Selasa, 24 Julai 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


PKS Anggap Hasil Survei "Kompas" Peringatan Dini

Posted: 24 Jul 2012 09:41 AM PDT

PKS Anggap Hasil Survei 'Kompas' Peringatan Dini

Penulis : Imanuel More | Selasa, 24 Juli 2012 | 23:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq menyatakan akan memperhatikan hasil survei Litbang Kompas yang memprediksikan anjloknya suara PKS dalam Pemilu/Pilpres 2012. Hasil survei tersebut dianggap sebagai peringatan dini bagi partainya.

"Itu early warning (peringatan dini) jika itu benar. Kita siap melakukan perubahan. Masih ada dua tahun untuk mengubah paradigma," kata Luthfi Hasan Ishaaq dalam acara Buka Bersama di kediaman Hidayat Nur Wahid, di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2012) malam.

Survei Litbang Kompas memprediksikan melorotnya suara PKS pada 2014. PKS ditempatkan di bawah Partai Gerindra, bahkan Partai Nasional Demokrat yang notabene adalah parpol pendatang baru.

Karena itu, Luthfi menjanjikan akan mengkaji kebenaran dari hasil survei tersebut. Bila memang dibutuhkan, pihaknya siap melakukan perubahan internal.

Presiden PKS juga menyatakan belum menyiapkan calon presiden untuk Pilpres mendatang. Ia menjelaskan, partainya memiliki karakteristik berbeda dibandingkan parpol lainnya.

"Kita belum berbicara soal Pilpres. Bagi partai lain, capres adalah lokomotif yang akan merekrut suara. Kalau PKS, partainya sendiri sudah jadi lokomotif, mesin pengangkut suara. Jadi last minute (menit terakhir) baru akan kita ajukan tokoh nanti," ujar Luthfi.

Ia mengutarakan, PKS akan mengusung tokoh yang potensial dalam Pilpres nanti. Pihaknya pun belum memikirkan koalisi dengan parpol untuk mengusung nama calon tertentu.

Tim Pengawas Berharap Ada Kejutan dari KPK Sebelum Lebaran

Posted: 24 Jul 2012 09:26 AM PDT

Kasus Bank Century

Tim Pengawas Berharap Ada Kejutan dari KPK Sebelum Lebaran

Penulis : Suhartono | Selasa, 24 Juli 2012 | 23:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR berharap, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat ini membuat kejutan dengan mengumumkan nama tersangka baru. Selain itu, sekaligus menaikkan skandal keuangan terbesar pascareformasi tersebut dari penyelidikan ke penyidikan.

Hal itu diungkapkan anggota Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR, Bambang Soesatyo, yang juga anggota Komisi III DPR bidang hukum, kepada Kompas, Selasa (24/7/2012) malam di Jakarta.

"Kita harapkan dalam waktu dekat ini, setidaknya sebelum Lebaran, ada kejutan baru dari KPK soal tersangka dan peningkatan status penyelidikan kasus Bank Century menjadi penyidikan," kata Bambang.

Namun, Bambang tak menyebutkan siapa tersangka baru dan bagaimana peningkatan kasusnya dari penyelidikan ke tahapan penyidikan.

"Dari hasil audit investigasi lanjutan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), KPK bisa menindaklanjuti seperti Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulia, yang dihentikan sementara karena mendapat dana dari mantan pemilik Bank Century, Robert Tantular, dan tersangka lainnya yang mendapat aliran dana Bank Century," ucap Bambang lagi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan