Selasa, 21 Februari 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Arab Saudi setujui renovasi masjid Quba 100 juta riyal

Posted: 21 Feb 2012 05:30 AM PST

Masjid Quba Dua orang berdiri dengan latar belakang Masjid Quba di Madinah, Arab Saudi, (FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo).

Berita Terkait

Madinah (ANTARA News) - Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi berencana untuk melakukan renovasi terhadap Masjid Quba senilai 100 juta Riyal atau sekitar Rp241 miliar.

Masjid Quba yang terletak di Quba, Madinah, adalah masjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad sesampainya di Madinah ketika melakukan hijrah dari Mekah. Masjid itu selesai dibangun pada 622 Hijriah.

Direktur Kementerian di Madinah, Muhammad Al Ameen Bin Khateri mengatakan Komisi Perkotaan dan Pembangunan Madinah sedang mengerjakan rincian akhir proyek tersebut.

"Proyek itu sudah disetujui kementerian di Riyadh dan penelitian akan selesai dalam waktu dekat," tambah dia sperti dilansir IINA -OANA.

Sementara itu, Wakil Urusan Masjid Kementerian Tawfiq Al Sudairi, mengatakan proyek masjid Quba adalah tanggung jawab cabang kementerian yang ada di Madina.

Pemimpin atau Emir wilayah Madinah yang juga Ketua Komisi Pengembangan Madinah, Pangeran Abdul Aziz Bin Majed Bin Abdul Aziz, mengatakan komisi pada bulan lalu menyetujui untuk mengembangkan wilayah Quba dan Miqat, dan juga King Abdul Aziz Center yang berada tak jauh dari kawasan itu.

Proyek itu, kata Pangeran Abdul Aziz, akan dilakukan berdasarkan hasil penelitian komisi. Tujuannya untuk menonjolkan identitas perkotaan Madinah.

Fokus penelitian itu pada perluasan Masjid Quba dengan membangun halaman dan menambah lahan parkir yang ditutupi kanopi. Sebanyak 30 juta Riyal akan digunakan untuk membangun gerbang masuk yang nantinya disesuaikan dengan nilai tradisi dan budaya.

(Uu.I025/A023)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Stasiun Purworejo dikembangkan sebagai objek wisata sejarah

Posted: 20 Feb 2012 10:44 PM PST

Stasiun Purworejo akan dijadikan sebagai objek wisata sejarah. (istimewa)

Kami telah meninjau jalur KA antara Stasiun Kutoarjo hingga Stasiun Purworejo, ternyata jalur tersebut masih layak untuk dilalui kereta api. Namun untuk sementara, kami akan mengoperasikan lori wisata terlebih dulu sebelum dioperasikannya KA wisata t

Berita Terkait

Purwokerto (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto akan mengembangkan Stasiun Purworejo sebagai objek wisata sejarah, sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap Tahun Kunjungan Jawa Tengah 2013.

"Stasiun Purworejo merupakan salah satu aset bangunan bersejarah PT KAI. Pemugaran tahap pertama telah selesai pertengahan Desember 2011, dan selanjutnya akan melakukan konservasi tahap dua berupa perbaikan lantai peron dan atap Stasiun Purworejo," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Selasa.

Dalam hal ini, Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PT KAI pada 14 April 2012 akan menggelar kegiatan "Pasar Peron" di Stasiun Purworejo.

Menurut Surono, kegiatan yang digelar bersama Pemerintah Kabupaten Purworejo tersebut akan menampilkan berbagai hasil kerajinan, kuliner, dan kesenian tradisional setempat.

Ia mengatakan, Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PT KAI juga akan mendatangkan KA Pustaka ke Stasiun Purworejo sehingga pengunjung dapat membaca berbagai koleksi buku yang disediakan kereta api perpustakaan ini.

Kegiatan `Pasar Peron` ini direncanakan akan digelar sebulan sekali setiap minggu kedua pada hari Sabtu dan Minggu, katanya.

Selain itu PT KAI Daop 5 Purwokerto juga akan mengaktifkan kembali jalur kereta antara Stasiun Kutoarjo hingga Stasiun Purworejo untuk melayani KA wisata.

Menurut Surono, jalur kereta sepanjang 13 kilometer yang tidak difungsikan selama satu tahun terakhir ini dinilai masih layak untuk dilalui rangkaian KA.

"Kami telah meninjau jalur KA antara Stasiun Kutoarjo hingga Stasiun Purworejo, ternyata jalur tersebut masih layak untuk dilalui kereta api. Namun untuk sementara, kami akan mengoperasikan lori wisata terlebih dulu sebelum dioperasikannya KA wisata tersebut," katanya.

Informasi yang dihimpun ANTARA News, Stasiun Purworejo dibangun pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda 1887 dengan struktur bangunan berupa bahan beton setinggi delapan meter dan luas keseluruhan sekitar 848 meter persegi.

Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) Jateng telah memasukkan Stasiun Purworejo sebagai salah satu cagar budaya di Purworejo, dilindungi oleh negara dengan nomor inventarisasi

(KR-SMT)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan