Khamis, 8 September 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


SBY Bahas Kedatangan PM Yingluck

Posted: 09 Sep 2011 04:08 AM PDT

SBY Bahas Kedatangan PM Yingluck

Hindra Liu | Jimmy Hitipeuw | Jumat, 9 September 2011 | 11:08 WIB

AFP/PORNCHAI KITTIWONGSAKUL

Yingluck Shinawatra (tengah), calon Perdana Menteri Thailand, bersama anggota Partai Pheu Thai sebelum mengikuti pembukaan sidang parlemen Thailand di Bangkok, Senin (1/8).

TERKAIT:

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat terbatas yang membahas kesiapan acara terkait rencana kunjungan resmi kenegaraan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra pada tanggal 12 September 2011 pukul 10.00.

Rapat ini dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan Menteri Perdagangan Mari Elka  Pangestu.

Selain itu, juga hadir Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, serta Wakil Menteri Luar Negeri Triyono Wibowo. Demikian hal ini disampaikan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada Kompas.com, Jumat (9/9/2011).

"Ini merupakan kunjungan PM Yingluck pertama ke negara ASEAN," kata Julian. Selain itu, Presiden juga mendengarkan paparan persiapan kunjungan resmi kenegaraan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung tanggal 14 September mendatang.

Pada rapat ini, kata Julian, Presiden dan kabinet menteri membahas peluang kerja sama Indonesia dengan Thailand dan Vietnam. "Sebagaimana paparan Wakil Menlu, disimpulkan bahwa persiapan terhadap kedua acara negara tersebut akan berjalan dengan baik," katanya.

New York dan Washington Diancam Bom Mobil

Posted: 09 Sep 2011 03:19 AM PDT

NEW YORK, KOMPAS.com — Aparat keamanan AS dalam kewaspadaan tinggi setelah informasi intelijen terbaru menyebutkan kelompok militan Al Qaeda berencana meledakkan bom mobil di jembatan atau terowongan di kota New York dan Washington DC pada saat peringatan 10 tahun serangan 9/11, akhir pekan ini.

Informasi tersebut diterima komunitas intelijen AS, Rabu (7/9/2011), menjelang tengah malam dan terus dilacak kebenarannya sepanjang Kamis (8/9/2011) waktu AS atau Jumat (9/9/2011) waktu Indonesia.

"Ada informasi ancaman yang spesifik, kredibel, tetapi belum bisa dikonfirmasi," kata Janice Fedarcyk, Asisten Direktur Biro Investigasi Federal AS (FBI) Divisi New York. Pihak Departemen Keamanan Dalam Negeri AS juga membenarkan adanya ancaman itu.

Sumber informasi tersebut belum bisa diketahui, tetapi seorang pejabat yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan, informasi itu datang dari luar AS.

Wali Kota New York Michael Bloomberg mengatakan, Kamis, pihaknya menanggapi serius ancaman tersebut dan menyatakan Kepolisian New York (NYPD) telah mengerahkan personel tambahan untuk disebar ke seluruh kota menjelang puncak peringatan serangan 9/11, Minggu (11/9/2011).

"Kami menerima semua laporan ancaman dengan serius. Kami terus meminta publik untuk tetap waspada menjelang akhir pekan ini," tandas Bloomberg.

Ancaman tersebut secara spesifik menyebutkan rencana peledakan bom mobil di jembatan-jembatan dan terowongan-terowongan di New York maupun di Washington.

Komisaris NYPD Raymond Kelly mengatakan, pihaknya telah meningkatkan patroli dan pemindahan mobil-mobil yang diparkir secara ilegal serta mengerahkan lebih banyak anjing pelacak bom dan memusatkan perhatian pada jembatan, terowongan, dan berbagai infrastruktur lainnya.

Presiden Barack Obama, yang dijadwalkan akan memimpin upacara peringatan 10 tahun serangan 9/11 langsung di Ground Zero atau bekas lokasi berdirinya menara kembar World Trade Center (WTC) di New York, telah diberi taklimat mengenai ancaman ini, Kamis pagi, dan terus mendapat perkembangan terbaru. Meski demikian, belum ada perubahan rencana kegiatan Obama pada hari Minggu.

Dari data yang diperoleh di tempat persembunyian Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan, Mei lalu, diketahui bahwa pemimpin Al Qaeda itu merencanakan serangan teror besar-besaran di AS pada peringatan 10 tahun peristiwa 9/11 dan tanggal-tanggal penting di AS lainnya. (AP/WashingtonPost.com/DHF)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan