Sabtu, 14 Januari 2012

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Laskar Anak Pulau, Potret Pendidikan Kepulauan

Posted: 14 Jan 2012 09:47 PM PST

BATAM, KOMPAS.com- Film bertema kesulitan akses pendidikan di daerah kepulauan kembali muncul di Indonesia. Kali ini, muncul film Laskar Anak Pulau yang berlatar Batam, Kepulauan Riau.

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, cerita di film itu kurang lebih mirip kehidupannya semasa kecil. Saat itu, hanya ada lima SD di seluruh Batam. Sementara SMP tidak ada. "Kalau mau sekolah, harus siap dana besar untuk transportasi. Belum lagi sebagian orangtua yang tidak tega melepas anaknya sekolah jauh," ujarnya, Minggu (15/1/2012), di Batam.

Keterbatasan akses dan sarana pendidikan masih terasa sampai sekarang di daerah-daerah kepulauan. Keterbatasan akses, selain karena sarana sedikit, juga disebabkan penghasilan warga kepulauan tidak menentu. Akibatnya, mereka kerap kesulitan memenuhi biaya sekolah

Film Laskar Anak Pulau bercerita tentang kesulitan biaya pendidikan itu. Atam, tokoh dalam film itu, dilarang sekolah karena tidak mampu membeli seragam.

Film bertema pendidikan di kepulauan dan daerah terpencil sebelumnya juga pernah dibuat. Sebelumnya, ada antara lain film Laskar Pelangi dengan latar Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Ada pula film Denias yang menceritakan usaha anak pedalaman Papua untuk sekolah.

Full content generated by Get Full RSS.

"Laskar Anak Pulau" Diluncurkan

Posted: 14 Jan 2012 08:45 PM PST

BATAM, KOMPAS.com- Film berlatar Batam, Kepulauan Riau, dengan judul Laskar Anak Pulau diluncurkan, Minggu (15/1/2012), di Batam Convention Center.

Pemeran utama film itu, Helmalia Putri hadir dalam pemutaran perdana itu. Film itu berkisah tentang tujuh anak melayu di Batam. Satu dari tujuh anak itu, Atam, kesulitan biaya sekolah. Puncaknya, Atam dilarang sekolah karena belum membeli seragam.

Enam temannya bersama salah seorang guru, Bu Lela, yang diperankan Helmalia, berusaha membantu Atam. Mereka mengumpulkan uang untuk membantu Atam membeli seragam.

Film berdurasi 80 menit itu akan mulai masuk bioskop pada minggu keempat Januari 2012. Hari ini, film itu diputar perdana khusus untuk pemain, awak produksi, pejabat, dan tamu undangan khusus.

Helmalia menyatakan, film itu sepenuhnya dikerjakan sineas Batam. Selama proses penggarapan, aktris yang dikenal lewat sinetron Syarmila itu terutama harus cepat beradaptasi dengan kebudayaan melayu.

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan