Ahad, 6 Februari 2011

detikcom

detikcom


Pihak Nunun Tolak Komentari Tudingan Fahmi Idris

Posted: 06 Feb 2011 01:31 PM PST

Senin, 07/02/2011 04:31 WIB
Pihak Nunun Tolak Komentari Tudingan Fahmi Idris 
Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Fahmi Idris mengklaim memiliki bukti keberadaan Nunun di luar negeri selama Februari hingga Juni 2010. Pihak Nunun yang diwakili kuasa hukumnya, Partahi Sihombing, menolak mengomentari tudingan yang dilontarkan Fahmi tersebut.

"Ga ada konfirmasi dari kita lagi. Sudah cukup yang selama ini kita sampaikan," tukas Partahi melalui pesan singkatnya, Senin (7/2/2011).

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam jumpa pers yang digelar Fahmi Idris di kediamannya di Jl Mampang Prapatan IV No 20, Jakarta Selatan, Minggu (6/2/2011), Fahmi menunjukan bukti paspor Nunun yang berada dalam bentuk gambar dan tersimpan di dalam ponsel-nya.

"Ini dapat dari teman saya, saya khawatir Nunun akan ganti nama. Imigrasi harus waspada dan berkoordinasi dengan imigrasi Thailand. Dari sini sudah ketahuan bahwa Nunun bermaksud menghindar," kata Fahmi seraya menunjukkan foto paspor yang tercantum atas nama Nunun Nurbaeti.

Foto pertama terlihat halaman pertama paspor yang menunjukkan data pemilik paspor, Nunun Nurbaeti, lengkap dengan foto yang ada di sebelah kiri atas halaman paspor. Sementara paspor tersebut memiliki massa kadaluarsa 11 November 2014.

Foto kedua, masih merupakan gambar dalam ponsel, terlihat cap kedatangan dan keberangkatan imigrasi. Belum diketahui apakah gambar satu dengan lainnya saling terkait atau tidak.

Dalam foto itu, tertera cap kedatangan di Bangkok 16 Mei 2010 serta 14 Juni 2010. Thailand. Selain itu, ditanggal 23 Februari 2010 dan 6 Mei 2010 tertera pula cap kedatangan di Singapura.

Selain itu, informasi yang menguatkan keberadaan Nunun di Bangkok dia dapatkan dari seorang rekannya yang tengah berada di negara tersebut.

"Teman saya sempat bertemu Nunun di suatu ruang publik di Bangkok," kata Fahmi seraya menyembunyikan nama yang dimaksudnya itu.

Kondisi Nunun yang sebelumnya dikatakan sehat walafiat juga didapatkan dari seorang rekannya.

"Profesor yang saya tidak mau sebut namanya, dia mengatakan Nunun hanya stress saja dan bukan berarti hilang ingatan. Itu keterangan seorang ahli syaraf top. Kebetulan itu teman saya," tandas Fahmi.

(fjr/lrn)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share to Twitter:

You are redirected to Twitter

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Ahmadiyah: Kami Tidak Pernah Ambil Hukum dengan Tangan Sendiri

Posted: 06 Feb 2011 11:20 AM PST

Senin, 07/02/2011 02:20 WIB
Ahmadiyah: Kami Tidak Pernah Ambil Hukum dengan Tangan Sendiri 
Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Ahmadiyah mengutuk keras penyerangan kepada jamaahnya di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Namun untuk proses hukumnya, mereka tetap menyerahkan sepenuhnya kepada aparat yang berwenang.

"Kami mengedepankan itu (proses hukum), kami tidak pernah mengambil hukum dengan tangan kami sendiri," ujar juru bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Zafrullah Ahmad Pontoh di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (6/2/2011).

Zafrullah mengatakan, para penyerang Ahmadiyah telah melanggar peraturan yang ada. Namun untuk penyelesaian masalah ini, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan pihak aparat untuk menyelesaikan persoalan ini dalam koridor hukum yang berlaku.

"Kami memercayakan negara telah mengamanatkan keamanan setiap warga negara itu kepada aparat keamanan," terangnya.
 
Dalam penyerbuan di Cikeusik, Pandeglang, tiga jamaah Ahmadiyah tewas. Seperti diutarakan dari pihak Ahmadiyah mereka yang tewas yaitu Mulyadi, Tarno dan Roni. Mulyadi adalah warga setempat atau tuan rumah, sedangkan Roni adalah jemaah yang datang dari Jakarta.

Berdasarkan data dari Mabes Polri sampai malam ini, ada enam jamaah yang mengalami luka berat. Mereka antara lain menderita luka bacok di kepala, patah tangan, luka bacok di punggung, dan pendarahan di mulut dan hidung. Korban tewas dan luka kini berada di RS Malingping.

(fjr/lrn)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share to Twitter:

You are redirected to Twitter

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan