Jumaat, 23 Disember 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Kapal Sparta Diselamatkan Pada Hari Natal

Posted: 23 Dec 2011 07:07 AM PST

WELLINGTON - Sebanyak dua buah kapal penyelamat dikabarkan akan tiba untuk menyelamatkan kapal nelayan Sparta yang terdampar di Antartika tepat pada Hari Natal.

Sebelumnya kapal nelayan sepanjang 48 meter tersebut dikabarkan menabrak es yang menyebabkan bagian lambung kapal berlubang 30 centimeter dan berada pada 1,5 meter permukaan air.

"Sebuah kapal pemecah es dari Korea Selatan akan berlabuh di Selandia Baru pada Sabtu  malam dan akan menuju lokasi Kapal Sparta pada hari Minggu sore," ujar juru bicara otoritas setempat, seperti dikutip AFP Jumat, (23/12/2011).

Kapal pemecah es Aaron akan bergabung dengan kapal Chiyo Maru 3. Kedua kapal akan membuka jalan menuju lokasi terdamparnya Kapal Sparta.

"Aaron akan memberikan bantuan lebih lanjut untuk memperbaiki Sparta dan membuka jalur es agar dapat dilewati kapal," imbuhnya.

Sementara itu situasi di kapal Sparta telah membaik dan fase darurat telah diturunkan menjadi waspada.

Kapal Sparta yang berbendera Rusia itu membawa 16 anak buah kapal (ABK) yang merupakan warga negara Indonesia (WNI). Meski demikian, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan, kondisi para WNI dipastikan selamat. Indonesia juga sudah mengadakan kontak dengan Kedutaan besar Selandia Baru.(rhs)

Full content generated by Get Full RSS.

Gorbachev: Putin Memalukan!

Posted: 23 Dec 2011 06:06 AM PST

MOSKOW - Mantan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengatakan, dirinya malu melihat Perdana Menteri Vladimir Putin dan Presiden Dmitry Medvedev menangani aksi demonstrasi di Rusia.

"Ini sangat memalukan dan sangat memalukan. Saya merasa terikat dengan Putin saat pertama kali dirinya memimpin Rusia. Saya selalu mendukungnya dengan aktif di mana pun," ujar Gorbachev, seperti dikutip Times Live, Jumat (23/12/2011).

Peraih Nobel Perdamaian itu juga mengatakan, Putin dan Medvedev sudah kehilangan kepercayaan sebagai seorang politisi karena menolak untuk menjawab segala bentuk pertanyaan terkait pemilihan umum Rusia yang dimenangkannya.

Mantan Pemimpin Uni Soviet juga sempat mendesak para warga Rusia agar tidak memilih Partai Persatuan Rusia yang menjadi kendaraan politik Putin dan Medvedev. Putin juga berniat untuk kembali lagi menjadi Presiden Rusia untuk kesekian kalinya.

Berdasarkan perubahan undang-undang Rusia, Presiden Rusia akan dipilih dan bertugas dalam masa jabatan enam tahun untuk satu priode. Bila Putin memang memenangkan pemilihan Presiden Rusia 2012 dan terpilih lagi untuk priode kedua, tak menutup kemungkinan mantan pejabat intelijen Rusia itu akan berkuasa hingga 2024 di Negeri Beruang Merah.

Saat ini, Rusia juga harus menghadapi gelombang demonstrasi yang akan segera muncul di Moskow. Sebanyak 40 ribu orang dikabarkan akan hadir dalam demonstrasi besar yang akan diselenggarakan besok. Kandidat Presiden Rusia yang menjadi saingan Putin juga dipastikan hadir dalam aksi protes itu.(rhs)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan