Ahad, 13 November 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


"Kebelet politik" menurut Pohan

Posted: 13 Nov 2011 07:37 PM PST

Ramadhan Pohan (ANTARA/Prasetyo Utomo)

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI Ramadhan Pohan, menyatakan, akhir-akhir ini banyak politisi yang kebelet politik dengan selalu memojokkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"‎​Belakangan ini banyak politisi kebelet politik. Mereka serang dan lecehkan Presiden SBY di depan umum, baik atas nama diskusi, sarasehan, kumpul-kumpul politik atau juga statemen-statmen politik di media massa," katanya dalam keterangan pers yang disampaikan di Jakarta, Senin.

Menurut Wasekjen DPP Partai Demokrat itu mengemukakan, mereka fokus menyerang dan memojokkan Presiden untuk kasus-kasus yang bukan urusan SBY. "Apa urusan kasus Nazar dengan Pak SBY. Itu `kan kewenangan KPK?!," katanya.

"Kita patuh pada aturan hukum yg berlaku. Lalu, kasus Surat Palsu MK juga. Kenapa Pak SBY yang dipojokkan," katanya.

Anggota Komisi II DPR RI itu menyatakan, begitu pula soal Bank Century. "Mereka menuding terus. Bukannya parlemen sendiri sudah berikan rekomendasi ke penegak hukum. Kenapa SBY yg disalahkan," katanya.

Dia menyatakan, tudingan itu salah alamat. "Saya kira, semua yg ditudingkan itu, salah alamat. Boleh jadi emang sengaja provokasi," katanya.

Menurut dia, mereka tak melihat celah rasional untuk menjatuhkan Presiden. "Akhirnya menuding membabi-buta. Entah Presiden dipojokkan ini-itu atau dituding konspirasi ini-itu atau bahkan dibilang berbohong," katanya.

Para politisi itu, kata dia, ada yang kalangan oposan, ada juga satu-dua dari Partai Golkar. "Ngga `ngerti` saya, kok aksi dan serangan-serangan itu dibiarkan Ketum Golkar dan para pimpinan Partai Golkar," kata dia.

Kesannya, kata Ramadhan Pohan, ada politik bermuka dua. "Katanya koalisi, tapi aksi gergaji dibiarkan saja," katanya.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Hari Ini ASEAN bertemu para pemilik senjata nuklir

Posted: 13 Nov 2011 07:37 PM PST

ASEAN ingin memastikan kawasannya bebas senjata nuklir sehingga mengajak dunia dan para pemilik senjata nuklir menghormati dan menerima traktat antinuklir di Asia Tenggara. (ANTARA/istimewa)

Berita Terkait

Video

Nusa Dua (ANTARA News) - Sepuluh negara Asia Tenggara akan menggelar pertemuan dengan negara-negara pemilik senjata nuklir (P5) --China, Perancis, Inggris, Rusia, dan Amerika Serikat-- guna membahas usul teks Protokol Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).

Mereka akan membahas lebih lanjut rancangan Protokol SEANWFZ yang telah dihasilkan dari konsultasi langsung dengan negara-negara pemilik senjata nuklir di Jenewa dan New York.

ASEAN dan lima  pemilik senjata nuklir berharap pertemuan ini menghasilkan kemajuan dalam implementasi Rencana Aksi untuk Memperkuat Implementasi Traktat SEANWFZ (2007-2012).

Kemajuan itu juga meliputi diterimanya Protokol SEANWFZ oleh negara-negara pemilik senjata nuklir, kerja sama dengan IAEA (Badan Energi Atom Internasional), dan pengajuan resolusi Traktat SEANWFZ di Sidang Majelis Umum PBB.

Esok hasil pertemuan hari ini akan dibawah ke Komisi SEANWFZ.

Direktur Politik dan Keamanan ASEAN Kemenlu Ade Padmo Sarwono menegaskan, Indonesia dan ASEAN akan terus mendorong negara P5 menerima Protokol SEANWFZ itu.

"Indonesia ingin menjaga momentum yang ada tahun ini," katanya.(*)

G003/A011

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan