.

Dengan hati besar Taufik menerima keputusan para juri, menyusul sahabatnya Bagus (31) yang kemarin juga harus meninggalkan kompetisi karena gagal menyelesaikan tantangan memasak.

"Namanya juga kompetisi, jadi pasti ada yang kalah dan ada yang menang," kata Opik, yang selalu mengenakan topi selama kompetisi.

Tantangan

Setelah menghadapi tantangan membuat napoleon durian, kesepuluh peserta MasterChef dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing dipimpin oleh Desi (39) dan Zeze (20), dua kapten tim pilihan Opik sebagai pemenang tantangan napoleon durian.

Tim Zeze harus menyajikan masakan khas Jawa Timur yang terdiri atas rujak cingur, nasi krawu dan tahu campur sedang tim Desi harus menyajikan masakan khas Aceh yang terdiri atas soto, urap, dan korma Aceh.

Kedua tim harus memasak seluruh sajian itu secara estafet, melakukan semuanya secara bergantian setiap sekitar sembilan menit.

Masakan tim Zeze yang anggotanya terdiri atas Opik, Ken (31), Vera (23) dan Hani (23) tidak berhasil memuaskan para juri yang terdiri atas chef Marinka, Juna Rorimpandey dan Degan Septoadji sehingga mereka harus masuk ke pressure test yang akhirnya membuat Opik keluar dari kompetisi.

(*)

Seniman Magelang gelar "Syawalan Budaya"

Posted: 25 Aug 2012 12:41 PM PDT

Ilustrasi. Tarian kuda lumping. (FOTO ANTARA/Idhad Zakaria)

Kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi antargrup kesenian di Magelang,"

Berita Terkait

Magelang (ANTARA News) - Kalangan seniman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar "Syawalan Budaya" di Dusun Bandongan, Desa Gondosuli, Kecamatan Muntilan, Sabtu.

Ketua Panitia Syawalan Budaya, Ridlo Susadam di Magelang, mengatakan kegiatan Syawalan Budaya tersebut diikuti sebanyak delapan grup kesenian dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.

Ia menyebutkan delapan grup kesenian yang tampil dalam kegiatan ini, yakni Topeng Saujana dari Keron Sawangan, Kuda Lumping dari Dayugo Pakis, Jatilan dari Sorogenen, Topeng Ireng dari Cacaban, Reog dari Gejiwan Dukun, Dayak Grasak dari Sumber Dukun, rampak Kurowo dari Petung Pakis, dan Buto Ijo dari Sewukan Dukun.

Susadam mengatakan, syawalan budaya merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setelah Idul Fitri, tahun ini telah memasuki tahun ke empat penyelenggaraan syawalan budaya.

"Kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi antargrup kesenian di Magelang," katanya.

Selain itu, katanya, pementasan kesenian tradisional ini untuk memberikan hiburan kepada para pemudik dan masyarakat Desa Gondosuli dan sekitarnya.

Ia mengatakan, kegiatan yang berlangsung mulai Sabtu siang hingga malam hari ini melibatkan sekitar 250 seniman, baik penari maupun para penabuh gamelan.

Masyarakat sangat antusias untuk menyaksikan hiburan gratis yang diselenggarakan di halaman bekas SD Gondosuli II tersebut.

(H018/Z003)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan