Isnin, 12 September 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Iran Hukum Gantung Pengedar Narkoba

Posted: 12 Sep 2011 07:09 AM PDT

TEHERAN - Iran kembali melakukan hukuman mati. Kali lima orang dieksekusi mati dengan cara digantung. Kelimanya sebelumnya dianggap bersalah mengedarkan narkoba.


Hukuman gantung berlangsung di Kota Shahroud, setelah kelima orang tersebut dipenjara akibat terlibat peredaran narkoba. Namun tidak disebutkan identitas dari kelima orang yang dieksekusi tersebut.


Seperti dilansir AFP, Senin (12/9/2011), hukuman mati terbaru ini menambah jumlah korban hukuman mati di Iran mencapai 192 jiwa hingga tahun ini. Jumlah ini dikeluarkan berdasarkan laporan media dan Pemerintah Iran.


Media Iran menyebutkan, tahun lalu jumlah hukuman mati di Negeri Paramullah tersebut mencapai 179. Namun jumlah tersebut tidak dipercayai oleh pihak kelompok HAM internasional. 


Menurut mereka jumlah sebenarnya dari hukuman mati di Iran, jauh lebih besar dari 179. Iran sendiri berada di bawah China dalam urutan negara yang paling sering memberikan hukuman mati.


Pemerintah Iran sendiri menilai hukuman mati amat penting untuk menegakan hukum. Mereka membela diri bahwa hukuman mati hanya dapat diberikan setelah dilakukannya penyelidikan menyeluruh terhadap suatu kasus.


Kasus-kasus seperti pembunuhan, pemerkosaan, perampokan bersenjata, mengedarkan narkoba serta perbuataan tidak senonoh dapat diberikan hukuman mati di Iran.

(faj)

Aljazair Akan Akui Pemerintah Baru Libya

Posted: 12 Sep 2011 06:04 AM PDT

ALGIERS - Pemerintah Aljazair akan mengakui Pemerintahan Libya dibawah Dewan Transisi Nasional (NTC). Pengakuan ini akan diberikan setelah kendali NTC benar-benar sudah disahkan.


Pemerintahan Aljazair memang dikenal dekat dengan pemimpin Libya sebelumnya Moammar Khadafi. Selama ini, Aljazair dikenal sebagai satu-satunya negara Arab yang belum mengakui pemerintahan perwakilan Libya dibawah NTC.


"Pemerintah kami menunggu pembentukan pemerintah baru yang mewakili seluruh keinginan dari rakyat Libya," ungkap Menteri Luar Negeri Aljazair Mourad Medelci seperti dikutip Associated Press, Senin (12/9/2011).


Hubungan Aljazair dengan Libya saat ini memang tengah memanas. Kondisi ini dipicu dari sikap Pemerintah Aljazair yang memberi perlindungan kepada istri dan anak perempuan Khadafi, serta kedua cucunya. 


Tetapi, Medelci mengklaim bahwa hubungan antara kedua negara saat ini terus tumbuh positif dalam waktu dua pekan terakhir. 


Sebelumnya, pihak Pemerintah Aljazair membela diri atas membela diri atas keputusan pemerintahnya yang memberikan perlindungan kepada keluarga mantan pemimpin Libya Moammar Khadafi. Hal ini dikemukakan langsung Perdana Menteri Aljazair, Ahmed Ouyahia.


PM Ouyahia beralasan keputusannya untuk memberikan perlindungan kepada keluarga Khadafi karena alasan kemanusiaan. Tidak jelas apakah Khadafi sendiri juga turut diberikan perlindungan oleh Aljazair.


Keberadaan Khadafi sendiri hingga saat ini belum diketahui. Spekulasi beredar bahwa mantang penguasa Libya selama 42 tahun terakhir berada di kota kelahirannya Sirte. Tetapi belum ada bukti pasti bahwa Khadafi berada disana.


Sementara anak ketiga Khadafi, yakni Saadi Khadafi dipastikan berada di Niger. Ini dipastikan oleh keterangan juru bicara pemerintah yang menyebutkan Saadi memasuki di negara tetangga Libya itu, hari ini bersama dengan konvoi militer loyalis Khadafi. 

(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan