Ahad, 12 Mei 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Saat Ditangkap, Pencuri Ternak Serang Polisi Pakai Badik

Posted: 12 May 2013 08:20 AM PDT

Saat Ditangkap, Pencuri Ternak Serang Polisi Pakai Badik

Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq | Minggu, 12 Mei 2013 | 15:20 WIB

BONE, KOMPAS.com - Aparat kepolisian di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan nyaris menjadi korban penikaman saat membekuk tiga pelaku pencurian ternak yang kerap beraksi dan tak segan melukai korbannya. Beruntung badik yang digunakan pelaku mampu dirampas aparat setelah sempat berjibaku di termpat persembunyian para pelaku, Minggu (12/05/2013).

Ketiga pencuri ternak sapi milik warga itu dibekuk polisi setelah salah seorang pelaku terlebih dahulu ditangkap. Dari keterangan satu pelaku inilah polisi mendatangi tempat persembunyian ketiga pelaku lainnya, yakni Dalle (35), Hamzah (31) dan Wandi (20) di sebuah rumah di Dusun Palakka, Desa Walimpong, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan sekira pukul 02.00 dini hari.

Saat dibekuk Dalle berusaha melawan petugas dengan menghunuskan badiknya dan berusaha menyerang petugas dengan membabi buta. Bahkan salah seorang aparat nyaris menjadi korban. Meski demikian, pelaku dapat dibekuk setelah sempat berjibaku dengan aparat kepolisian serta lokasi persembunyian yang telah terkepung polisi.

"Saat dikepung, memang salah seorang pelaku sempat mengamuk dengan menggunakan badik, tetapi mampu kami lumpuhkan," tegas AKP Andi Momang, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Lappariaja yang memimpin langsung penangkapan.

Selain para pelaku, polisi juga mengamnkan sebuah mobil pikap Daihatsu yang kerap digunakan pelaku dalam menjalankan aksinya. Atas peristiwa ini para pelaku diamankan di Mapolsek Lappariaja untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Para pelaku akan diancam hukuman maksimal 7 tahun penjara seseui Pasal 363 KUHP.

Penambahan Stok Gagal Tekan Harga Elpiji

Posted: 12 May 2013 07:49 AM PDT

Kelangkaan Stok

Penambahan Stok Gagal Tekan Harga Elpiji

Penulis : Irma Tambunan | Minggu, 12 Mei 2013 | 14:49 WIB

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Tabung gas isi 12 kg.

TERKAIT:

JAMBI, KOMPAS.com - PT Pertamina Jambi menyuplai stok tambahan 5.600 tabung elpiji untuk wilayah Muaro Jambi, demi mengatasi kelangkaan di pasaran. Namun harga elpiji bersubsidi tiga kilogram di pasaran bukannya turun, malah terus merangkak naik hingga Rp 30.000 per tabung.

Pantauan Kompas, Minggu (12/5/2013), sejumlah tempat di Muaro Jambi mulai kembali memasarkan elpiji tiga kilogram setelah adanya penambahan stok dari Pertamina. Namun harga elpiji pada sejumlah pengecer di Kecamatan Kumpeh Ulu dan Muara Kumpeh mencapai Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per tabung.

Stok elpiji di sebagian besar lokasi juga masih kosong. Begitu pula di Kota Jambi, stok di sebagian besar agen masih kosong.

Harga elpiji 12 kilogram yang biasanya Rp 90.000 per tabung, kini sudah mencapai Rp 115.000 hingga Rp 120.000 per tabung.

Perwakilan Pemasaran LPG Pertamina Jambi, Rifki, mengatakan, pihaknya menambah 5.600 tabung elpiji tiga kilogram pada pekan ini sesuai permintaan pihak Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi. "Ada permohonan penambahan stok sementara dari kalangan pemda, karena masalah kelangkaan elpiji di pasaran," tuturnya.

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan