Isnin, 12 September 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


JK: Masyarakat Jangan Cepat Terpancing Isu Tak Jelas

Posted: 12 Sep 2011 12:55 AM PDT

BANDA ACEH - Mantan wakil presiden Muhammad Jusuf Kalla menyatakan keprihatinannya atas kerusuhan yang kemblai terjadi di Ambon, Maluku kemarin.

JK mengimbau agar masyarakat tidak cepat terpancing dengan isu yang tidak jelas, karena hal itu hanya berbuntut pada pertikaian dan memunculkan konflik baru.

"Masyarakat jangan cepat terpancing dengan isu yang tidak jelas," kata dia menjawab wartawan usai menghadiri acara Dies Natalis Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) ke 50 di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Senin (12/9/2011).

Menurut penggagas perdamaian konflik Ambon itu, kerusahan kemarin terjadi karena efek dari cepatnya penyebaran isu. Isu direspons secara cepat oleh warga tanpa melakukan cros cek kebenarannya. "Ada tukang ojek meninggal dikira dibunuh, padahal dia meninggal karena kecelakaan," kata JK.

Hal ini diakuinya sama yang terjadi di London beberapa waktu lalu yang berbuntut pada kerusuhan di ibu kota Inggris tersebut. Di mana ada orang yang menyebarkan isu begitu cepat sehingga memancing amarah warga.

JK menilai kerusuhan antar warga seperti terjadi di Ambon bisa dihindari kalau saja masyarakat cerdas menyikapi isu-isu beredar dan tidak cepat terpancing.

Pemerintah diharap tegas menyelesaikan kerusuhan ini sehingga tidak menimbulkan bibit-bibit konflik baru di Ambon. "Saya berharap Pemerintah tegas dan masyarakat jangan cepat terpancing dengan isu," ujarnya.

(ded)

Kekayaan Nazar Sebelum Jadi Anggota DPR Rp150 M

Posted: 12 Sep 2011 12:49 AM PDT

JAKARTA- Muhammad Nazaruddin diketahui memiliki harta kekayaan sekira Rp150 Miliar sebelum menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tahun 2009 silam.

"Sebelum bergabung menjadi anggota DPR Nazaruddin pernah melaporkan secara resmi kekayaan yang dimilikinya sejumlah kurang lebih seratus lima puluh milliar rupiah," kata kuasa hukum Nazaruddin, Dea Tungga Esti, Senin (12/9/2011).

Kata Dea, hal itu diungkapkan Nazar saat memberikan keterangan di depan Komisi Etik Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) pada 8 September 2011. Nazar mengungkapkan hal tersebut terkait pertanyaan seputar hubungan Nazaruddin dan Anas Urbaningrum dalam PT. Anugrah Nusantara.

"M. Nazaruddin dan Anas Urbaningrum beserta para istri pernah bergabung dalam suatu usaha dibawah naungan PT. Anugrah Nusantara," kata Dea.

Dikatakan Dea, Nazar menceritakan bahwa pada tahun 2007 istri Nazaruddin, Neneng keluar dari PT. Anugrah Nusantara. Selanjutnya pada tahun 2009 sekitar bulan Juni, M. Nazaruddin keluar dari PT. Anugrah Nusantara tersebut.

"Pengunduran tersebut disertai dengan surat resmi Akta Pencabutan Diri Keluar dari PT. Alasan pengunduran diri karena hendak diangkat menjadi anggota DPR-RI," katanya.

Lebih lanjut, Nazaruddin, masih kata Dea, mengungkapkan, sepengetahuan Nazar pada saat penangkapan Yulianis, Wakil Direktur Keuangan PT. Anugrah Nusantara, di rumahnya ditemukan uang senilai USD200.000 dan 200.000 dolar Singapura. "Nazaruddin mempertanyakan darimana asal usul uang tersebut jangan-jangan uang tersebut yang dikatakan oleh PT. DGI diserahkan kepada Yulianis?" kata Dea.

Nazaruddin menduga uang yang diserahkan oleh PT. Duta Graha Indah  seperti yang selama ini dikatakan Yulianis atas permintaan M. Nazaruddin, adalah uang yang ternyata ditemukan dirumah Yulianis.

Menurut Dea, Nazaruddin mempertanyakan pula keterangan Yulianis sehubungan dengan penyerahan uang kepada dirinya. Sebab tidak pernah ada penyerahan sejumlah uang dari Yulianis kepada dirinya.

Selama Nazaruddin bekerja pada PT. Anugrah Nusantara, Yulianis selalu berhubungan langsung dengan Anas Urbaningrum.

Menurut M. Nazaruddin terkait dengan pengakuan Yulianis mengenai adanya brankas berisi uang di dalam kantor PT. Anugrah Nusantara yang berlokasi di wilayah Mampang, M. Nazaruddin menyatakan dirinya sama sekali tidak tahu bentuk brankas tersebut, tidak mengetahui kode pembuka brankas, serta tidak memegang kunci brankas tersebut.

"Bahkan selama bekerja di PT. Anugrah Nusantara, M. Nazaruddin mengetahui pasti bahwa hanya ada dua orang yang dapat membuka brankas tersebut yaitu Yulianis serta istri Anas Urbaningrum," katanya.
(ugo)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan