Ahad, 24 Julai 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Perusahaan Elektronik Malaysia Minta 14.000 TKW NTB

Posted: 24 Jul 2011 06:53 AM PDT

Mataram (ANTARA News) - Western Digital Sendirian Berhad membutuhkan 14.000 tenaga kerja wanita asal Nusa Tenggara Barat untuk dipekerjakan di pabrik elektronik.

"Perusahaan elektronik yang berpusat di Malaysia Barat itu umumnya memberikan tawaran sebanyak 14.000 tenaga kerja wanita (TKW), tapi sebenarnya lebih dari itu," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Mokhlis, di Mataram, Minggu.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan perusahaan asal Malaysia tersebut dalam hal sosialisasi perekrutan tenaga kerja.

Western Digital Sendirian Berhad (Sdn Bhd) memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga Indonesia untuk menjadi tenaga kerja, namun yang diprirotaskan adalah warga NTB, terutama kaum perempuan.

Menurut Mokhlis, perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat elektronik tertarik merekrut TKW NTB karena menilai kaum perempuan NTB memiliki karakter dan kelembutan dalam melakukan pekerjaan.

"Yang dicari minimal tamatan SMP atau sederajat. Nanti perusahaan ini yang akan memberikan pelatihan sebelum pemberangkatan. Biaya juga ditanggung perusahaan. Biasanya setelah bekerja baru dipotong," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya bersama sejumlah utusan Western Digita Sdn Bhd telah melakukan sosialisasi ke sejumlah kabupaten/kota di NTB, untuk memberikan informasi mengenai peluang kerja tersebut.

Oleh sebab itu, Mokhlis mengharapkan agar masyarakat segera mendaftarkan diri melalui Disnakertrans Kabupaten/kota dengan membawa persyaratan yang sudah ditentukan.

"Syarat untuk bisa menjadi tenaga kerja di perusahaan itu minimal berijazah SMP atau sederajat, usia 18-30 tahun, ada izin dari orang tua atau suami," katanya.

Dengan adanya peluang kerja di sektor formal tersebut, kata dia, bisa membantu pemerintah Indonesia, khususnya NTB dalam menekan angka pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk sektor informal.

Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk mengurangi TKI di sektor informal karena sebagian besar TKI yang bermasalah bekerja di sektor informal.(*)

(T.KR-WLD/S006)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Situs Kerajaan Majapahit di Kediri Dirusak

Posted: 24 Jul 2011 06:48 AM PDT

Kediri (ANTARA News) - Situs yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Semen, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dirusak orang tidak bertanggung jawab hingga kondisinya berserakan.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kediri AKBP Heri Wahono, Minggu mengemukakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus perusakan tersebut.

"Kami masih nelakukan penyelidikan. Jika pelaku tertangkap dan terbukti bersalah, kami akan memprosesnya sesuai dengan perbuatannya," katanya mengungkapkan.

Situs yang sengaja dirusak itu sudah dilindungi pemerintah. Sebuah tembikar atau alat kerajinan kuno pecah dan bercampur dengan fragmen serta wadah-wadah baru diketahui berserakan. Pecahan mangkok dan batu yang juga peninggalan sejarah di lokasi ikut ditemukan sudah dalam keadaan hancur.

Selain itu pagar pelindung juga sengaja dicabut oleh orang yang diduga melakukan perbuatan itu dan membuangnya ke sungai, yang lokasinya tidak jauh dari situs. Hingga kini, belum diketahui pelaku perusakan tersebut.

Polisi juga menemukan kesulitan, mengingat lokasi situs itu terletak di areal persawahan yang jauh dari tempat tinggal warga.

Situs ini ditemukan warga di lahan milik Imam dan Apas yang luas lahannya sekitar 120 rhu. Di tempat ini, terdapat tiga arca. Dua arca menyerupai sesosok naga dan satunya lagi menyerupai dewa Wisnu. Selain itu juga ada tempat yang menyerupai taman kaputren dan terdapat sebuah pancuran air.

BP3 (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala) Mojokerto, Jawa Timur, menyatakan jika benda-benda tersebut adalah jenis batu peninggalan Kerajaan Majapahit. Tumpukan batu bata di lokasi situs tersebut diperkirakan sebuah gapura (gerbang, red). Situs itu ditetapkan sebagai benda cagar budaya dan dilindungi pemerintah. Tetapi, oleh orang tidak bertanggung jawab, benda-benda di situs itu dirusak.

Kepala BP3 Trowulan Aris Soviyani yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyelidiki kerusakan tersebut, guna menentukan kategorinya.

Pihaknya belum bisa memutuskan, perusakan itu termasuk tindak pidana perusakan situs ataukah pidana umum. Untuk pelaku perusakan, pihaknya menyerahkan pada polisi untuk mengusutnya.

"Kami masih lakukan penelitian, apakah perusakan itu termasuk tindak pidana perusakan situs atau hanya pidana umum," kata Aris.(*)

(ANT-073/M026)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan