Sabtu, 14 Januari 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Maestro opera Batak diberi gelar

Posted: 14 Jan 2012 07:08 AM PST

...Alister dan Zulkaidah kelihatannya belum tertandingi dedikasinya dalam setiap mengikuti kegiatan produksi pada berbagai pagelaran,"

Berita Terkait

Pematang Siantar, (ANTARA News) - Pusat Latihan Opera Batak memberikan gelar khusus kepada dua Maestro Opera Batak, Alister Nainggolan dan Zulkaidah Harahap, setelah keduanya resmi menerima status maestro yang diajukan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

"Sejak tahun 2007, kedua mantan pemain grup Serindo, pimpinan Master Tilhang Gultom itu resmi menerima status maestro dan hibah sebanyak Rp7.500.000 per tahun," kata Pimpinan Pusat Latihan Opera Batak, Thompson HS di Pematang Siantar, Sabtu

Ia mengatakan, penganugerahan gelar itu dilaksanakan di Sekretariat Pusat Latihan Opera Batak di kota Pematang Siantar-Sumatera Utara, Sabtu (14/2).

Kedua maestro opera Batak tersebut, yakni Alister Nainggolan dianugerahi gelar "Ompu Datu Panggual Tuan Banner Namangunghal Opera Batak" dan Zulkaidah Harahap gelar "Nai Angkola Soripada Tuan Boru Siparungutungut Namangunghal Opera Batak".

Thompson menyebutkan, sejak Pusat Latihan itu beroperasi di Pematang Siantar tahun 2005, setahun sebelumnya keduanya sudah bergabung dalam pentas keliling dengan lakon "Siboru Tumbaga" dengan Grup Opera Silindung.

Selama kegiatan dan produksi pertunjukan, lanjutnya, kedua maestro itu memberikan perhatian penuh bagi generasi muda untuk mengenal dan mengetahui seni permainan dalam Opera Batak, sehingga menjadi salah satu alasan utama dalam pengajuan gelar maestro.

Apalagi, kata Thompson, pada tahun 2007, Menteri Kebudayan dan Pariwisata melalui Dirjen Nilai Seni, Budaya dan Filem atau NSBF mulai merintis Program Maestro atas ide Dr. Mukhlis Paeni.

"Namun hingga saat ini, kualitas penampilan Alister dan Zulkaidah kelihatannya belum tertandingi dedikasinya dalam setiap mengikuti kegiatan produksi pada berbagai pagelaran," katanya.
(KR-JRD)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Andrea Hirata tekankan riset bagi penulis pemula

Posted: 14 Jan 2012 04:04 AM PST

Andrea Hirata. (facebook)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Novelis terkemuka Indonesia, Andrea Hirata, menekankan pesan kepada penulis pemula untuk memperbanyak riset agar bisa menghasilkan sebuah karya yang menarik.

"Tidak peduli mau mengangkat tema apa, atau mau ditujukan kepada anak-anak, remaja ataupun dewasa yang paling terpenting adalah melakukan riset sebanyak-banyaknya," katanya di Jakarta, Sabtu.

Penulis yang namanya melejit berkat novel "Laskar Pelangi" itu mengatakan, terbiasa melakukan riset menulis. Contohnya, dia melakukan riset selama 3,5 tahun dan menuliskannya selama tiga minggu ketika menulis novel dwilogi "Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas".

"Jika sudah melakukan riset, maka mau menulis dalam genre apapun akan bagus hasilnya," ujarnya.

Dia mengaku sudah mengenal riset sejak duduk di bangku sekolah dasar. Bermula dari tugas mengarang dari gurunya yang bernama Muslimah, Andrea pertama kali melakukan riset di pasar ikan.

Hasilnya pun tak main-main, novel "Laskar Pelangi" yang diterbitkan pada 2005 sudah dialih bahasakan ke dalam 18 bahasa.

Bulan April mendatang, novel "The Rainbow Troops"(edisi internasional dari Laskar Pelangi) akan diterbitkan oleh penerbit terkemuka di Amerika Serikat, Farrar, Strauss and Giroux (FSG).

"Butuh waktu empat tahun untuk bisa menembus penerbit itu. Penerbit itu bukan sembarang penerbit. Banyak peraih nobel yang karyanya diterbitkan oleh penerbit itu. Buku yang diterbitkan pun setelah melalui seleksi ketat," kata Andrea.

FSG adalah penerbit ternama yang berdiri sejak tahun 1946, dan merupakan penerbit yang paling banyak menerbitkan karya 21 pemenang Nobel Sastra, antara lain TS Eliot, Pablo Neruda, Nadine Gordimer, Seamus Heaney, dan Mario Vargas Llosa yang mendapat Nobel Sastra 2010.

"Karena novel itu akan diterbitkan FSG, maka Plan B menghubungi agen dan ingin membuat film versi Amerikanya. Namun, hingga sekarang saya belum mengiyakan karena masih konsentrasi dengan penerbitan buku itu," jelas lelaki asal Belitung itu.

Desember lalu, Plan B Entertainment, rumah produksi milik Brad Pitt, menghubungi agen Andrea Hirata di Amerika Serikat. Mereka tertarik dengan novel ini dan ingin membuat film versi Amerika.
(T.I025)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan