Khamis, 26 Januari 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Warga Armenia Beri Nama Anaknya Sarkozy

Posted: 26 Jan 2012 05:01 AM PST

MOSKOW - Setelah undang-undang pembantaian Armenia disahkan oleh Parlemen Prancis, seorang pasangan suami istri di Armenia memberi nama bayinya yang baru lahir dengan nama "Sarkozy", nama yang sama dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.

Pasangan suami istri dari Desa Akhurik, Armenia mengucapkan terima kasihnya kepada Presiden Sarkozy. Dirinya pun memberi nama bayinya yang lahir dengan bobot 3 kilogram dengan nama Sarkozy Avetisyan. Demikian seperti diberitakan RIA Novosti, Kamis (26/1/2012).

Pada pekan ini, Prancis memutuskan untuk mengesahkan undang-undang yang akan mendakwa setiap orang yang menyangkal adanya peristiwa pembantaian Armenia. Undang-undang itu dianggap menyinggung Turki dan Turki pun membekukan hubungan diplomatiknya dengan Prancis.

Bagi Turki, para sejarahwan tampak memelintir peristiwa pembantaian itu. Mereka juga menyebutkan, Kekaisaran Ottoman Turki membantai 1,5 warga Kristen Armenia pada Perang Dunia I. Turki pun tidak pernah sudi mengakui perkataan para sejarahwan tentang pembantaian Armenia.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menilai, undang-undang itu hanyalah cara Sarkozy untuk meraih dukungan dari warga etnis Armenia di Prancis.

Setelah undang-undang itu disahkan, sejumlah suratkabar di Turki langsung melontarkan kecaman keras terhadap Presiden Sarkozy. Headline dari suratkabar di Turki bahkan menyebut Presiden Sarkozy adalah setan.(AUL)

Full content generated by Get Full RSS.

Berpakaian Preman, Loyalis Assad Duduki Douma

Posted: 26 Jan 2012 04:10 AM PST

BEIRUT - Para aktivis melaporkan, pasukan loyalis Presiden Suriah Bashar al Assad menduduki Douma, wilayah pinggiran Damaskus setelah sebelumnya awal pekan ini pemerintah mengumumkan telah menarik pasukannya di wilayah itu.

"Ribuan tentara yang sebagian besar berpakaian preman telah menyebar di Douma," ujar aktivis Mohammed al-Saeed seperti dikutip Associated Press, Kamis, (26/1/2012).

Selama ini Douma dikenal sebagai salah satu kota yang sering menjadi lokasi bentrokan antara pasukan pemerintah dan kelompok anti-Assad.

Pemberontakan Suriah telah tumbuh semakin menjadi dalam beberapa bulan terakhir ini, Pemerintah Suriah juga mendapat banyak kecaman dari komunitas internasional, khususnya Barat.

Menurut kelompok oposisi jumlah korban tewas selama krisis Suriah berlangsung mecapai lebih dari 5 ribu orang. Namun, sebuah kelompok aktivis politik mengatakan, korban tewas sudah melampaui tujuh ribu orang sejak aksi protes berlangsung pada Maret 2011.

Pemerintah Suriah hingga saat ini membatasi akses media asing ke negaranya, oleh karena itulah jumlah korban tewas yang sebenarnya masih belum diketahui.(rhs)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan