Khamis, 17 November 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Pewayangan miliki kesamaan dengan teater

Posted: 17 Nov 2011 07:31 AM PST

Semarang (ANTARA News) - Seniman yang juga Ketua Teater Lingkar Semarang Suhartono menilai, seni pewayangan sebenarnya memiliki sisi kesamaan yang cukup banyak dengan seni teater.

"Dalam teater yang dimainkan adalah manusia, sedangkan dalam pewayangan yang dimainkan adalah wayang," kata pria yang akrab disapa Mas Ton itu, usai dialog "Jagad Pewayangan Antargenerasi", di Semarang, Kamis.

Menurut dia, dalang sebuah pergelaran wayang merupakan aktor monolog, bisa memainkan tokoh raksasa, kesatria, tokoh laki-laki maupun perempuan sesuai lakon cerita yang dimainkan.

Sebagaimana teater, kata dia, seni dihidupkan oleh aktor, demikian pula dengan seni pewayangan, karena dalang bertindak sebagai sutradara sekaligus aktor yang membuat cerita menjadi hidup.

Ia menjelaskan, hubungan antara seni teater dengan seni pewayangan sangat erat sehingga bisa dipadukan dalam suatu pergelaran wayang yang sarat dengan unsur-unsur teatrikal yang khas.

Ayah dari dalang cilik Sindhunata Gesit Widiharto itu mengakui, setiap malam Jumat Kliwon selalu menggelar pergelaran wayang kulit yang sudah sedikit dikolaborasi dengan unsur teatrikal.

"Pergelaran wayang akan menjadi lebih menarik jika ada unsur teatrikal di dalamnya, misalnya dalam narasi atau dialog antarlakon yang dibuat dramatik sehingga suasana lebih hidup," katanya.

Ia menilai, perpaduan seni pewayangan dengan seni teater dalam suatu pergelaran sebenarnya mampu menarik minat generasi muda terhadap kesenian tradisional, apalagi wayang selama ini dianggap hiburan untuk orang tua.

Padahal, kata dia, seni pewayangan sarat dengan nilai-nilai moral dan karakter yang terkandung dalam setiap kisah yang diangkat sehingga sebenarnya sangat berguna bagi para generasi muda.

"Kesenian wayang yang kami gelar setiap malam Jumat Kliwon itu sudah berjalan sejak 1991, sudah 20 tahun. Beberapa tahun terakhir 75 persen penontonnya adalah kalangan muda," kata Mas Ton.
(U.KR-ZLS/Y008)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Musikus Indonesia hadiri konferensi seni di Kroasia

Posted: 17 Nov 2011 06:15 AM PST

Surabaya (ANTARA News) - Musikus jaz Indonesia Sapta Hastoko yang akrab disapa Koko Harsoe diundang menghadiri konferensi untuk olimpiade seni budaya internasional di Kroasia, mulai 18 hingga 20 November 2011.

Koko Harsoe dalam keterangan tertulisnya kepada ANTARA, Kamis menjelaskan, konferensi yang pertama dilaksanakan di dunia itu merupakan persiapan untuk kegiatan olimpiade seni budaya internasional pertama 2013, dan akan digelar setiap dua tahun sekali.

"Konferensi ini akan dihadiri negara-negara anggota `World Art Games` atau WAG di seluruh dunia. Saya diundang sebagai Presiden WAG Komite Nasional Indonesia. Melalui berbagai proses penyeleksian oleh WAG pusat, saya terpilih sebagai ketua atau Presiden WAG Komite Nasional untuk Indonesia," paparnya.

Dalam Konferensi itu, Koko Harsoe akan mempresentasikan tentang dunia seni budaya Indonesia dan potensi seniman-seniman yang dimiliki. Tema utama dari konferensi itu sendiri adalah persiapan untuk WAG yang pertama tahun 2013.

Penyelenggaraan ini akan berlangsung seperti olimpiade olahraga, tetapi di bidang seni. Pesertanya adalah seniman-seniman handal dari seluruh dunia.

Diharapkan penyelenggaraan akan diikuti oleh seluruh anggota dari 65 negara. Untuk pertama kali akan diadakan Mei 2013 dan Kroasia sebagai tuan rumah. Selanjutnya akan dilaksanakan bergilir di negara-negara anggota WAG.

Koko Harsoe sebagai Ketua Nasional Komite Indonesia nantinya bertanggung jawab terhadap pemilihan delegasi seniman dari negara ini untuk olimpiade tersebut.

Dalam menjalankan tugasnya ke depan, Koko Harsoe bersama anggota komite nasional lainnya berharap dapat secara obyektif memilih seniman-seniman yang akan menjadi duta Indonesia dalam mengikuti ajang WAG, dan berharap dukungan dari pemerintah serta berbagai pihak sebagai sponsor.

Ia menjelaskan WAG komite nasional Indonesia membentuk anggota untuk bersama-sama menjalankan tugas menyeleksi dan melakukan kurasi seniman-seniman terbaik dari Indonesia dari berbagai disiplin seni, untuk menjadi duta Indonesia dalam ajang WAG.

WAG adalah organisasi internasional yang berdiri sejak dua tahun lalu di Kroasia, diprakarsai oleh seorang seniman lukis Peter Weisz.

Bidang seni yang akan ditampilkan dalam olimpiade itu antara lain lukis, keramik, foto seni, telivisi, teater, musik, fashion, tari dan lainnya.

WAG Indonesia, sampai pertengahan Desember 2011 akan mengumpulkan dan melakukan seleksi atau kurasi puisi dengan tema "Untuk Anak", yang akan diserahkan kepada kantor pusat WAG di Kroasia.

"Semua puisi yang terkumpul dari negara-negara anggota akan diterbitkan dalam bentuk buku yang memuat negara anggota, ketua komite nasional dan anggota komite nasional, puisi serta penulisnya," papar Koko.

(T.M026/C004)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan