Selasa, 12 April 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Fadel: Nelayan Malaysia Tetap Diperiksa

Posted: 12 Apr 2011 02:22 PM PDT

Fadel: Nelayan Malaysia Tetap Diperiksa

Hindra Liu | I Made Asdhiana | Selasa, 12 April 2011 | 21:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan, Pemerintah Indonesia tetap melakukan pemeriksaan terhadap nelayan Malaysia yang ditangkap karena memasuki perairan Indonesia. Pemeriksaan dilakukan kendati Pemerintah Malaysia telah melayangkan surat protes kepada Pemerintah Indonesia. "Diproses sesuai dengan aturan yang ada," kata Fadel kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/4/2011).

Fadel mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan tetap yakin bahwa nelayan Malaysia telah memasuki perairan Indonesia. Petugas Indonesia yang telah menangkap nelayan Malaysia, kata Fadel, telah melakukan tindakan yang benar.

Ke depan, Fadel berharap sengketa perbatasan antara Indonesia dan Malaysia segera dituntaskan. Jika tidak, insiden saling tangkap nelayan oleh petugas Indonesia dan Malaysia terus terjadi. "Kita punya Angkatan Laut yang ikut di operasi tadi. Kapal KRI yang canggih, tidak mungkin Angkatan Laut kita tidak punya data yang cukup tentang hal itu," katanya.

Sebelumnya, pada Kamis (7/4/2011) dua kapal nelayan Malaysia ditangkap dalam operasi bersama Badan Koordinasi Keamanan Laut Republik Indonesia yang dilakukan secara terpadu dari KKP, TNI Angkatan Laut, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri. dan pihak kepolisian dengan mengerahkan sejumlah kapal patroli. Dua kapal asal Malaysia ditangkap kapal Patroli Hiu 001 pada Kamis pukul 11.20 waktu setempat.

Proses pemberhentian, pemeriksaan, dan penahanan kedua kapal berbendera Malaysia yang masing-masing memiliki lima anak buah kapal, KF 5195 dan KF 5325, dilakukan pada pukul 11.50 waktu setempat. Kedua kapal nelayan tersebut dilengkapi alat tangkap jenis trawl dan diketahui bahwa kesepuluh ABK-nya berasal dari Thailand. Dari proses penangkapan tersebut, kedua kapal nelayan asing beserta awak kapalnya segera dibawa ke Pangkalan Utama Angkatan Laut Belawan, Medan, Sumatera Utara.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Jangan Berlebihan Beritakan Perompak

Posted: 12 Apr 2011 02:14 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Duta Besar Somalia untuk Indonesia Mohamud Olow Barow berpesan agar media tidak berlebihan dalam memberitakan penyanderaan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus. Pemberitaan berlebihan justru membuat para perompak Somalia yang menyandera para ABK itu besar kepala sehingga cenderung menaikkan nilai tebusan yang diminta.

Barow mengemukakan hal tersebut dalam pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Sekjen Partai Golkar Happy Bone Zulkarnaen, dan Ketua Bidang Kerja Sama Luar Negeri Partai Golkar Iris Indiramurti di Wisma Bakrie, Jakarta, Selasa (12/4/2011). Kedua pihak membahas banyak hal, khususnya terkait penyanderaan 20 warga Indonesia oleh perompak Somalia di Semenanjung Somalia.

"Dubes Somalia mengatakan, jangan membesar-besarkan eksistensi para perompak karena kalau semakin dibesarkan mereka makin memeras, meningkatkan nilai tawarnya," kata Happy.

Iris menambahkan, Barow berharap pers tidak memberi angin segar bagi para perompak. "Biasa-biasa saja memberitakannya. Misalnya, menelepon langsung keluarga (awak kapal), membuat mereka (perompak) besar kepala," katanya.

MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk dibajak di Semenanjung Somalia dalam perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda. Para pembajak laut Somalia mengambil alih kapal yang membawa bijih nikel dengan 20 awaknya tersebut pada 16 Maret 2011.

Kini, sebanyak 12 orang dari 20 awak dikabarkan sakit. Mereka kekurangan bahan makanan dan air bersih. Perompak meminta uang tebusan 3 juta dollar AS.

Baca juga: Kasus Rio, Panglima Lakukan Kajian Hukum

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan