Jumaat, 5 Julai 2013

Republika Online

Republika Online


Ini Akibat Malas Sikat Gigi

Posted: 05 Jul 2013 08:46 PM PDT

Sabtu, 06 Juli 2013, 10:46 WIB

mirror.co.uk

REPUBLIKA.CO.ID, Bila tidak rajin berkumur dan menyikat gigi, maka kuman dan bakteri di sekitar gigi dan mulut akan lebih mudah tumbuh, bau mulut (halitosis) dan jamur atau sariawan pada rongga mulut juga akan lebih mudah terjadi.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Drg Zaura Anggraini mengemukakan bahwa kondisi ini dapat dicegah dengan merawat dan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari yaitu saat pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Pada malam hari, aktivitas mulut berkurang dan secara otomatis air liur juga berkurang. Hal ini mengakibatkan jumlah bakteri di dalam mulut meningkat dua kali lipat.

Sisa makanan lalu akan difermentasi oleh bakteri menjadi asam. Nah, asam inilah yang berbahaya karena melarutkan mineral gigi sehingga mengakibatkan karies serta masalah mulut dan gigi lainnya, kata dia.

Oleh sebab itu sebelum masa kehamilan, kaum perempuan juga sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi secara berkala atau setiap enam bulan sekali ke dokter gigi. "Sayangnya, menurut Riset Kesehatan Dasar 2007, hanya 13,3 persen masyarakat Indonesia yang rutin memeriksakan gigi setiap enam bulan sekali ke dokter gigi. Ini sangat memprihatinkan," keluh Zaura.

Zaura mengemukakan bahwa masyarakat seharusnya sadar akan pentingnya merawat dan menjaga kesehatan gigi, karena menurut dia gigi merupakan salah satu organ penting yang dapat memengaruhi kesehatan.

Redaktur : Endah Hapsari
Sumber : Antara

Mimpi baik adalah dari Allah, sedangkan mimpi buruk adalah dari setan. Maka seandainya kalian mimpi buruk, meludahlah ke arah kiri dan berlindunglah kepada Allah, karena dengan demikian (mimpi buruk) itu tidak akan memerangkapnya(HR Bukhari)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Masak Apa Hari Ini?

Posted: 05 Jul 2013 08:38 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Menyusun menu masakan bukan hal mudah untuk sebagian orang. Ini membuat mereka bingung ketika akan be lanja bahan kebutuhan dapur. Adakah trik sederhana guna menyiasatinya? Dr Ir Mahdiyah MKes, mengatakan pengaturan menu ada pakemnya. Namun, itu tidak sukar untuk dimengerti. ''Dalam tiap menu yang disajikan harus seimbang gizi yakni mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral,'' jelas ahli kuliner dari Fakultas Teknik, Jurusan Tata Boga, Universitas Negeri Jakarta ini.

Ini berarti Anda harus menyediakan aneka jenis penganan. Sebab, masing-masing memiliki unsur nutrisi yang berbeda. ''Jangan monoton, misalkan, setiap hari harus daging terus,'' Mahdiyah mengingatkan. Selanjutnya, Anda bebas berkreasi. Sesuai kan saja teknik pengolahan bahan makanannya dengan selera keluarga.

''Beri perhatian khusus untuk makanan anak,'' saran Mahdiyah. Makanan untuk anak, lanjut Mahdiyah, harus kaya karbohidrat. Sedangkan, orang dewasa dengan aktivitas fisik yang minim seperti pekerja kantoran sebaiknya mengonsumsi karbohidrat dengan porsi yang lebih sedikit. ''Perbanyak protein dan sayuran saja.''

Anita Maerani mengatakan memasak bukanlah hal yang sulit. Teknik memasak untuk makanan sehari-hari juga cuma dua. Kalau tidak digoreng, ya, direbus, ujarnya ringan. Sementara itu, bumbu dasarnya juga tidak pula rumit. Masakan yang sederhana nan lezat bisa disiapkan hanya dengan menumis sam pai harum bawang merah, bawang putih, atau terkadang dengan ba wang bombay.

Kita dapat menggunakannya untuk menumis atau menyiapkan bumbu untuk makanan yang berkuah, tutur chef acara kuliner di salah satu TV swasta, Dapur Aisyah, ini. Saat berbelanja, pastikan Anda mengutamakan pemenuhan kebutuhan selera keluarga. Lalu, cobalah untuk memikirkan bentuk olahannya.

''Kalaupun belum bisa memasaknya, kan, kita bisa mencoba masak sambil mengintip resep dari berbagai sumber,'' Anita membesarkan hati mereka yang masih pemula dalam urusan dapur. Selain itu, pertimbangan lainnya tentu isi dompet. Agar tidak gampang tekor, sebaiknya Anda tidak memasak lebih dari satu lauk utama setiap harinya.

''Kalau sudah ada daging, tak perlu mengolah ayam atau ikan lagi,'' Anita menganjurkan. Belanja sebaiknya dilakukan setiap hari paling tidak tiga hari sekali untuk mendapatkan bahan pangan yang segar. Misalnya, untuk membeli daging, ikan, dan ayam. ''Sedangkan, untuk sayur, Anda bisa menyimpannya di lemari pendingin, di plastik dalam keadaan belum terpotong-potong,'' kata Anita.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan