Jumaat, 17 Mei 2013

Republika Online

Republika Online


Koki Jepang Tewas Dipukuli di Jerman Akibat Makanan tak Enak

Posted: 17 May 2013 10:12 PM PDT

Sabtu, 18 Mei 2013, 12:12 WIB

SUPERVALUE.IE

Mi goreng sayuran dan daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Merantau ke negeri orang karena keahlian memasak, ternyata ajal menjemput akibat masakan.

Seorang koki Jepang diduga dipukuli hingga tewas di Jerman oleh dua konsumennya. Alasannya mereka tidak  puas dengan makanan mi goreng yang disajikan.

Miki Nozawa, 57 tahun, meninggal akibat pecah pembuluh darah otak setelah berkelahi pada Ahad malam, demikian laporan UPI pada Kamis (16/5).

Berdasar keterangan jaksa penuntut umum, Rudiger Meienburg, peristiwa itu dimulai dari protes dua konsumen seusia mereka menyantap masakan sang koki.

Media Jerma melaporkan mereka 'tidak menyukai masakan itu' yang terdiri dari mi dengan sayuran dan daging sapi. Mereka pun meminta uang mereka kembali.

Saat ini dua orang pria berusia 50 dan 36 tahun sedang diinterogasi oleh polisi terkait kasus tersebut.

Redaktur : Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber : AP

Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu sedang kamu mengetahui.(QS Al-Baqarah: 42)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

AS Sebut Pengiriman Rudal Rusia Buat Suriah di Atas Angin

Posted: 17 May 2013 10:00 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Pengiriman peluru anti-kapal Rusia untuk Suriah dinilai akan "membesarkan hati" rezim dan mengobarkan perang saudara di negara itu. Komentar itu disampaikan pejabat tinggi militer Amerika Serikat, Jumat (17/5)

Komentar Jenderal Martin Dempsey itu adalah konfirmasi resmi pertama dari pemerintah AS bahwa Moskow telah mengirim rudal jelajah canggih "pembunuh-kapal" untuk rezim Presiden Bashar al-Assad.

"Hal ini adalah keputusan yang sangat disayangkan karena akan membesarkan hati rezim dan memperpanjang penderitaan rakyatnya," kata ketua Kepala Staf Gabungan pada konferensi pers ketika ditanya tentang laporan tentang pengiriman rudal tersebut.

"Waktunya tidak tepat dan sangat disayangkan."

The New York Times pertama kali melaporkan pengiriman senjata itu dengan mengutip pejabat AS yang tak bersedia disebutkan namanya, Dalam laporan tersebut disebut rudal-rudal yang dikirim dilengkapi dengan radar canggih.

Rusia sebelumnya telah memberikan rudal jelajah Yakhonts ke Suriah tetapi mereka tidak memiliki radar yang canggih, katanya.

Pada konferensi pers yang sama, Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengatakan Amerika akan terus berunding dengan Rusia mengenai konflik Suriah dan bahwa kedua negara berbagi minat dalam mencegah perang regional yang berpotensi meledak.

Presiden Rusia, Vladimir Putin pekan ini, seperti dilaporkan Global Post, mengindikasikan bahwa Moskow mendorong penjualan rudal antiudara, S-300 ke Suriah, terlepas ada tekanan dari Barat.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan