Khamis, 3 Februari 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Pisau Lipat Bawa Relawan Merapi ke Penjara

Posted: 03 Feb 2011 07:39 AM PST

Pisau Lipat Bawa Relawan Merapi ke Penjara

Editor: Erlangga Djumena

Kamis, 3 Februari 2011 | 15:39 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Arief Johar Cahyadi Permana (24), relawan SAR DIY asal Klaten sudah mendekam di Lapas Cebongan Sleman sejak 6 Januari 2011. Ia menjadi tahanan atas dakwaan kepemilikan senjata tajam berupa pisau lipat yang notebenenya adalah sarana taktis operasi evakuasi pada bencana erupsi Merapi selain golok dan linggis.

"Pisau lipat yang saya bawa itu sekaligus korek dan senter, jadi saya bawa ke mana-mana," kata Arief saat ditemui pada jam besuk lapas, Rabu (2/2/2011) kemarin.

Arief ditangkap saat operasi razia 23 November 2010 pukul 23.30 WIB oleh Polres Sleman di Jembatan Timbang, Maguwoharjo. Pada razia tersebut terjaring sebanyak 18 orang untuk berbagai macam kasus, termasuk senjata tajam, judi, dan narkoba. "Malam itu polisi enggak bilang mau ditahan, saya dibawa ke Polres untuk pendataan kata mereka, jadi saya ikut aja," ujar Arief mencoba mengingat peristiwa penangkapannya.

Namun setelahnya Arief tidak diizinkan pulang. Barang-barang serta telepon genggamnya ditahan. Keesokan harinya (24/11/2010) Arief diminta menandatangi surat penahanan.

Sontak kaget dan sebal, namun Arief tidak mampu berkata apa-apa. Ia hanya minta dipinjamkan telepon untuk menghubungi orangtuanya. "Sore hari baru saya dipinjami hape. Setelah saya telepon, orangtua dan beberapa teman SAR mengunjungi saya hari itu juga," kenang Arief.

Mahasiswa Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) ini mengaku menyesal tidak mengatakan statusnya sebagai relawan SAR DIY saat proses razia. Menurutnya hal tersebut dikarenakan ia hanya melalui satu kali proses pemeriksaan, dan prosesnya pun begitu cepat. "Apes deh, gara-gara pisau lipat bisa kena tuntutan 10 tahun," ujarnya sambil tersenyum getir.

Arief sudah diadili di PN Sleman sejak 30 Januari 2011 lalu. Hingga kini, ia ditahan di Lapas Cebongan, Sleman.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Hujan Abu, Fenomena Letusan Sekunder

Posted: 03 Feb 2011 07:13 AM PST

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hujan abu tipis yang kembali turun di sekitar lereng Gunung Merapi merupakan fenomena alam akibat letusan sekunder Gunung Merapi. Letusan sekunder terjadi karena endapan material awan panas di puncak dan lereng Merapi terkena air hujan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun BPPTK Yogyakarta, hujan abu tipis memang sempat terjadi di lereng utara Gunung Merapi, di Kecamatan Selo, Boyolali. Agar fenomena hujan abu ini tak menimbulkan kepanikan warga, BPPTK Yogyakarta selalu menginformasikan melalui radio dan pos-pos pengamatan bahwa letusan sekunder ini tak berbahaya.

"Setelah terkena air hujan, material awan panas yang masih bersuhu ratusan derajat celcius itu membentuk tekanan uap yang cepat dan terjadilah letusan," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandriyo, Kamis (3/2/2011) di Yogyakarta.

Menurut Subandriyo, letusan sekunder Gunung Merapi sebenarnya sudah terjadi beberapa kali. Frekuensi letusan sekunder terjadi paling banyak bulan November 2010 lalu.

"Sekarang frekuensi terjadinya letusan sekunder sudah jarang. Kalau akhir tahun lalu sumber letusan masih di permukaan gunung, tapi sekarang lebih dalam. Suhu material vulkanik yang bisa menyebabkan letusan sekunder rata- rata di atas 100 derajat celcius," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam tiga hari terakhir ini kepulan asap Gunung Merapi terlihat tebal. Asap tebal itu terlihat di kawasan lereng Merapi, seperti di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

Meski demikian, kawasan itu masih saja ramai dikunjungi para wisatawan yang hendak menyaksikan daerah-daerah yang terkena dampak awan panas erupsi Gunung Merapi.

Setiap hari, para relawan juga bergantian melakukan penghijauan di lereng Merapi. Wagimin, seorang relawan, mengatakan hujan abu tipis sempat turun di Dusun Kopeng, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Rabu (2/2/2010), sekitar pukul 13.00 WIB.

"Di daerah selatan, hujan abu hanya terjadi beberapa menit dan sebagian besar terjadi di puncak dan sebelah utara Merapi, sekitar Kecamatan Selo, Boyolali," kata Wagimin.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan