Isnin, 27 Jun 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Petani Jawa Timur Bangkrut

Posted: 27 Jun 2011 07:40 AM PDT

SURABAYA, KOMPAS.com - Ribuan petani di Jawa Timur (Jatim) mengalami kebangkrutan, menyusul serangan hama wereng ke lahan pertanian. Sejak Januari hingga 15 Mei 2011 lalu, setidaknya ada 6.417,94 hektare tanaman padi di sawah petani diserang wereng.

Penyebab wereng menyerang tak lepas dari lamanya siklus iklim basah yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Akibat lamanya iklim basah, lahan pertanian yang dalam setahun mestinya dua kali ditanami padi dan sekali palawija, oleh petani selama lim

Dari jumlah itu, 4.052,73 hektare mengalami rusak ringan, 1.528,37 hektare rusak sedang, 601,28 hektare rusak berat, dan 235,56 hektare puso.

Sedangkan kebangkrutan terbanyak diderita petani di Lamongan dengan 1.108,05 hektare lahannya diserang wereng, disusul Bojonegoro dengan 940,40 hektare, lalu Ponorogo 865,49 hektare, lantas Tuban 731,05 hektare, dan Nganjuk seluas 536,22 hektare.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim Achmad Nurfalakhi mengatakan, meski ada 6.417,94 hektare tanaman padi di Jatim yang diserang wereng, tapi jumlah tersebut masih terbilang kecil dibandingkan total luas tanam yang mencapai 2.087.208 hektare.

"Pengaruhnya hanya 1,24 persen dari total luas tanam," ujar Nurfalakhi, Senin (27/6/2011).

Penyebab wereng menyerang tak lepas dari lamanya siklus iklim basah yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Akibat lamanya iklim basah, lahan pertanian yang dalam setahun mestinya dua kali ditanami padi dan sekali palawija, oleh petani selama lima kali masa panen ditanami padi terus-menerus.

Padahal dengan tak menentunya cuaca, dari lembab ke panas meningkatkan populasi hama wereng. "Makanya tak heran, serangan wereng hampir merata di seluruh wilayah di Jatim," jelas Nurfalakhi. (Mujib Anwar)

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Sumber :

Surya
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Perahu Tenggelam di Bengawan Solo

Posted: 27 Jun 2011 07:34 AM PDT

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Sebuah perahu tambang tenggelam di penyeberangan Bengawan Solo, Modo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (27/6/2011). Nasib penumpangnya belum diketahui hingga kini. 

Yang jelas, sejumlah personel gabungan, mulai dari BPBD, Disnakertransos, Brimob Polda Jatim di Bojonegoro, dipersiapkan menuju lokasi tenggelamnya perahu tambang itu,

"Kami masih dalam persiapan ke lokasi, dengan membawa tiga perahu karet untuk mencari korban yang hilang," kata Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Sutardjo.

Ia mengatakan, belum tahu kondisi kejadian rinci tenggelamnya sebuah perahu tambang di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, yang biasa menyeberangkan penumpang dari wilayah setempat ke Kecamatan Rengel, Tuban itu.

Yang jelas, sejumlah personel gabungan, mulai dari BPBD, Disnakertransos, Brimob Polda Jatim di Bojonegoro, dipersiapkan menuju lokasi tenggelamnya perahu tambang itu, jelas Sutarjo dan menambahkan bahwa perahu itu tenggelam sekitar 12.00 WIB.

"Ada delapan personel gabungan dengan tiga buah perahu karet, sekarang dalam persiapan meluncur ke lokasi kejadian," jelasnya.

Hingga berita ini dilaporkan, sejumlah petugas Polsek Kecamatan Kanor, dipimpin langsung Kapolsek Kanor AKP Margono, termasuk Camat Kanor, Dermawan, berada di lokasi kejadian di perairan Bengawan Solo di Kecamatan Kanor itu.

 

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan