Ahad, 24 Julai 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Kader yang Minta Anas Nonaktif Tak Dihukum

Posted: 24 Jul 2011 07:22 AM PDT

Kader yang Minta Anas Nonaktif Tak Dihukum

Hindra Liu | Heru Margianto | Minggu, 24 Juli 2011 | 21:11 WIB

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Simpatisan Partai Demokrat melintasi bus bergambar Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat kampanye di Simpang Lima, Semarang, Minggu (5/4/2009).

TERKAIT:

BOGOR, KOMPAS.com — Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menegaskan, para kader yang meminta agar Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dinonaktifkan terkait adanya tudingan menerima aliran dana suap tak akan diberikan sanksi.

Amir mengatakan, pemberian sanksi kepada kader jelas dan terukur. "Dewan Kehormatan, komisi pengawasan itu tidak boleh menjadi alat dari sekelompok orang untuk mencederai kader-kader," kata Amir kepada para wartawan di sela-sela acara penutupan Rapat Koordinasi Nasional PD di Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/7/2011).

Amir mengatakan, partai pemenang Pemilu 2009 tersebut menghargai dan menghormati hak demokrasi para kadernya. Pada kader dapat memberikan pendapatnya sepanjang masih sesuai dengan etika dan koridor hukum.

Secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa memandang tuntutan nonaktif tersebut sebagai bagian dari dinamika partai.

Tuntutan Anas untuk nonaktif muncul ketika tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 M Nazaruddin, yang juga mantan Bendahara Umum PD, menuduhnya menerima aliran uang proyek pembangunan wisma atlet sebesar Rp 7 miliar.

Anas, dikatakan pula, melakukan politik uang pada pertarungan perebutan ketua umum PD di Bandung pada 2010. Anas, kata Nazaruddin, menggelontorkan uang 20 juta dollar AS atau setara Rp 171 miliar guna memenangkan pertarungan tersebut.

Tuntutan nonaktif ini, misalnya, disuarakan oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Tengah Dani Sriyanto. Dani mengatakan, banyak kader partai yang sebenarnya menginginkan Anas dinonaktifkan.

Namun, aspirasi ini tak disampaikan secara terbuka oleh para kader. Pasalnya, sambung Dani, banyak kader yang takut dijatuhi sanksi atau di-recall dari Parlemen. Dani mengaku banyak menerima telepon dan SMS terkait aspirasi ini.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Keasyikan "Ngopi", Marzuki Lewati Pidato Anas

Posted: 24 Jul 2011 07:06 AM PDT

Keasyikan "Ngopi", Marzuki Lewati Pidato Anas

Hindra Liu | Heru Margianto | Minggu, 24 Juli 2011 | 20:41 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie mengakui, dirinya tak sengaja melewati acara penutupan Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/7/2011).

Pada acara penutupan tersebut, Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono membacakan pernyataan politik Rakornas, Wakil Ketua Umum Jhonny Allen Marbun membacakan rekomendasi berupa "10 Komitmen Sentul untuk Kemajuan Partai Demokrat", dan Ketua Umum Anas Urbaningrum menyampaikan pidato politiknya.

"Tadi, setelah mengantar SBY, saya shalat ashar karena sudah mepet waktunya. Begitu selesai shalat, (saya) diajak ke ruang VIP. Ada beberapa teman di VIP Room. (Kami) minum kopi dan snack. Begitu kami mau masuk kembali ke ruang acara, ada yang lapor, penutupan selesai, hanya tinggal hiburan. Karena tinggal hiburan, saya langsung ke Jakarta, ada agenda lain setelah maghrib," kata Marzuki melalui pesan singkat kepada para wartawan ketika ditanya ketidakhadirannya pada acara penutupan.

Marzuki meminta agar para wartawan tak membuat berita yang aneh-aneh terkait ketidakhadirannya. "Rakornas sudah selesai karena komitmen kebersamaan kami mengawalnya. Seluruh dewan pembina turun ke bawah, mengawal perjalanan Rakornas, menghindarkan kemungkinan adu domba yang mungkin saja terjadi," katanya.

Seperti diwartakan, Marzuki tak tampak pada acara penutupan. Adapun Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng datang terlambat. Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono juga tidak hadir.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan