Ahad, 1 April 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Demonstran di Istana Kampanye Jangan Coblos Demokrat

Posted: 01 Apr 2012 12:02 AM PDT

JAKARTA - Puluhan orang yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) melakukan aksi di depan Istana Presiden siang ini. Dalam aksinya, para demonstran menuntut pemerintah agar tidak menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
 
Pada kesempatan tersebut, Rahmat Aji Guna selaku Sekretaris Jenderal Aliansi Gerakan Reforma Agraria mengimbau kepada segenap lapisan masyarakat untuk tidak memilih Partai Demokrat pada Pemilu 2014 mendatang.
 
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak memilih Partai Demokrat tahun 2014 depan. Kami tidak percaya dengan semua partai koalisi," tuturnya saat orasi di depan Istana, Jakarta, Minggu (01/04/2012).
 
Sementara itu, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengutuk keras pemerintahan SBY. Mereka menganggap bahwa kepergian SBY ke China beberapa waktu lalu bertujuan untuk mencari penanam modal. "Kepergian SBY ke China hanyalah untuk mencari majikan baru," teriak salah satu aktivis SBMI.
 
Massa gabungan dari elemen mahasiswa dan buruh tersebut menganggap bahwa sidang paripurna yang digelar DPR Jumat lalu hanyalah dagelan politik. Selain itu, mereka juga mengecam aksi represif yang dilakukan oleh aparat.
 
"Mereka (DPR) hanya melakukan dagelan politik. Kami mengecam tindakan represif yang dilakukan SBY dengan menggunakan aparat," tegas Rahmat.

(ful)

Demokrat Nilai Tifatul & Salim Segaf Gagal Menjalankan Tugas

Posted: 31 Mar 2012 11:56 PM PDT

JAKARTA - Penolakan PKS terhadap keputusan Setgab Koalisi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sama halnya dengan meminta keluar dari koalisi. Sikap  PKS itu merupakan upaya agar pemerintah tidak dapat menjalankan program-programnya ketika BBM tidak dinaikkan.
 
"Ini sudah pengakuan PKS minta keluar. Masak harga BBM tidak boleh disesuaikan dalam kondisi apapun? Mereka tampaknya ingin mematikan pemerintah. Mereka menolak penyesuaian tanpa kompromi, sementara pemerintah tetap dituntut harus tetap melaksanakan program-program pembangunan. Bagaimana bisa hal itu dilakukan dalam kondisi seperti itu," tanya Wakil Sekjen Partai Demokrat Syofwatillah Mohzaib kepada wartawan di kantor DPP Demokrat, Jalan Kramat 7, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (1/4/2012).
 
Sebelumnya, dalam rapat paripurna DPR, Jumat kemarin, PKS akhirnya memutuskan secara tegas untuk menolak kenaikan BBM. Sikap ini diambil setelah opsi PKS yang mensyaratkan harga rata-rata minyak harus naik 20 persen dari patokan harga minyak dunia tak dihiraukan anggota koalisi lainnya.
 
Menurut Syofwatillah yang biasa disapa Opat, langkah PKS adalah sebuah pengkhianatan terhadap pemerintah. Sebagai anggota koalisi PKS dianggap seperti tidak memahami langkah-langkah yang harus diambil pemerintah untuk mengatasi persoalan kenaikan harga BBM dunia.
 
"Itu pengkhianatan terhadap pemerintah. Apa mereka tidak paham jika pemerintah terpaksa menaikan BBM karena memang harga minyak dunia naik terus?" katanya.
 
Ia pun menilai menteri-menteri asal PKS gagal dalam menjalankan tugasnya untuk menjelaskan kepada masyarakat soal kenaikan BBM. Rakyat, menurutnya, selama ini bingung dengan  alasan diperlukannya penyesuaian harga BBM karena menteri-menteri PKS seperti Menkominfo Tifatul Sembiring dan Mensos, Salim Segaf Al Jufri tidak amanah dan tidak berhasil menjalankan tugas-tugasnya.
 
"Kalau Tifatul Sembiring sebagai Menteri Komunikasi Informasi menjalankan tugasnya dengan baik, maka rakyat pasti mengerti dan memaklumi," jelasnya.
 
Kata dia, kader PKS yang berada di KIB Jilid II, seperti Tifatul dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri telah gagal mengkomunikasikan kebijakan pemerintah kepada partainya.
 
"Kedua menteri ini, jangankan mensosialisasikan pada masyrarakat, menyampaikan tujuan pemerintah pada partainya sendiri saja gagal dan mungkin tidak disampaikan. Ini sebabnya saya yakin yang membuat rakyat dan PKS sendiri tidak mengerti dan menolak," tandasnya.

(ful)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan