Isnin, 9 April 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Akbar Tanjung: Tidak Bisa Nafikan JK

Posted: 09 Apr 2012 11:13 AM PDT

Akbar Tanjung: Tidak Bisa Nafikan JK

Sandro Gatra | Benny N Joewono | Senin, 9 April 2012 | 22:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung mempertanyakan alasan percepatan jadwal Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar. Menurut Akbar, tidak ada urgensi untuk segera menetapkan calon presiden dari Golkar.

"Urgensinya perlu dijelaskan. Kalau pilpres kan itu masih lama. Apa perlu buru-buru? Apa tidak Oktober saja," kata Akbar ketika dihubungi, Senin (9/4/2012).

Akbar menanggapi percepatan Rapimnas Partai Golkar menjadi bulan Juli 2012 untuk menetapkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres. Alasan percepatan itu agar tidak ada dualisme capres dari Golkar.

Akbar mengatakan, meski tingkat popularitas Ical tinggi, Partai Golkar tidak boleh juga mengabaikan tingginya dukungan masyarakat terhadap Jusuf Kalla (JK). Apalagi, kata dia, JK yang pernah menjabat Ketum Partai Golkar sudah berulang kali menyatakan kesanggupannya untuk maju sebagai capres.

"Ini kan perlu diselesaikan. Apakah kita menafikan survei Pak JK? Kan tidak bisa," kata Akbar.

Akbar menambahkan, Partai Golkar seharusnya fokus pada agenda organisasi yang telah disusun, seperti kaderisasi hingga 80.000 desa. Selain itu, kata dia, menjalankan program untuk rakyat.

"Yang saya ketahui sekarang ini program kaderisasi belum berjalan seperti yang kita harapkan. Terkait perjuangan menyejahterakan rakyat, kita betul-betul menyuarakan kepentingan rakyat," pungkas Akbar.

Laptop dan iPad Disita dari Lapas Banten

Posted: 09 Apr 2012 10:57 AM PDT

Laptop dan iPad Disita dari Lapas Banten

Icha Rastika | Tri Wahono | Senin, 9 April 2012 | 21:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) kembali menggelar inspeksi mendadak (sidak) terkait pemberantasan tindak pidana narkotika di lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan).

Dalam sidak di sejumlah lapas atau rutan di Provinsi Banten, Senin (9/4/2012), Ditjen Pas menemukan senjata tajam, laptop, ponsel, dan iPad. Semua benda itu diketahui milik narapidana.

"184 unit handphone, satu unit iPad, satu unit laptop, 158 charger, dan 10 buah senjata tajam. Semuanya milik warga binaan," kata Kepala Seksi Peliputan dan Penyajian Berita Humas Ditjen Pas Ika Yusanti kepada wartawan, Senin.

Selain melakukan penyitaan, Ditjen Pas menggelar tes narkoba terhadap para warga binaan. Tes dilakukan dengan menguji potongan rambut.

Meskipun demikian, Ika belum dapat mengungkapkan hasil tes narkoba tersebut.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap melakukan sidak meskipun membekukan sementara kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional terkait penindakan tindak pidana narkotika di lapas atau rutan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan